Jenis Rancangan Penelitian Bahan Penelitian

3. Evaluasi sediaan nanokrim KAD

a. Evaluasi sifat fisik 1 Uji organoleptis Pengamatan visual dilakukan terhadap warna, bau, konsistensi dan ada tidaknya pemisahan fase pada sediaan nanokrim KAD.

2 Uji homogenitas

Sediaan diletakkan pada gelas objek, tutup dengan cover glass, dan diamati pendispersian partikelnya apakah terdispersi homogen atau tidak. 3 Pengukuran pH Nilai pH diukur menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan menggunakan buffer pH 4 dan 7. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam sediaan nanokrim kemudian nilai pH sediaan akan terbaca pada monitor alat.

4 Uji tipe krim

Sampel nanokrim didispersikan dalam akuades 1:100 dan dalam VCO 1:100 dengan tujuan untuk mengetahui tipe sediaan nanokrim yang dihasilkan. Jika nanokrim terdispersi sempurna dalam akuades, maka tipe nanokrim adalah minyak dalam air, sedangkan jika nanokrim terdispersi sempurna dalam fase minyak, maka tipe nanokrim adalah air dalam minyak Firoz et al., 2012. 5 Pengukuran ukuran droplet Distribusi ukuran droplet diukur menggunakan particle size analyzer PSA tipe dynamic light scattering. Sampel dimasukkan ke dalam kuvet kaca yang dimasukkan ke dalam particle size analyzer. Kemudian cahaya ditembakkan pada sudut 90°. Jumlah partikel pada ukuran tertentu akan terbaca pada monitor komputer yang terhubung dengan alat menggunakan software Horiba SZ-100. 6 Pengukuran viskositas dan rheologi Pengukuran viskositas dan rheologi menggunakan alat viskometer Merlin VR. Sampel nanokrim diletakkan di atas plate kemudian plate viskometer diturunkan, dan diukur rheologi sediaan pada range kecepatan 1 - 50 rpm dengan 10 titik yang berbeda untuk mendapat bentuk kurva rheologinya. Nilai viskositas diambil pada satu titik di antara rentang kecepatan 1 - 50 rpm di mana nilai viskositas dan bentuk rheologi sediaan akan langsung terbaca pada layar komputer menggunakan software MICRA. 7 Pengukuran daya sebar Sampel nanokrim ditimbang sebanyak satu gram, lalu diletakkan di atas kaca ekstensometer bagian tengah. Tutup kaca ekstensometer ditimbang dan ditambahkan beban hingga 125 gram. Penutup kaca dan beban diletakkan di atas massa sediaan selama satu menit. Diameter sediaan yang menyebar diukur dengan mengambil rata-rata diameter dari empat sisi Parchuri et al., 2013. 8 Pengukuran daya lekat Sampel nanokrim ditimbang sebanyak 0,03 gram, diratakan pada gelas objek dan ditutup dengan gelas objek lainnya. Beban seberat satu kg ditambahkan dan didiamkan selama satu menit. Setelah satu menit, beban diturunkan. Gelas objek ditempatkan pada alat uji dan ditarik dengan beban 80 gram. Waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan kedua gelas objek dicatat. b. Evaluasi stabilitas fisik Metode evaluasi stabilitas fisik nanokrim yang digunakan adalah accelerated testing. Sediaan nanokrim disimpan pada climatic chamber dengan suhu 40 ± 2 ºC dengan RH 75 ± 5 selama satu bulan. Setelah waktu uji, perubahan warna, bau, konsistensi dan terjadinya pemisahan fase nanokrim diamati. Apabila sampel tetap stabil maka dilakukan uji organoleptis, homogenitas, pH, tipe krim, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat.

F. Analisis Data

Aplikasi program R-3.2.2 digunakan untuk melakukan uji statistika dengan membandingkan data sifat fisik dan stabilitas fisik. Pada tingkat kepercayaan 95 maka dilihat apakah nilai p-value menunjukkan distrubusi data normal atau tidak normal. Data yang terdistribusi normal diolah dengan uji T sedangkan untuk data yang tidak normal diolah dengan Wilcoxon untuk mendapatkan p-value. Jika nilai p-value kurang dari 0,05 dapat disimpulkan terdapat perbedaan setelah sampel mengalami accelerated testing.