18
2.2 Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian mengenai Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR.
Penelitian yang berkaitan dengan Pendekatan Pendagogi Ignasian dilakukan oleh Laurentia Sumarni 2014. Penelitian ini berjudul “Implementasi
Model Pembelajaran Berbasis Pendagogi Ignasian Dengan Pendekatan Meaningful Input Dalam Perkuliahan Speaking 1.
” Tujuan dari penelitian ini adalah 1 meningkatkan grammatical, startegis, sosiolinguistik dan wacana
mahasiswa 2 mempersiapkan dan membentuk sikap, kebisaan, cara pandang dan
cara pikir mahasiswa agar dapat berproses secara optimal dalam perkuliahan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan mengimplementasikan siklus Pendagogi Ignasian yang meliputi konteks,
pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi dan berfokus pada mencapai tujuan pembelajaran yang mencakup 3C Competence, Conscience, Compassion.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, kuesioner, rubric dan lembar refleksi. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini
adalah deskriptif kualitatif.
Sebelum menerapkan Model Pembelajaran berbasis Pendagogi Ignasian, skor rata-rata kompetensi dosen biasanya hanya berkisar 5,3-5,7 saja. Namun
dengan penerapan Pendagogi Ignasian di kelas juga membuat dosen lebih terencana dan professional tanpa meninggalkan kasih kepada mahasiswa sebagai
individu yang menjadi tanggung jawabnya.
Penelitian kedua dilakukan oleh Al-Maqassary, Ardi 2012 dalam penelitian yang berjudul ”Penerapan Pedagogi Reflektif Dalam Mata Kuliah
19 Konsep Dasar IPA Biologi 1 Di Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma”
bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan PPR dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep IPA Biologi serta meningkatkan aspek
kemanusiaan mahasiswa melalui mata kuliah konsep dadar IPA Biologi 1.
Penelitian yang ketiga oleh St. Andri Widyanti 2012 dalam skripsi yang berjudul ”Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa Dalam Pendidikan Agama Katolik Di SMP Katolik Se-
Kota Madiun” dilakukan di SMPK St. Yusuf Madiun dengan mengambil data berupa skor dari kuesioner tentang kepribadian
siswa dan motivasi belajar siswa dalam pendidikan karakter dengan pendekatan PPR dan pendekatan konvensional pada Pendidikan Agama Katolik. Dari rata-rata
hitung kepribadian siswa yang menggunakan pendekatan PPR dalam Pendidikan Agama Katolik diperoleh skor rata-rata 108,04 lebih tinggi daripada pendekatan
konvensional dengan skor rata-rata sebesar 99,92. Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan PPR lebih efektif dari pada pendekatan konvensional.
2.2.2 Penelitian Mengenai Modul Pembelajaran IPA