Kertas Ketikan Bahasa Paragraf Kutipan

Sosiologi SMA Kelas XII 196 3. Bagaimana gambaran keberhasilan pelaksanaan program selama ini. 4. Bagaimana Saudara melihat kemampuan tenaga ahli dan dokter dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. 5. Apakah faktor yang mendorong kesiapan atau ketidaksiapan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan program posyandu. 6. Faktor-faktor apa yang menghambat partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu. 7. Bagaimana Saudara melihat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program posyandu. 8. Bagaimana Saudara melihat keterlibatan perangkat desa dalam mendorong pelaksanaan program posyandu. 9. Bagaimana Saudara melihat kelayakan pelaksanaan program posyandu. Instrumen 3: PETUNJUK PENELITIAN DATA PENDUKUNG YANG PERLU DITEMUKAN 1. Peta geografis Desa Giritirto. 2. Peta ekonomi masyarakat Desa Giritirto. 3. Peta sosiologis Desa Giritirto. 4. Keagamaan di Desa Giritirto. 5. Situs kegiatan posyandu sekurang-kurangnya di dua situs. 6. Foto tenaga ahli dan dokter puskesmas Giritirto 7. Foto Informan, baik masyarakat maupun tokoh masyarakat. 8. Foto puskesmas Desa Giritirto. 9. Foto perlengkapan Puskesmas Desa Giritirto. 10. Foto salah satu situs reforman sedang melaksanakan wawancara dengan Informan. 11. Data tentang tingkat penghasilan masyarakat. 12. Struktur organisasi puskesmas Desa Giritirto. Sumber: Aman, Penelitian Dosen Muda Tahun 2006

3. Teknik Penulisan Ilmiah

a. Kertas

Gunakan kertas kuarto A4 S, berat 80 gram.

b. Ketikan

Gunakan huruf Times New Roman 12 dan spasi ganda. Batas pengetikan 4 cm dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 5 - Mengkomunikasi Hasil Penelitian Sosial 197

c. Bahasa

Bahasa menggunakan kosakata Bahasa Indonesia yang baku atau umum dan disajikan secara menarik. Kalimat memenuhi persyaratan sebagai kalimat yang mengandung pola SPOK.

d. Paragraf

Memenuhi persyaratan paragraf. Jika dihitung baris, maka satu paragraf sekurang-kurangnya 5 baris, dan terdiri sekurang-kurangnya mengandug dua kalimat. Paragraf mengandung: mean idea, suporting idea, dan controlling idea. e . Notasi Ilmiah 1 Teknik notasi ilmiah menggunakan catatan kaki atau foot note yang langsung diletakkan di halaman yang bersangkutan atau juga dapat dengan menggunakan cacatan tubuh. 2 Jika menggunakan foot note, maka setiap bab dimulai dengan nomor 1. 3 Bedakan teknik penulisan catatan kaki dengan daftar pustaka, yakni jika dalam daftar pustaka tahun diletakkan setelah nama pengarang, maka dalam foot note tahun diletakkan setelah penerbit kemudian menyebutkan kutipan pada halaman berapa. 4 Contoh: Taufik Abdullah, Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996, hlm. 30. W. Wiersma, Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon, 1995, hlm. 77. Ibid, hlm.30. Abdulah, loc.cit. Wiersma, op.cit, hlm. 90-120. Ibid. 5 Catatan kaki juga dapat digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting. 6 Khusus untuk karya ilmiah pendidikan, maka notasi ilmiah diperbolehkan menggunakan catatan tubuh. 7 Contoh: Pada akhir kalimat yang dikutip Abdullah, 1996: 30.

f. Kutipan

1 Kutipan langsung diperkenankan maksimal 30 dari seluruh kutipan dalam tubuh tulisan. 2 Kutipan sebaiknya merupakan pernyataan yang telah disimpulkan dan dengan bahasa sendiri. 3 Tidak boleh mengambil kutipan langsung lebih dari 5 baris. 4 Dalam satu halaman tidak boleh mengandung lebih dari 1 kutipan langsung. 5 Kutipan langsung hanya digunakan untuk hal-hal yang penting saja, seperti definisi, teori, atau pendapat seseorang yang khas. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMA Kelas XII 198 6 Kutipan langsung dalam bahasa asing diperkenankan, asalkan diterjemahkan dalam bahasa Indonesianya. 7 Terjemahan bahasa Indonesia ditaruh dalam tubuh tulisan, sedangkan bahasa asing ditaruh dalam catatan kaki atau diletakkan di bawah kutipan dalam bahasa Indonesia. 8 Dilarang menulis kutipan tidak langsung dalam bahasa asing. 9 Jika mengutip dari buku X, namun X juga hasil kutipan dari tulisan Z, maka kapasitas X dan Z perlu dijelaskan dalam tubuh tulisan maupun catatan kaki. 10 Contoh: Sartono Kartodirdjo, “Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah”, dalam Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1999, hlm. 15.

h. Kesetaraan Isi