Macam-Macam Perkawinan Group Marriage Bentuk-Bentuk Keluarga

Sosiologi SMA Kelas XII 78 Gambar 3.3 Tahap Child Rearing Stage 4 Tahap Muturity Stage Tahap ini merupakan tahap lanjut dimana anak-anak mereka dari buah perkawinannya sudah melangkah dewasa dan siap untuk melangsungkan perkawinan membentuk keluarga baru.

d. Macam-Macam Perkawinan

Perkawinan pada dasarnya adalah suatu peristiwa suci yang menyatukan antara laki-laki dan perempuan untuk membina hubungan rumah tangga. Namun karena bermacam ragamnya adat dan kecenderungan manusia serta norma yang dianut berbeda-beda, maka tipe perkawinan pun bermacam- macam. Secara umum, macam-macam perkawinan ini dapat dikategorikan ke dalam empat macam perkawinan, yakni sebagai berikut. 1 Monogami Perkawinan jenis ini merupakan suatu perkawinan yang dilakukan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Perkawinan jenis ini merupakan tipe perkawinan yang ideal dan menjadi tradisi sebagian besar umat manusia. 2 Poliandri Poliandri merupakan perkawinan antara seorang perempuan dengan beberapa laki-laki sekaligus. Masyarakat yang masih menganut poliandri, misalnya beberapa suku bangsa di Tibet Tengah. 3 Poligami Poligami merupakan perkawinan antara seorang laki-laki dengan beberapa perempuan. Perkawinan jenis ini di Indonesia juga masih banyak kita jumpai.

e. Group Marriage

Group Marriage merupakan perkawinan kelompok antara beberapa laki-laki dan beberapa perempuan sekaligus. Perkawinan jenis ini masih kita jumpai dalam masyarakat primitif di Benua Afrika. Sumber: http:www .northeast.or g.sg Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3 - Lembaga Sosial 79 Jika menelaah jenis perkawinan berdasarkan asal suami atau istri, maka dapat diberikan beberapa istilah berkaitan dengan hal ini. Perkawinan antara seseorang dengan orang di luar golongannya disebut dengan eksogami. Perkawinan dalam satu golongan disebut dengan endogami. Kemudian perkawinan dengan orang yang status sosialnya sebanding disebut dengan homogami. Sedangkan perkawinan dengan orang yang status sosialnya berbeda disebut dengan heterogami. Istilah-istilah ini sebenarnya tidak populer di masyarakat, mengingat sudah semakin hilangnya sistem feodalisme dalam masyarakat.

f. Bentuk-Bentuk Keluarga

Sebagai lembaga sosial, keluarga juga menentukan sistem kekerabatan, misalnya siapa saja yang menjadi anggota keluarga. Sistem kekerabatan dalam keluarga ada yang bersistem konjugual dan sistem konsanguinal. Keluarga yang bersistem konsanguinal menekankan pada pentingnya ikatan darah. Sedangkan keluarga yang bersistem konjugal lebih menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan daripada ikatan darah. Ada pula yang membedakan antara keluarga orientasi family of orientation dan keluarga prokreasi family of procreation. Keluarga orientasi merupakan keluarga yang di dalamnya seseorang dilahirkan, sedangkan keluarga prokreasi adalah keluarga yang dibentuk oleh seseorang berdasarkan dengan pernikahan. Di samping bentuk keluarga yang sudah dijelaskan di atas, dikenal pula dengan keluarga inti nuclear family dan keluarga meluas extended family, dimana bentuk ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekeluargaan hubungan darah. Keluarga inti adalah keluarga yang jumlah anggota keluarganya terdiri dari ayah, ibu, anak-anak yang belum menikah. Sedangkan keluarga meluas adalah keluarga yang terdiri dari lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti. Perubahan masyarakat dari agraris menuju masyarakat industri menyebabkan perubahan organisasi dan struktur keluarga. Perubahan tersebut adalah bahwa keluarga inti extented family yang cenderung berubah kepada keluarga besar nuclear family. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum dewasa atau belum kawin, sedangkan keluarga besar adalah keluarga yang terdiri lebih dari satu generasi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1 Industrialisasi menyebabkan keluarga inti bersifat mobil, mudah pindah dari tempat satu ke tempat lain, dan akan menetap dimana ada pekerjaan, sehingga menyebabkan lemahnya ikatan kekerabatan. 2 Industrialisasi mempercepat adanya emansipasi wanita yang dapat memungkinkan wanita untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga menyebabkan melemahnya fungsi extented family dan di sisi lain memperkuat fungsi nuclear family. 3 Industrialisasi menyebabkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMA Kelas XII 80 Proses perubahan dari extented family kepada nuclear family mempunyai dampak positif dan negatif bagi anggota keluarga. Di satu sisi, dengan nuclear family individu bebas dari ikatan kewajiban dan tanggung jawab dalam hubungan sosial yang lebih besar. Di pihak lain, nuclear family menyebabkan timbulnya isolasi sosial, kurangnya afeksi, beban psikologi menjadi lebih berat karena individu kurang mempunyai keleluasaan untuk melepaskan tekanan-tekanan fisik. Akibat-akibat negatif ini tampak pada naiknya angka perceraian dan gejala disorganisasi keluarga.

g. Susunan Lembaga Keluarga