Kojic Acid Dipalmitate KAD

yang diberikan dapat dalam bentuk pengadukan kecepatan tinggi, homogenizer bertekanan tinggi, dan ultrasonikator. Mixer, agitator, dan mill termasuk dalam pengadukan kecepatan tinggi. Homogenizers, jet dispersers, dan microfluidizers termasuk dalam homogenizer bertekanan tinggi. Sonikator termasuk dalam ultrasonikator Gupta, Pandit, Kumar, Swaroop, and Gupta, 2010. a. Pengadukan kecepatan tinggi Mixer, agitator, dan colloid mills merupakan alat yang mempunyai sistem rotor-stator dengan pengadukan kecepatan tinggi. Pengadukan kecepatan tinggi yang dihasilkan rotor akan mengakibatkan emulsi terlempar ke sekeliling rotor sehingga terjadi dispersi yang intens pada ruang antara rotor dan dinding dalam stator Koroleva and Yurtove, 2012. b. Homogenizer bertekanan tinggi Umumnya homogenizer bertekanan tinggi bekeja pada tekanan antara 50 sampai 100 Mpa dan cocok untuk sistem emulsi yang memiliki viskositas rendah hingga sedang Koroleva and Yurtove, 2012. Homogenizer akan memperkecil ukuran droplet dengan adanya shear stress pada cairan Gupta et al., 2010. c. Ultrasonik Pembentukan nanoemulsi dengan ultrasonikasi merupakan cara yang efisien untuk memperkecil ukuran droplet namun kelemahannya yaitu hanya dapat digunakan untuk pembuatan dalam skala kecil. Energi yang diperoleh dari ultrasonifikasi berasal dari sonotrodes sonicator probes. Sonotrodes akan kontak dengan cairan dan memberikan getaran sehingga terbentuk rongga yang mengakibatkan getaran selanjutnya akan meradiasi langsung pada cairan sehingga droplet dispersi menjadi pecah. Efisiensi pembuatan dengan ultrasonik sangat tergantung pada waktu ultrasonifikasi di amplitudo yang berbeda dan untuk monomer yang bersifat hidrofob membutuhkan waktu ultrasonifikasi yang lebih lama Gupta et al., 2010.

2. Metode emulsifikasi energi rendah

Metode emulsifikasi energi rendah terbentuk secara spontan spontaneous emulsification saat air ditambahkan pada campuran minyak dan surfaktan Villers et al., 2009. Terjadinya spontaneous emulsification tergantung dari perbandingan fase minyak dan surfaktan, konsentrasi surfaktan, konsentrasi surfaktan dan ko-solven, serta suhu. Metode emulsifikasi spontan ini membutuhkan surfaktan dengan nilai HLB lebih dari 12, sering digunakan karena mudah dibuat dalam skala laboratorium, tidak membutuhkan peralatan yang rumit atau temperatur yang tinggi, serta secara umum dapat menghasilkan ukuran droplet yang kecil Kelmann, Kuminek, Teixeira, and Koester, 2007. Contoh dari metode emulsifikasi energi rendah yaitu PIT Phase Inversion Temperature dan EIP Emulsion Inversion Phase. Pada metode PIT, perubahan tipe surfaktan polyoxyethylene dipengaruhi oleh temperatur. Surfaktan akan menjadi lipofilik dengan penambahan suhu karena dehidrasi pada rantai polimer dan akan bersifat hidrofil pada suhu rendah karena adanya hidrasi pada rantai polimer sedangkan pada metode EIP, perubahan fase AM menuju ke MA dipengaruhi oleh banyaknya air. Semakin banyak air yang ditambahkan maka ukuran droplet yang terbentuk akan semakin kecil karena droplet air akan bergabung dengan droplet air lainnya untuk membentuk fase eksternal Al-Edresi and Baie, 2009 ; Koroleva and Yurtove, 2012.

D. Komponen Nanokrim