Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Newman dalam Rice, 1999 mengatakan bahwa remaja menginginkan orang tua yang menaruh perhatian dan siap membantu apabila remaja membutuhkan bantuan serta mendengarkan dan berusaha mengerti sebagai remaja; dapat menyatakan kasih sayang orang tua terhadap remaja; menunjukkan bahwa mereka menyetujui remaja; menerima apa adanya, dengan adanya kesalahan; percaya remaja dan mengharapkan yang baik darinya; memperlakukan sang remaja sebagai dewasa; membimbing remaja; orang yang bahagia dengan pribadi yang baik; ada rasa humor; yang menciptakan keluarga bahagia; dan menjadi teladan bagi remaja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dumanauw 2012, Siswa memiliki persepsi kuat terhadap pola asuh demokratis dengan frekuensi tinggi 92,22, persepsi lemah terhadap pola asuh otoriter dengan frekuensi tinggi 65,56, dan persepsi lemah terhadap pola asuh permisif dengan frekuensi tinggi 73,33. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dumanauw 2012 pola asuh orang tua yang persepsinya kuat dengan frekuensi tertinggi yaitu pola asuh demokratis. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat PPL program pengalaman lapangan anak kurang percaya diri ketika disuruh maju ke depan kelas, anak kurang berani mengambil keputusan, anak kurang mandiri, anak kurang yakin dengan jawaban sendiri dan cenderung melihat pekerjaan teman untuk menyakinkan jawaban yang dibuat sendiri dan kecenderungan orang tua menjemput dan mengantar anaknya pada saat berangkat dan pulang dari sekolah. Kecenderungan ini terlihat bahwa orang tua memanjakan anaknya. Dampak dari hasil observasi peneliti yaitu anak tidak mau ditunjuk oleh guru untuk mengerjakan soal di depan kelas, hal ini dikarenakan bahwa individu kurang percaya diri untuk maju didepan kelas, kurang berani mengambil keputusan, dan remaja kurang yakin dengan jawaban sendiri, individu tidak mandiri sehingga individu tidak bisa mengambil suatu keputusan, hasil observasi ini menunjukkan keprihatinan peneliti kepada siswa SMP Kanisius Pakem. Empat jenis pola Asuh orang tua yaitu pola asuh otoritatif, pola asuh otoriter, pola asuh permissive- indulgent, pola asuh permissive-indifferent pada dasarnya semua pola asuh baik untuk diterapkan dalam mendidik anaknya. Ke-empat pola asuh orang tua tidak baik diterapkan apabila tidak sesuai dengan perkembangan dan karakteristik individu. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat PPL di SMP Kanisius Pakem Program Pengalaman Lapangan, adanya dugaan bahwa siswa SMP Kanisius Pakem mempunyai masalah mengenai pola asuh orang tua. Masalah siswa mengenai pola asuh orang tua yaitu orang tua banyak yang memanjakan dan kurang memandirikan anak-anaknya, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui pola asuh yang dominan di SMP Kanisius Pakem ini sehingga adanya dugaan bahwa remaja kurang percaya diri, remaja kurang berani mengambil keputusan, remaja kurang yakin dengan jawaban sendiri, dan remaja kurang mandiri. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa peranan pola asuh orang tua sangat penting bagi tumbuh dan kembangnya remaja menjadi individu yang utuh. Pola asuh orang tua dibagi menjadi empat yaitu pola asuh otoritatif, otoriter, permissive-indulgent, permissive- indifferent . Pola asuh diterapkan dengan baik akan menghasilkan motivasi individu yang baik juga, oleh karena itu pola asuh sangat penting untuk tumbuh dan berkembangnya remaja. Di atas menjelaskan bahwa adanya dugaan masalah bahwa orang tua banyak yang memanjakan dan kurang memandirikan anak-anaknya, sehingga remaja kurang percaya diri, remaja kurang berani mengambil keputusan, remaja kurang yakin dengan jawaban sendiri, dan remaja kurang mandiri. Adanya permasalahan ini peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai PERSEPSI SISWA SMP KANISIUS PAKEM TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN. Penelitian ini dapat membantu guru BK untuk mengetahui program layanan bimbingan yang sesuai dalam membimbing siswa sehingga mereka dapat terbantu dalam memahami pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Jenis pola asuh orang tua manakah yang paling dominan pada siswa SMP Kanisius Pakem ditinjau dari persepsi siswa? 2. Berdasarkan uji butir item yang masuk dalam kategori kurang sesuai usulan program layanan bimbingan apa yang dapat dikembangkan oleh guru BK guna memberikan pelayanan bimbingan klasikal?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah ini adalah: 1. Mengetahui jenis pola asuh orang tua yang dominan pada siswa SMP Kanisius Pakem ditinjau dari persepsi siswa. 2. Mengetahui butir item yang masuk dalam kategori kurang sesuai dan mengembangkan program layanan bimbingan yang sesuai dan dapat dimanfaatkan oleh guru BK dalam memberikan pelayanan bimbingan klasikal.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat disumbangkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua dibidang ilmu bimbingan dan konseling. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Diharapkan guru mengetahui dan memahami persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua, disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru BK mengenai program layanan bimbingan yang sesuai dan dapat dimanfaatkan dalam memberikan layanan bimbingan. b. Bagi Orang Tua Diharapkan orang tua dapat mengetahui dan memahami tentang pola asuh, sehingga orang tua dapat menggunakan pola asuh secara tepat untuk mendidik anak-anaknya.

E. Definisi Operasional

1. Persepsi Persepsi merupakan suatu proses memahami sesuatu hal atau objek yang dapat ditangkap oleh alat indra melalui cara pandang seseorang. 2. Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua merupakan gaya pengasuhan dan bentuk- bentuk perilaku orang tua yang diterapkan untuk memenuhi kebutuhan anak, mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Pola asuh dibagi menjadi empat dalam pengasuhan orang tua yaitu 1 pengasuhan otoritatif; 2 pengasuhan Otoriter; 3 pengasuhan Permissive-indulgent ; 4 pengasuhan Permissive-indifferent. 3. Persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua Persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua merupakan pendapat siswa terhadap pola asuh orang tua dilihat dari cara pandang.