Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Sederhana

57 Tabel V. 10 Tabel Skor Rata-Rata Minat Beli Ulang di Legend Coffee Yogyakarta Variabel Item Skor Total Skor Rata-Rata Minat Beli Ulang 1 310 3,10 2 334 3,34 3 350 3,50 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016. Dari tabel diatas, pada variabel minat beli ulang memiliki skor rata-rata tertinggi 3,50 yaitu pada item nomor 3 yang menunjukkan klas atau range 4 yang termasuk ke dalam kategori “Tinggi” yang berarti bahwa konsumen berminat untuk membeli jasa dan produk yang ditawarkan oleh Legend Coffee kembali. Sedangkan skor rata-rata terendah 3,10 yaitu pada item nomor 1 yang berkategori “Cukup” menunjukkan bahwa konsumen Legend Coffee cukup senang dalam membicarakan produk-produk dari Legend Coffee kepada orang lain.

C. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi dalam analisis regresi berganda. Pada penelitian ini uji asumsi klasik terdiri dari: a. Pengujian Normalitas Uji normalitas ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila angka signifikansi uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Kolmogrov-Smirnov Sig. 0,05 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Tabel V.11 Tabel Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kualitas_pelayanan minat_beli_ulang N 100 100 Normal Parameters a Mean 3.3802 3.3129 Std. Deviation .51222 .69640 Most Extreme Differences Absolute .054 .127 Positive .054 .110 Negative -.048 -.127 Kolmogorov-Smirnov Z .535 1.266 Asymp. Sig. 2-tailed .937 .081 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Dapat di lihat pada tabel di atas bahwa semua data pada variabel pada penelitian ini dikatakan berdistribusi normal, karena seluruh angka Asymp. Sig 2-tailed lebih besar daripada 0,05. Maka semua data variabel berdistribusi normal. b. Pengujian Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Suatu variavel dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila angka signifikansi daripada 0,05 dan dilihat dari scatter-plots, apabila titik- titik pada scatter-plost menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol ataupun di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut 59 homokedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel dan gambar scatter-plots sebagai berikut: Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas melalui scatter-plots Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Tabel V. 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas melalui Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.006 .252 -.023 .982 kualitas_pelayanan .122 .074 .164 1.651 .102 a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2016 Berdasarkan hasil scatter-plots di atas dan tabel diatas bahwa varians dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain tetap atau homokedastisitas, dengan kata lain bahwa variabel tidak terjadi 60 heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari titik-titik pada scatter- plots yang menyebar secara acak dan pada tabel terlihat nilai signifikansi semua variabel bebas lebih besar daripada 0,05.

2. Menguji Regresi Linier Sederhana