Bab 2
- Dampak Perubahan Sosial
47
Dalam kondisi yang demikian, individu akan merasakan ketenteraman karena tidak ada benturan dalam norma dan nilai-nilai. Jika muncul gangguan terhadap situasi
tenteram tersebut, maka masyarakat dapat menolaknya, atau merubah susunan pranata kemasyarakatan untuk menerima suatu unsur yang baru. Namun demikian,
masuknya unsur-unsur baru tersebut dipaksakan oleh suatu kekuatan. Ketika masyarakat tidak dapat menolaknya, oleh karena masuknya unsur-unsur baru
tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, namun pengaruhnya akan tetap ada, namun tidak membahayakan hakikat norma yang ada. Norma-norma dan nilai-nilai
sosial tidak akan terpengaruh, dan dapat berfungsi secara wajar. Adapun perilaku masyarakat sebagai dampak perubahan sosial ditunjukkan dengan sikap-sikap
sebagai berikut.
1. Penyesuaian atau Adaptasi
Apabila ada stimulus, maka akan menimbulkan respon. Demikian juga ketika terjadi perubahan sosial, maka akan ada sikap-sikap dan perilaku dari
masyarakat yang terkena perubahan tersebut, baik yang dengan sengaja menyesuaikan, menerima, menyaring, maupun yang menolaknya. Pada
praktiknya, terdapat dua kecenderungan perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya. Kedua kecenderungan tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Adjustment Penyesuaian
Penyesuaian merupakan sikap masyarakat yang cenderung mengadaptasikan diri, dimana ketika terjadi ketidakseimbangan dalam
masyarakat dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan. Karakteristik masyarakat yang seperti ini merupakan karakter masyarakat
yang lentur atau tidak kaku, sehingga dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Dalam pandangan mereka, perubahan tidak
untuk dihindarkan apalagi ditolak, melainkan memerlukan kearifan lokal sehingga dapat menyikapinya dengan bijaksana. Mengingat adanya dua
sisi, yakni positif dan negatif, maka masyarakat yang dapat menyesuaikan dengan perubahan harus dapat mengambil sisi positif untuk kemaslahatan
kehidupannya.
Penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan sosial juga dapat dibedakan menjadi dua kriteria, yaitu penyesuaian individu dan penyesuaian
lembaga-lembaga kemasyarakatan. 1 Penyesuaian Individu
Penyesuaian ini bersifat individual sebagai reaksi seseorang terhadap perubahan sosial. Penyesuaian ini menunjuk kepada upaya-
upaya perorangan untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah diubah atau diganti, agar terhindar dari
disorganisasi psikologis. Dikenalnya kehidupan dan praktik ekonomi yang berasal dari Barat, menyebabkan semakin pentingnya peranan pranata
ekonomi sebagai lembaga produksi, distribusi, maupun konsumsi. Dengan demikian, orang-perorangan, agar tidak mengalami tekanan
psikologis, harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi SMA Kelas XII
48
Misalnya, perubahan-perubahan dalam bidang pemerintahan dan administrasi yang menuju ke arah demokrasi. Dengan adanya
perubahan tersebut, individu berusaha untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup dalam suasana yang demokratis, dimana
kemampuan yang merupakan unsur terpenting untuk dapat bertahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Apabila tidak mempunyai
bekal pendidikan dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, maka individu yang demikian hanya akan menjadi “budak” dari
perubahan. Individu yang bersangkutan tidak memiliki identitas diri karena tidak mampu melakukan penyesuaian. Akan lain dengan mereka
yang dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru, maka eksistensinya dalam masyarakat akan dominan.
2 Penyesuaian Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan Suatu situasi, dimana masyarakat berhasil menyesuaikan
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial dan kebudayaan. Penyesuaian yang
demikian dinamakan sebagai penyesuaian lembaga.
b. Maladjustment Ketidakpenyesuaian Sosial