Siswa SMP Kanisius Pakem

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan dewasa lainnya Tugas perkembangan remaja dalam mencapai kemandirian dari orang tua dan dewasa lainnya memiliki tujuan adalah 1 membebaskan diri dari sikap dan perilaku kekanak-kanakan atau tergantung pada orang tua, 2 mengembangkan afeksi cinta kasih kepada orang tua, tanpa bergantung terikat kepadanya, dan 3 mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa laiinnya tanpa bergantung kepadanya. 5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi Tugas perkembangan remaja dalam mencapai jaminan kemandirian ekonomi memiliki tujuan agar remaja merasa mampu menciptakan suatu kehidupan mata pencaharian. Tugas perkembangan remaja ini sangat penting mendasar bagi remaja pria namun tidak begitu penting bagi remaja wanita. 6. Memilih dan mempersiapkan karier Tujuan dari tugas perkembangan remaja ini adalah 1 memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, dan 2 mempersiapkan diri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki pekerjaan yang dipilihnya. 7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga Tugas perkembangan remaja dalam mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga memiliki tujuan yaitu 1 mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan memiliki anak, dan 2 memperoleh pengetahuan yang tepat tentang pengolahan keluarga dan pemeliharaan anak. 8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara Tugas perkembangan remaja dalam mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara memiliki tujuan yaitu 1 mengembangkan konsep- konsep hukum, pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusia, dan lembaga-lembaga sosial yang cocok dengan dunia modern, dan 2 mengembangkan keterampilan berbahasa dan kemampuan nalar berpikir yang penting bagi upaya memecahkan masalah-masalah secara efektif. 9. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial Tugas perkembangan remaja dalam mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial memiliki tujuan yaitu 1 remaja berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab sebagai masyarakat, dan 2 memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku dirinya. 10. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjukpembimbing dalam bertingkah laku Tugas perkembangan remaja dalam memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjukpembimbing dalam bertingkah laku memiliki tujuan yaitu 1 membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan, 2 mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai, 3 mengembangkan kesadaran akan hubungannya dengan sesama manusia dan juga alam sebagai lingkungan tempat tinggalnya, dan 4 memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang dimilikinya,sehingga dapat hidup selaras harmonis dengan orang lain. 11. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Tugas perkembangan ini mencapai kematangan sikap, kebiasaan, dan pengembangan wawasan dalam mengamalan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan dalam kehidupan sehari- hari, baik pribadi maupun sosial.

C. Persepsi Siswa Terhadap Pola Asuh Orang tua

Chaplin 2002 mengartikan persepsi merupakan proses mengetahui sesuatu objek dan kejadian objek dengan menggunakan bantuan alat indera. Persepsi siswa sangat mempengaruhi pola asuh orang tua, persepsi siswa ini baik adanya dilihat dari pola asuh orang tua. walgito 2010 mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang berperan agar terjadinya persepsi, yaitu sebagai berikut: a. Adanya objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera. Stimulus dapat datang dari luar individu maupun juga datang dari dalam individu yang bersangkutan. Misalnya ketika seseorang sedang berjalan melihat suatu benda berwarna hijau, maka dia dapat mempersepsikan bahwa benda itu adalah daun. b. Alat indra, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indra merupakan alat untuk menerima stimulus. Alat indra yang dimaksud adalah indra penglihatan, indera pendengaran, indra pembauan, indra pengecapan dan indra perabaan. Selain itu harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima oleh alat indra ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Untuk memberikan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Pada pembentukkan persepsi terhadap suatu objek perlu adanya perhatian. Perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Rakhmat dalam sobur, 2003 mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi agar terjadinya persepsi, yaitu sebagai berikut: a. Faktor Fungsional Pada fungsi ini dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan suasana hati, pelayanan, dan pengalaman masa lalu seorang individu. Persepsi tidak ditentukan oleh bentuk ataupun jenis stimuli, tetapi tergantung dari karakteristik orang yang memberi respons terhadap stimuli tersebut. Menurut Krech dan Crutchfield merumuskan bahwa sifat persepsi yang pertama adalah bersifat selektif dan fungsional. Hal ini berarti seseorang mempersepsikan sesuatu hal akan memberikan tekanan yang sesuai dengan tujuan orang tersebut. Misalnya dalam sebuah warung makan terdapat dua orang yang haus dan lapar. Orang pertama yang haus akan lebih tertarik dengan minuman dan orang kedua yang lapar akan lebih tertarik dengan makanan. b. Faktor Struktural Faktor ini berarti bahwa faktor-faktor tersebut dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem syaraf individu Krech dan Crutchfield, 1975. c. Faktor Situasional Faktor situasional ini berkaitan dengan bahasa nonverbal. Hal ini yang memnyebabkan terjadinya persepsi. d. Faktor Personal Faktor personal ini juga yang mempengaruhi persepsi yang terdiri dari pengalaman, motivasi, kepribadian Rakhmat, 1994. Leather dalam sobur, 2003 membuktikan bahwa pengalaman membantu seseorang dalam meningkatkan persepsi. Pengalaman ini tidak selalu melewati proses belajar formal. Pengalaman dapat bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah dihadapi.