Sosiologi SMA Kelas XII
52
3 Beberapa perubahan merupakan unsur pengganti, bukannya unsur tambahan sehingga kurang siap untuk diterima. Masyarakat lebih mudah
menerima perubahan yang dapat ditambahkan ke dalam budaya masyarakat, dan yang tidak memerlukan adanya pengabaian seketika
terhadap beberapa unsur budaya yang sudah dikenal. Misalnya, banyak orang-orang Timur telah menerima cara pengobatan dan obat-obatan
yang berdasarkan ilmu kesehatan modern, seperti inokulasi, antibiotik, analgesik, bahkan pembedahan karena keberadaannya dapat
berdampingan dengan cara pengobatan tradisional. Contoh lain juga dalam bidang kebidanan dimana masyarakat menerima kehadiran bidan
untuk mengurus kelahiran anak dan bersama-sama dengan dukun bayi dalam pelaksanaannya. Akan lain halnya apabila bidan merasa anti atas
kehadiran dukun bayi, maka masyarakat akan menolaknya.
d. Risiko Perubahan Sosial
Setiap perubahan menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat. Dalam pada itu, hampir semua perubahan mengandung risiko besar.
Perubahan sosial tidak saja menggoyahkan budaya yang berlaku dalam masyarakat dan merusak nilai-nilai dan kebiasaan yang dihormati, melainkan
pula mengandung risiko tertentu. Tidak banyak perubahan yang secara mudah dapat dimasukkan ke dalam kebiasaan yang baru. Kebanyakan
perubahan memerlukan modifikasi tertentu dari kebiasaan yang berlaku. Ini menunjukkan bahwa risiko perubahan sangat besar bagi masyarakat,
baik mengenai dampaknya yang langsung maupun dampak normatif yang harus disikapinya.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, pada Pemilu 2004 menerapkan sistem pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat, hal
mana sebelumnya melalui parlemen. Di samping itu, ada pula kepentingan pribadi dalam perubahan, karena hampir setiap orang mempunyai
kepentingan pribadi baik orang kalangan atas maupun kalangan bawah. Kebanyakan perubahan sosial mengandung ancaman nyata terhadap orang
mempunyai kepentingan pribadi. Karena posisinya terancam, maka mereka akan menentang perubahan itu. Contohnya, pemerintah Indonesia yang
menerapkan kebijakan menaikkan harga BBM, kemudian banyak pihak yang mendukung dan menolaknya. Mereka yang mendukung adalah
masyarakat yang merasa kepentingannya teradopsi, sedangkan bagi mereka yang menolak karena kebijakan itu akan merugikannya baik bagi dirinya
maupun kelompoknya.
e. Peranan Agen Perubahan
Perubahan sosial budaya tidak terlepas dari adanya peranan agen perubahan. Para agen perubahan yang berhasil acapkali berupaya
menampilkan kesan baik menyangkut perubahan dengan cara mengidentifikasikannya dengan unsur-unsur budaya yang sudah dikenal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 2
- Dampak Perubahan Sosial
53
Banyak agen perubahan yang merupakan penyimpangan. Seorang non- konformis mungkin saja secara tidak sengaja melahirkan mode, gaya,
bahasa, atau gerak tari baru. Para penemu merupakan orang yang senang mengerjakan hal yang aneh-aneh, mereka lebih tertarik pada
tantangan ide baru daripada pesona kekayaan. Dalam hal ini, para pembaharu sosial merupakan orang yang jelas merasa kecewa terhadap
tatanan lama. Dalam hal ini, misalnya apa yang dilakukan kaum reformis Indonesia yang berusaha mengganti tatanan lama dengan tatanan baru yang
dianggap lebih baik. Yang jelas tanpa peranan para penyimpang, tidak mungkin terjadi perubahan sosial budaya. Ini menunjukkan bahwa peranan
agen perubahan baik yang bernuansa positif maupun gejala-gejala negatif memiliki kontribusi terhadap perubahan sosial.
f. Efek Sosial dari Perubahan Sosial
Menurut Ogburn, setidaknya ada tiga bentuk efek sosial dari
perubahan sosial yaitu: 1 Efek beruntun dari sebuah perubahan mekanik.
2 Efek sosial budaya lanjutan dari sebuah perubahan. Ini berarti sebuah perubahan menciptakan perubahan baru, lalu perubahan tersebut
menimbulkan perubahan selanjutnya. 3 Munculnya beberapa pengaruh dari beberapa perubahan secara
bersamaan.
Temukanlah contoh nyata dalam lingkungan masyarakat kalian mengenai integrasi dan reintegrasi sebagai akibat perubahan sosial
D . D .
D . D .
D . Sikap Kritis terhadap Dampak Perubahan Sosial Sikap Kritis terhadap Dampak Perubahan Sosial
Sikap Kritis terhadap Dampak Perubahan Sosial Sikap Kritis terhadap Dampak Perubahan Sosial
Sikap Kritis terhadap Dampak Perubahan Sosial
Apabila seseorang mempelajari perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat, perlu diamati ke arah mana perubahan dalam masyarakat tersebut
bergerak. Pada umumnya, perubahan meninggalkan faktor yang diubah, namun setelah meninggalkan faktor tersebut, mungkin perubahan itu bergerak kepada suatu
bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesia ke arah pembaharuan dalam pemerintahan, pendidikan, sistem ekonomi,
militer, yang disertai dengan usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia, merupakan contoh dari kedua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam
masyarakat kita.
A A
A A
A
K K
K K
K T
T T
T T
IIIII V
V V
V V
IIIII T
T T
T T
A A
A A
A S
SS SS
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi SMA Kelas XII
54
Dalam menyikapi pengaruh perubahan sosial budaya dalam masyarakat, dapat bersifat konservatif, progresif, maupun moderat.
1. Konservatif