61
3. Menguji Hipotesis Uji t t test
1 Menentukan Ho dan Ha.
: = 0, kualitas pelayanan di Legend Coffee tidak berpengaruh
terhadap minat beli ulang konsumen. :
≠ 0, kualitas pelayanan di Legend Coffee berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.
2 Menentukan level of significance
α: Dalam penelitian ini level of significance atau tingkat signifikannya
sebesar 0,005 5 3
Kriteria Pnenerimaan dan Penolakan Hipotesis t
hitung
t
tabel
; maka H diterima
t
hitung
t
tabel
; maka H ditolak
4 Kesimpulan
Berdasarkan tabel hasil olah regresi dengan SPSS, diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,462 dan t
tabel
sebesar 1,984, hal ini berarti t
hitung
t
tabel
, maka ditolak, dengan kata lain, kualitas pelayanan di Legend Coffee
berpengaruh terhadap minat beli ulang.
D. Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang di Legend Coffee Yogyakarta. Kualitas
pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen
Tjiptono, 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di Legend Coffee mempengaruhi minat beli ulang. Karena dalam hasil olah regresi
dengan SPSS, diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,462 dan t
tabel
sebesar 1,984, hal ini berarti t
hitung
t
tabel
, maka ditolak. Adapun hasil penelitian Benny Adi
Nugroho, Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, dengan judul thesis “Pengaruh Pelayanan, Fasilitas, dan Harga Terhadap Minat Pembelian Ulang
Jasa Penginapan di Hotel Surya Indah Salatiga”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pelayanan, fasilitas, dan harga terhadap minat pembelian ulang jasa penginapan Hotel Surya Indah Salatiga tersebut.
Adapun hasil penelitian menunjukan hasil Uji t pelayanan adalah 5,810, karena t
hitung
t
tabel
1,9850 maka pelayanan mempengaruhi minat pembelian ulang jasa penginapan Hotel Surya Indah Salatiga.
Dalam penelitian Diana Puspitasari 2006:8, kesesuaian antara performa dari produk atau jasa pelayanan yang ditawarkan akan
memberikan kepuasan bagi konsumen dan menghasilkan bagi konsumen dan menghasilkan minat konsumen untuk menggunakannya kembali di waktu
yang akan datang. Konsumen yang meras a puas dan menjadi pelanggan yang berkomitmen juga dapat menjadi sumber rekomendasi positif positive word-
of-mouth bagi konsumen lainnya terhadap merek tersebut Hawkins, Best, dan Coney, 1998; Athanassopoulos, Gounaris, dan Stathakopoulos.
Teori lain dari penelitian Diana Puspitasari 2006, 19 yaitu menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry 1985, 1988 terdapat hubungan secara
langsung antara kualitas produk atau jasa pelayanan dengan minat beli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
ulang. Kualitas produk atau jasa pelayanan yang dirasakan oleh konsumen akan berpengaruh terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk membeli
sebuah produk. Ini berarti bahwa semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula kesediaan konsumen tersebut
untuk akhirnya membeli Chapman dan Wahlers, 1999 Sedangkan menurut Cahyono 2000, mengatakan bahwa presepsi
seseorang tentang kualitas produk atau jasa pelayanan akan berpengaruh terhadap minat membeli yang terdapat pada individu. Presepsi yang positif
tentang kualitas produkatau jasa pelayanan akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian.
Jika Legend Coffee menginginkan konsumen untuk kembali berkunjung, maka Legend Coffee harus meningkatkan kelima aspek atau
dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa, yaitu: reliability keandalan, responssiveness ketanggapan, assurance jaminan, tangibles
bukti fisik, empathy empati. Untuk meningkatkan kelima aspek tersebut, hasil analisis deskriptif variabel kualitas pelayanan dapat dijadikan acuan,
terutama untuk yang berskor rendah yang terdapat pada item nomor 14 yang terdapat pada aspek bukti fisik tangibles yaitu mengenai lahan parkir.
64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada Bab V maka dapat ditarik kesimpulan yaitu secara diskriptif, variabel kualitas pelayanan pada Legend Coffee
ter masuk dalam kategori “Cukup”. Hal ini dikarenakan berdasarkan analisis
deskriptif variabel pada rata-rata skor kualitas pelayanan yang menunjukkan angka 3,38. Selain itu, secara diskriptif untuk variabel minat beli ulang pada
Legend Coffee juga ter masuk dalam kategori “Cukup”. Hal ini dikarenakan
beradasarkan analisis deskriptif variabel pada skor rata-rata variabel minat beli ulang menunjukkan angka 3,22. Kesimpulan diatas menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan di Legend Coffee berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli ulang di Legend Coffee, maka ada beberapa saran
ang dapat penulis berikan kepada Legend Coffee. Saran tersebut adalah mengingat dimensi tangibles bukti fisik item pernyataan nomor
14 “Legend Coffee memiliki lahan parkir yang luas” mempunyai nilai rata- rata item
paling rendah 2,71 diantara item pernyataan lainnya, oleh karena itu, untuk meningkatkan minat beli ulang ada baiknya, pihak Legend Coffee menambah
lahan parkir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI