Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PENGEMBANGAN

Pengamatan pada tabel maupun grafik menerangkan bahwa: a. Terdapat 0 pola asuh otoritatif yang memiliki kategori tidak sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. b. Terdapat 21 pola asuh otoritatif yang memiliki kategori kurang sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. c. Terdapat 47 pola asuh otoritatif yang memiliki kategori sedang berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. d. Terdapat 32 pola asuh otoritatif yang memiliki kategori sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. e. Terdapat 0 pola asuh otoritatif yang memiliki kategori sangat sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. Tabel 11 Penggolongan Persepsi Pola Asuh Otoriter Norma Kriteria Skor Kategori Rentang Skor Distribusi Item Persentase X≤ µ -1,5σ Tidak Sesuai 126 µ - 1,5 σ X≤ µ -0,5 σ Kurang Sesuai 126 – 161 2 12 µ - 0,5 σ X≤ µ +0,5 σ Sedang 162 – 197 11 65 µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ Sesuai 198 – 233 4 23 µ +1,5 σ X Sangat Sesuai 234 TOTAL 17 100 Dalam perspektif grafis, komposisi dan sebaran item kuesioner berdasarkan pola asuh otoriter tergambar sebagai berikut: Grafik 2. Jenis Pola Asuh Orang tua Otoriter Ditinjau dari Persepsi Siswa SMP Kanisius Pakem Berdasarkan Kategori Tidak Sesuai, Kurang Sesuai, Sedang, Sesuai, dan Sangat Sesuai Pengamatan pada Tabel dan grafik menerangkan bahwa: a. Terdapat 0 pola asuh otoriter yang memiliki kategori tidak sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. 12 65 23 0 Tidak Sesuai 12 Kurang Sesuai 65 Sedang 23 Sesuai 0 Sangat Sesuai b. Terdapat 12 pola asuh otoriter yang memiliki kategori kurang sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. c. Terdapat 65 pola asuh otoriter yang memiliki kategori sedang berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. d. Terdapat 23 pola asuh otoriter yang memiliki kategori sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. e. Terdapat 0 pola asuh otoriter yang memiliki kategori sangat sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. Tabel 12 Penggolongan Persepsi Pola Asuh permissive-indulgent Norma Kriteria Skor Kategori Rentang Skor Distribusi Item Persentase X≤ µ -1,5σ Tidak Sesuai 126 µ - 1,5 σ X≤ µ -0,5 σ Kurang Sesuai 126 – 161 5 µ - 0,5 σ X≤ µ +0,5 σ Sedang 162 – 197 12 71 µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ Sesuai 198 – 233 29 µ +1,5 σ X Sangat Sesuai 234 TOTAL 17 100 Dalam perspektif grafis, komposisi dan sebaran item kuesioner berdasarkan pola asuh permissive-indulgent tergambar sebagai berikut: Grafik 3. Jenis Pola Asuh Orang tua permissive-indulgent Ditinjau dari Persepsi Siswa SMP Kanisius Pakem Berdasarkan Kategori Tidak Sesuai, Kurang Sesuai, Sedang, Sesuai, dan Sangat Sesuai Pengamatan pada tabel maupun grafik menerangkan bahwa: a. Terdapat 0 pola asuh permissive-indulgent yang memiliki kategori tidak sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. b. Terdapat 0 pola asuh permissive-indulgent yang memiliki kategori kurang sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. c. Terdapat 71 pola asuh permissive-indulgent yang memiliki kategori sedang berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. 71 29 0 Tidak Sesuai 0 Kurang Sesuai 71 Sedang 29 Sesuai 0 Sangat Sesuai d. Terdapat 29 pola asuh permissive-indulgent yang memiliki kategori sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. e. Terdapat 0 pola asuh permissive-indulgent yang memiliki kategori sangat sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. Tabel 13 Penggolongan Persepsi Pola Asuh permissive-indiferent Norma Kriteria Skor Kategori Rentang Skor Distribusi Item Persentase X≤ µ -1,5σ Tidak Sesuai 126 µ - 1,5 σ X≤ µ -0,5 σ Kurang Sesuai 126 – 161 3 16 µ - 0,5 σ X≤ µ +0,5 σ Sedang 162 – 197 14 74 µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ Sesuai 198 – 233 2 10 µ +1,5 σ X Sangat Sesuai 234 TOTAL 19 100 Dalam perspektif grafis, komposisi dan sebaran item kuesioner berdasarkan pola asuh permissive-indiferent tergambar sebagai berikut: Grafik 4. Jenis Pola Asuh Orang tua permissive-indiferent Ditinjau dari Persepsi Siswa SMP Kanisius Pakem Berdasarkan Kategori Tidak Sesuai, Kurang Sesuai, Sedang, Sesuai, dan Sangat Sesuai. Pengamatan pada maupun grafik tabel menerangkan bahwa: a. Terdapat 0 pola asuh permissive-indiferent yang memiliki kategori tidak sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. b. Terdapat 16 pola asuh permissive-indiferent yang memiliki kategori kurang sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. c. Terdapat 74 pola asuh permissive-indiferent yang memiliki kategori sedang berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. 16 74 10 0 Tidak Sesuai 16 Kurang Sesuai 74 Sedang 10 Sesuai 0 Sangat Sesuai d. Terdapat 10 pola asuh permissive-indiferent yang memiliki kategori sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. e. Terdapat 0 pola asuh permissive-indiferent yang memiliki kategori sangat sesuai berdasarkan dari persepsi siswa SMP Kanisius Pakem. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis pola asuh orang tua yang dominan pada siswa SMP Kanisius Pakem ditinjau dari persepsi siswa ditentukan dengan menggunakan jumlah persentase kategori tinggi dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan pada 20 oktober 2014 dapat terlihat sebagai berikut : Tabel 14 Presentase Item Pola Asuh Orang tua No Pola Asuh Sangat Sesuai Sesuai Sedang Kurang Sesuai Tidak Sesuai 1 Pola Asuh Otoritatif 32 47 21 2 Pola Asuh Otoriter 23 65 12 3 Pola Asuh Permissive- Indulgent 29 71 4 Pola Asuh Permissive- Indiferent 10 74 16 Berdasarkan perhitungan jumlah skor kuesioner pada tabel atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua otoritatif berada pada katergori sangat sesuai yaitu sebanyak 0, pola asuh orang tua otoritatif berada pada katergori sesuai yaitu sebanyak 32, katergori sedang yaitu sebanyak 47, katergori kurang sesuai yaitu sebanyak 21, dan katergori sangat tidak sesuai yaitu sebanyak 0. Pola asuh orang tua otoriter berada pada kategori sangat sesuai yaitu sebanyak 0, kategori sesuai yaitu sebanyak 23, kategori sedang yaitu sebanyak 65, kategori kurang sesuai yaitu sebanyak 12, dan kategori tidak sesuai yaitu sebanyak 0. Pola asuh orang tua permissive-indulgent kategori sangat sesuai yaitu sebanyak 0, kategori sesuai yaitu sebanyak 29, kategori sedang yaitu sebanyak 71, kategori kurang sesuai yaitu sebanyak 0, dan kategori tidak sesuai yaitu sebanyak 0. dan pola asuh orang tua permissive-inferent kategori sangat sesuai yaitu sebanyak 0, kategori sesuai yaitu sebanyak 10, kategori sedang yaitu sebanyak 74, kategori kurang sesuai yaitu sebanyak 16, dan tidak sesuai yaitu sebanyak 0. Pola asuh orang tua yang terlihat dominan yang diterapkan oleh orang tua terhadap siswa SMP Kanisius Pakem sudah jelas, hal ini terlihat dari jumlah tertinggi berdasarkan kategori sesuai mengenai pola asuh orang tua yaitu pola asuh otoritatif sebanyak 32. Berdasarkan perhitungan presentase pola asuh orang tua dapat dilihat bahwa siswa SMP Kanisius Pakem memiliki kecenderungan pola asuh Otoritatif sebagai pola asuh yang ideal. 2. Mengidentifikasikan butir-butir item pola asuh orang tua yang masuk dalam kategori kurang sesuai frekuensi kemunculannya pada siswa SMP Kanisius Pakem dan implikasinya untuk memberikan pelayanan bimbingan klasikal Berdasarkan analisis skor butir atau item pola asuh orang tua diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 15 Kategori Skor Butir Instrumen Pola Asuh Orang tua Pada Siswa SMP Kanisius Pakem Rentang Skor Kategori No Item Jumlah 234 Sangat Sesuai - 198-233 Sesuai 3, 7, 8, 9, 10, 19, 28, 29, 30, 31, 40, 46, 49, 52, 53, 64, 69 17 162-197 Sedang 1, 2, 4, 5, 12, 13, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 50, 51, 54, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 63, 65, 66, 67, 68, 70, 71 46 126-161 Kurang Sesuai 6, 11, 15, 17, 25, 32, 56, 62, 72 9 126 Tidak Sesuai - Total 72 Data yang terdapat dalam tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada satupun item dengan skor yang berada dalam kategori sangat sesuai, item dengan skor yang berada dalam kategori sesuai berjumlah 17 item, item dengan skor yang berada dalam kategori sedang berjumlah 46 item, item dengan skor berada dalam kategori kurang sesuai berjumlah 9 item, dan tidak ada satupun item dengan skor yang berada dalam kategori tidak sesuai. Item-item dengan skor yang berada dalam kategori kurang sesuai menunjukkan bahwa persepsi siswa masih kurang sesuai terhadap pola asuh orang tua mereka, oleh karena itu item-item yang teridentifikasi dalam kategori kurang sesuai digunakan menjadi dasar untuk merumuskan program layanan bimbingan, khususnya dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap pola asuh orang tua mereka. Item-item yang masuk dalam kategori kurang sesuai, diuraikan pada tabel dibawah ini : Tabel 16 Item-item yang tergolong dalam kategori kurang sesuai No Aspek No Item dan Pernyataan Skor Item 1 Pengawasan ekstra ketat. 6. Orang tua mengikuti saya ketika bermain dengan teman. 128 2 Mendorong remaja untuk mandiri. 11. Orang tua mengantar dan menjemput saya sekolah. 146 3 Masih menetapkan batasan dan kontrol pada tindakan remaja. 15. Orang tua melarang saya bermainberpergian jauh karena tidak ada temannya. 146 4 Masih menetapkan batasan dan kontrol pada tindakan remaja 17. Orang tua tidak memberikan izin ketika saya berpergian sendirian pada malam hari. 160 5 Menetapkan batasan- batasan dan hukuman. 25. Orang tua menghukum saya apabila peraturan yang diberikan saya langgar. 152 6 Tidak memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan. 32. Orang tua memutuskan kegiatan apa yang akan saya lakukan. 126 7 Membiarkan anak. 56. Orang tua mengontrol pelaksanaan kegiatan saya. 129 8 Orang tua tidak terlibat dalam kehidupan remaja. 62. Orang tua memperhatikan dengan baik dalam kehidupan saya sehari- hari. 156 9 Orang tua tidak mempunyai waktu dengan remaja. 72. Orang tua meluangkan waktu untuk rapat wali murid di sekolah. 152 Item-item dengan skor yang berada dalam kategori kurang sesuai adalah item pertama “Orang tua mengikuti saya ketika bermain dengan teman”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa remaja diberikan pengawasan yang ektra ketat oleh orang tua, sehingga remaja tidak bisa mandiri ketika bermain dengan temannya dan persepsi setiap remaja berbeda, hal ini dapat berbeda karena dipengaruhi objek dan pengalaman yang berbeda . Item kedua “Orang tua mengantar dan menjemput saya sekolah”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua mendorong remaja untuk mandiri. Hal ini dikarenakan bahwa tidak semua remaja diantar dan dijemput oleh orang tuanya, hal ini tidak melatih remaja untuk mandiri dan orang tua sangat memperhatikan kehidupan remaja. Item ketiga “Orang tua melarang saya bermainberpergian jauh karena tidak ada temannya”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua masih menetapkan batasan dan kontrol pada tindakan remaja. Orang tua memberikan perhatian kepada remaja sehingga melarang remaja untuk berpergianbermain jauh, hal ini tidak memberikan kesempatan untuk remaja mandiri. Item ini masuk dalam kategori kurang sesuai karena didukung oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, perasaan, dan objek orang tua yang berbeda sehingga mempengaruhi jawaban remaja. Item keempat “Orang tua tidak memberikan izin ketika saya berpergian sendirian pada malam hari”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua masih menetapkan batasan dan kontrol pada tindakan remaja. orang tua memberikan batasan dan kontrol pada tindakan remaja, hal ini menjadikan remaja tidak mandiri. Pola pengasuhan yang diberikan oleh orang tua baik adanya untuk perkembangan remaja. Pola pengasuhan ini dapat berbeda tergantung dari persepsi remaja kepada orang tuanya berdasarkan pengalaman sehari-hari yang diterimanya. Item kelima “Orang tua menghukum saya apabila peraturan yang diberikan saya langgar”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua menetapkan batasan-batasan dan hukuman. Remaja tidak semua mendapatkan bahwa batasan dan hukuman dari orang tua. Hal ini dikarena bahwa remaja tidak semua mendapat perlakuan seperti ini dan tidak pernah mendapatkan pengalaman seperti batasan dan hukuman yang diberikan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Item keenam “Orang tua memutuskan kegiatan apa yang akan saya lakukan”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua tidak memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan. Remaja diminta orang tua untuk memutuskan kegiatan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga remaja dilatih untuk mandiri dan kreatif dalam memutuskan sesuatu hal. Item ketujuh “Orang tua mengontrol pelaksanaan kegiat an saya”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa Membiarkan remaja . Remaja tidak dikontrol dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, hal ini bertujuan agar remaja memiliki kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. Item kedelapan “Orang tua memperhatikan dengan baik dalam kehidupan saya sehari- hari”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua tidak terlibat dalam kehidupan remaja. Pentingnya relasi dengan orang tua kepada remaja dalam sehari-hari sangat membangun dalam kegiatan anggota keluarga. Hal ini mendorong remaja untuk mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Hasil item dalam kategori kurang sesuai ini dilihat berdasarkan pengalaman dan persepsi remaja terhadap orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Item kesembilan “Orang tua meluangkan waktu untuk rapat wali murid di sekolah”. Kategori kurang sesuainya item ini diindikasikan bahwa orang tua tidak mempunyai waktu dengan remaja. Hal ini tidak semua orang tua mengahadiri rapat wali murid. Menghadiri rapat wali murid sangat penting karena orang tua dapat memberikan perhatian penuh dalam bidang akademik remaja. Kegiatan ini mengajarkan Pentingnya relasi remaja dengan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti melakukan analisis terhadap data penelitian, dan diperoleh gambaran mengenai persepsi siswa SMP Kanisius Pakem terhadap pola asuh orang tua mayoritas persepsi siswa terhadap pola asuh otoritatif. Hasil ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang dilakukan oleh siswa SMP Kanisius Pakem. Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dari pola asuh orang tua, kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bentuk kuesioner tertutup. Hasil penelitian bukanlah hasil penelitian yang tetap karena persepsi siswa SMP Kanisius Pakem terhadap pola asuh orang tua mereka, terus dapat mengalami perubahan.

1. Pola Asuh Orang tua yang Teridentifikasi Dominan Ditinjau dari

Persepsi Siswa Berdasarkan penelitian di atas terdapat lima kategori yaitu sangat sesuai, sesuai, sedang, kurang sesuai dan tidak sesuai. Pola asuh orang tua yang teridentifikasi dominan ditinjau dari persepsi siswa yaitu termasuk ke dalam kategori sesuai. Pembahasan kategori sesuai tersebut adalah sebagai berikut : a. Pola Asuh otoritatif menurut siswa Hasil empirik penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoritatif menurut siswa SMP Kanisius Pakem memperoleh nilai presentase aspek otoritatif sebesar 32 dan tingkat kualifikasinya adalah tinggi. Kualifikasi tinggi artinya yaitu persepsi siswa yang sesuai dengan pola asuh orang tuanya, serta pola asuh otoritatif menurut siswa SMP Kanisius Pakem memperoleh nilai presentase aspek otoritatif sebesar 21 dan tingkat kualifikasinya adalah rendah. Pola asuh otoritatif yang memiliki kategori persepsi yang tinggi dan rendah. Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi maka dapat dikatakan bahwa 32 mendapat stimulus yang tinggi dan 21 mendapat stimulus yang rendah, hal ini dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap pola asuh otoritatif kedua orang tua mereka dan memiliki pengalaman hidup mengenai aspek- aspek dalam pola asuh otoritatif kedua orang tua. Pengalaman hidup sehari-hari siswa SMP Kanisius Pakem terhadap pola asuh otoritatif orang tua mereka dipengaruhi oleh suasana hati siswa terhadap pola asuh otoritatif orang tua mereka, cara pandang dan perhatian siswa terhadap pola asuh otoritatif orang tua mereka, dan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa terhadap pola asuh otoritatif orang tua mereka. hal ini sangat mempengaruhi siswa dalam menilai pola asuh orang tua yang diterapkan kepada mereka dan pola asuh otoritatif yang diterapkan kepada siswa dengan baik maka menghasilkan motivasi yang baik juga. Pola asuh otoritatif diterapkan dengan baik dapat membantu siswa tumbuh dan kembang secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian dari uji variabel pola asuh orang tua yang cenderung memiliki kualifikasi dominan yang memiliki skor item tinggi berdasarkan persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua mereka yaitu pola asuh otoritatif. pola asuh otoritatif merupakan pola asuh yang dianggap paling sering diterima oleh siswa SMP Kanisius Pakem. Pola asuh otoritatif ini orang tua sangat memperhatikan kebutuhan anak dan mencukupi dengan mempertimbangkan faktor kepentingan serta kebutuhan Septiari, 2012. Pola asuh otoritatif ini dapat menciptakan pola asuh pada anak. Aspek-aspek dalam pola asuh otoritatif adalah pengawasan ketat, mengambil keputusan, mendorong remaja untuk mandiri, dan menetapkan batasan dan kontrol pada tindakan. Pola asuh otoritatif memiliki ciri-ciri yaitu orang tua suportif dan komunikatif, orang tua menerapkan disiplin dan konsisten, orang tua mengawasi anak, orang tua membantu anak untuk mengembangkan kesadaran, pengekspresian dan kontrol emosi. Remaja yang mendapatkan pola asuh otoritatif dari orang tuanya cenderung mandiri, menunda kepuasan, bergaul dengan rekan sebaya remaja, dan menunjukkan harga diri yang tinggi. Hal ini dapat terlihat dari sikap dan perilaku sehari-hari remaja saat di lingkungan di mana remaja berada.