Implementasi Hari Pertama Implementasi

51 kelompoknya menjadi rata yaitu masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Peneliti juga memberikan tugas kepada siswa untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan percobaan tumbuhan dalam pot yang berukuran kecilsedang, plastik, dan pengikat seperti karettali. Proses implementasi yang dilakukan peneliti disesuiakan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Berikut merupakan rincian implementasi dengan menggunakan pendekatan PPR.

4.1.3.1 Implementasi Hari Pertama

Proses implementasi hari pertanama dillaksanakan pada hari Senin 16 Januari 2017 pukul 09.15 WIB disaat seluruh siswa kelas III A sudah selesai beristirahat. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti mempersiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan. Selain itu, peneliti juga mengatur tata ruang kelas. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing siswa dan melakukan presensi kehadiran. Peneliti menyampaikan aturan yang harus dilakukan selama proses pembelajaran sedang berlangsung, yaitu peneliti akan memberikan pin bagi siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk menghirup udara dan menahannya selama 1 menit dan menghembuskannya secara perlahan, lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan siswa yang telah dilakukannya tersebut untuk menggali konteks siswa mengenai pentingnya tumbuhan bagi kesehatan. Pada kegiatan selanjutnya, siswa melakukan pengamatan kondisi lingkungan sekolah terutama pada tumbuhan yang ada di sekolah. Siswa berkumpul dalam kelompok kecil yang sudah ditentukan sebelumnya untuk berdiskusi bersama menjawab berbagai pertanyaan yang ada 52 dalam modul. Peneliti menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan percobaan “tumbuhan menghasilkan oksigen”. Siswa diminta untuk membaca dan memahami proses kegitannya melalui petunjuk yang ada dalam modul. Peneliti melakukan kegiatan demonstrasi percobaan “tumbuhan menghasilkan oksigen” untuk memperkuat pemahan siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan. Tumbuhan yang disediakan untuk percobaan sudah dipersiapkan oleh masing- masing kelompok pada saat jam istirahat berlangsung. Setiap kelompok mempersiapkan dua tumbuhan berukuran kecilsedang dalam pot dan menandai pot tersebut A dan B. Peneliti telah meminta masing-masing kelompok untuk menutup tumbuhan dalam pot A menggunakan plastik bening dan diikat. Dan tumbuhan dalam pot B tetap dibiarkan terbuka. Selain itu, peneliti juga sudah melakukan kegiatan yang sama yaitu dengan menutup daun dengan plastik pada pagi harinya untuk berjaga-jaga jika kegiatan siswa tidak berhasil dilakukan. Setelah kegiatan demontrasi telah dilakukan, siswa diberi kesempatan untuk mencoba sendiri kegiatan percobaan tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan langkah kerja dalam modul. Pada saat siswa melakukan percobaan, peneliti juga mengobservasi dan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan yang berlangsung. Terlihat bahwa siswa sangat penasaran dengan hasil percobaan mereka, banyak pertanyaan yang muncul dari para siswa “Bu, kok plastik A ada airnya sih? tapi yang B ga ada airnya, padahal kan sama- sama ditutup.” Siswa juga mengutarakan pendapatnya ketika peneliti bertanya tentang kegiatan percobaan yang dilakukan siswa. Peneliti mendorong siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaannya sendiri dengan meminta mereka untuk membaca modul. Setelah melakukan 53 percobaan, siswa mengerjakan LKS tentang kegiatan yang telah dilakukan secara individu. Akhir kegiatan implementasi hari pertama adalah refleksi. Kegiatan refleksi dilakukan dengan bertanya jawab mengenai pengetahuan dan pengalaman belajar baru yang didapat oleh siswa. Kegiatan evaluasi dilakukan siswa dengan menjawab soal pertanyaan yang ada dalam modul. Peneliti juga mendorong siswa untuk melakukan aksi yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran hari ini, yaitu berupa melakukan wawancara kepada penjaga sekolah mengenai manfaat tumbuhan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, serta bagaimana cara menjaga dan merawatnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama dan pengucapan salam, tidak lupa peneliti juga mengingatkan siswa untuk membawa alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran hari selanjutnya. Gambar 4.5 Proses Implementasi Hari Pertama

4.1.3.2 Implementasi Hari Kedua

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Pengembangan modul pembelajaran IPA Tumbuhan di Sekitarku menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 1 110

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166