Pembuatan sediaan nanokrim KAD

33

BAB IV PEMBAHASAN HASIL

A. Formulasi Nanokrim KAD

Pada penelitian ini, dibuat formulasi nanokrim kojic acid dipalmitate KAD dengan fase minyak virgin coconut oil VCO dan kombinasi surfaktan antara Tween 80 dan Span 80. Metode pembuatan yang digunakan adalah metode emulsifikasi energi tinggi dengan pengadukan kecepatan tinggi mengunakan mixer. Metode ini diacu dari metode hasil penelitian Abdulkarim et al. 2010 dengan menggunakan alat berupa propeller dengan prinsip yang sama yaitu pengadukan kecepatan tinggi.

B. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Nanokrim KAD

Sediaan nanokrim KAD yang baik yaitu memiliki kriteria ukuran droplet kurang dari 500 nm, tidak mengalami pemisahan fase, memiliki pH sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5 – 7, serta mempunyai viskositas antara 7,5 – 45 Pa.s. Karakterisasi sediaan nanokrim KAD tersaji dalam tabel IV. Tabel IV. Karakterisasi sediaan nanokrim KAD Spesifikasi Hasil Bentuk Krim Warna Putih kekuningan Bau Minyak kelapa Pemisahan fase Tidak terjadi pH 6,395 ± 0,298 Homogenitas Tipe krim Ukuran droplet Homogen Minyak dalam air MA 80,78 ± 79, 99 nm Viskositas 22,345±6,546 Pa.s Rheologi Pseudoplastis Daya sebar 2,51 ± 0,05 cm Daya lekat 0,49±0,02 detik

1. Pemeriksaan organoleptis dan pH

Gambar 11. Nanokrim KAD Ketiga replikasi nanokrim masing-masing dilakukan evaluasi awal terhadap organoleptisnya. Uji organoleptis meliputi warna, bau dan pemisahan fase. Nanokrim KAD yang dihasilkan berwarna putih kekuningan. Warna tersebut terbentuk dari perpaduan kojic acid dipalmitate yang berwarna putih dan Tween 80-Span 80 yang berwarna kuning. Bau khas kojic acid dipalmitate tidak tercium karena tertutup oleh bau dari virgin coconut oil dalam sediaan. Ketiga replikasi formula tidak mengalami pemisahan fase. Secara umum, pH ketiga formula cenderung bersifat netral yaitu dengan pH rata-rata 6,395 ± 0,298 yang menunjukkan bahwa pH sediaan sesuai dengan persyaratan pH untuk sediaan kulit yaitu 4,5-7. Hal ini akan menurunkan resiko terjadinya iritasi saat pengaplikasian sediaan pada kulit.

2. Pemeriksaan homogenitas

Sediaan dikatakan homogen apabila susunan partikelnya terdistribusi merata. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, hasil menunjukkan bahwa dari ketiga replikasi sediaan nanokrim yang dibuat memiliki homogenitas