Tumbuhnya Lembaga Sosial Hubungan Antar Lembaga Sosial

Sosiologi SMA Kelas XII 68 h. Lembaga sosial mencakup kebutuhan dasar basic need. Kebutuhan dasar ini meliputi sejumlah nilai material, mental, dan spritual yang pengadaannya harus terjamin dan tidak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan atau kerelaan seseorang, misalnya mengenai sandang, pangan, perumahan, kelangsungan keturunan, dan lain sebagainya. i. Lembaga sosial merupakan cara bertindak yang mengikat. Seluruh komponen yang diperlukan sebagai suatu norma atau aturan dipandang oleh semua pihak yang berkepentingan sebagai suatu bentuk cara hidup dan bertindak mengikat.

2. Tumbuhnya Lembaga Sosial

Kehidupan sosial atau masyarakat menginginkan adanya suatu keteraturan, keharmonisan dalam berinteraksi dan berkomunikasi untuk memenuhi sejumlah kebutuhan dasar manusia basic need bahkan sampai pada pemuasannya. Tanpa adanya lembaga sosial yang mengatur kehidupan masyarakat tidak akan terkendali dengan banyaknya penyimpangan-penyimpangan individu yang bertindak sesuai dengan kehendak bebasnya. Proses pertumbuhan lembaga sosial didahului dengan tumbuhnya suatu norma dalam kehidupan masyarakat, mula-mula norma masyarakat tidak disengaja namun lama-kelamaan norma tersebut tumbuh atau terbentuk secara sadar. Adapun norma-norma tersebut dapat dikenal dalam dalam empat bentuk, yaitu cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat-istiadat. Masing- masing pengertian tersebut mempunyai dasar yang sama merupakan norma-norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi prilaku dalam bermasyarakat. Lembaga sosial dalam suatu masyarakat terdiri dari suatu kompleks tindakan berinteraksi yang menyebabkan terwujudnya pola-pola sosial dalam masyarakat. Adapun manusia yang melakukan tindakan interaksi itu biasanya menganggap dirinya berada dalam satu kedudukan sosial tertentu dan juga dikonsepsikan untuknya norma-norma yang menata seluruh tindakan tadi. Suatu tindakan interaksi sosial dapat disebut lembaga sosial, apabila merupakan: a. Suatu tata kelakuan baku yang berupa norma-norma atau adat-istiadat tertulis maupun tidak tertulis. b. Suatu kelompok manusia yang menjalankan kegiatan bersama dan saling berhubungan sesuai dengan norma tersebut, dan terdapat suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi. c. Suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi seperangkat kebutuhan tertentu yang dipahami oleh anggota masyarakat. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3 - Lembaga Sosial 69

3. Tipe-tipe Lembaga Sosial

Untuk mengetahui berbagai macam tipe dari lembaga sosial, maka kita dapat mengacu pada teori J.L.Gillin dan J.P.Gillin yang mengelompokkannya ke dalam beberapa tipe sebagai berikut.

a. Dari Segi Fungsi

Lembaga sosial memiliki fungsi nyata dalam masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut dapat berbentuk hal-hal sebagai berikut: 1 Operatif Institutions, merupakan lembaga sosial yang berperan dalam menghimpun pola-pola yang diperlukan untuk mencapai tujuan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya lembaga industri. 2 Regulative Institusions, merupakan lembaga sosial yang bertujuan untuk memantau tata kelakuan yang terdapat dalam masyarakat. Contohnya, lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dan lain-lain. Jumlah lembaga yang ada dalam masyarakat akan tergantung dari masyarakat itu sendiri. Makin besar dan kompleks suatu masyarakat, semakin berkembang atau bertambah pula jumlah lembaga yang timbul di dalamnya. Adapun penggolongan berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut. a Lembaga yang berfungsi untuk memenuhi keperluan kekerabatan domestic institutions, contohnya adalah perkawinan, tolong- menolong, pengasuhan anak-anak, sopan-santun antar-kerabat. b Lembaga yang berfungsi untuk memenuhi keperluan dalam mata pencarian hidup economic institutions, seperti pertanian, perdagangan, perbankan. c Lembaga yang berfungsi untuk keperluan penerangan dan pendidikan manusia educational institutions. d Lembaga yang berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia scientific institutions, seperti penelitian, pendidikan ilmiah, dan sebagainya. e Lembaga yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk menyatakan rasa keindahannya aesthetic and recreational institutions, seperti seni rupa, seni suara, olah raga. f Lembaga yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk hubungan dan berbakti kepada Tuhan religious institutions. g Lembaga yang berfungsi memenuhi keperluan mengatur dan memelihara wewenag dan kekuasaan political institutions. h Lembaga yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia somestic institutions, misalnya pemeliharaan kecantikan, kesehatan. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMA Kelas XII 70 A A A A A K K K K K T T T T T IIIII V V V V V IIIII T T T T T A A A A A S SS SS Gambar 3.1 Pengadilan negeri sebagai pusat kegiatan lembaga hukum

b. Dari Segi Sistem Nilai

1 Basic Institutions, yakni lembaga sosial yang berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya, keluarga. 2 Subsidiary Institutions, yakni lembaga sosial yang berhubungan dengan masalah-masalah sekunder. Contohnya, rekreasi.

c. Dari Segi Penerimaan Masyarakat

1 Aproved Institutions, merupakan lembaga sosial yang diterima keberadaannya oleh masyarakat. Contohnya, sekolah. 2 Unsactioned Institutions, merupakan lembaga sosial yang ditolak keberadaannya oleh masyarakat. Misalnya, kelompok preman, penodong, dan lain sebagainya.

d. Dari Segi Perkembangan

1 Cresive Institutions, yakni lembaga sosial yang keberadaannya tidak disengaja tumbuh dari adat-istiadat masyarakat. Contohnya, lembaga perkawinan dan kepemilikan. 2 Enacted Institutions, yakni lembaga sosial yang dibentuk dengan sengaja dalam rangka mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat. Contohnya, lembaga pendidikan.

e. Dari Segi Penyebaran

1 General Institutions, merupakan lembaga sosial yang bersifat universal. Contohnya, lembaga agama. 2 Restricted Institutions, merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Contohnya, sekte dan sistem kepercayaan tertentu. Amatilah masyarakat di desa kalian, carilah lembaga-lembaga sosial yang ada beserta fungsinya Sumber: http:www .metr otvnews.com Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3 - Lembaga Sosial 71

4. Hubungan Antar Lembaga Sosial

Dalam masyarakat yang heterogen terdapat berbagai jenis lembaga sosial dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sebagai contoh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan dari struktur yang terdapat dalam masyarakat, yang terdiri dari berbagai macam lembaga sosial, stratifikasi sosial, nilai dan norma sosial, dan kelompok-kelompok sosial. Pada masyarakat Indonesia akan terlihat berbagai macam lembaga sosial yang ada, seperti halnya lembaga pendidikan, keluarga, rekreasi, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Hubungan antara lembaga sosial dalam masyarakat tidak selalu sejalan dan serasi. Ketidakcocokan antara berbagai lembaga sosial dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat. Misalnya kebiasaan merokok. Norma dalam lembaga kesehatan menekankan untuk menghindari kebiasaan merokok tersebut karena berdampak pada masalah kesehatan. Tetapi berbeda dengan lembaga ekonomi yang justru menekankan norma yang berbeda. Berkembangnya industri rokok, berarti akan berdampak pada peluasan lapangan kerja, peningkatan penerimaan pajak oleh negara, dan pembangunan sekolah serta rumah sakit oleh pemerintah sebagai konsekuensi dari pajak yang diterima. Hubungan antara lembaga sosial tertentu dengan lembaga sosial yang lain tidak selalu sejalan. Apabila tidak disadari secara arif, maka akan menimbulkan konflik antar-lembaga sosial tersebut. Untuk mengatasi hal demikian, maka diperlukan komunikasi antar-lembaga sosial yang saling berseberangan sehingga ditemukan solusi yang paling tepat. Dalam kasus lembaga industri rokok dengan lembaga kesehatan sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka diperlukan adanya komunikasi yang mengarah pada upaya bagaimana industri rokok berkembang tetapi tidak menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Sebagaimana penjelasan di muka, bahwa terbentuknya lembaga sosial adalah karena adanya kebutuhan pokok masyarakat yang menuntut adanya wahana sebagai upaya pemenuhan. Oleh karena itu, lembaga sosial bukanlah suatu hal yang tetap atau langgeng, melainkan akan berubah sesuai dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan antar-lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat adakalanya perubahan yang sifatnya cepat tidak dapat diikuti oleh lembaga lain, dan hal ini akan berdampak pada adanya kesenjangan budaya culture lag. Perkembangan yang cepat dalam media massa, terutama media elektronik yang menyebabkan banyaknya penyimpangan sosial, hal ini tidak disertai dengan pendidikan moral yang dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan dan lembaga keluarga. Akibatnya, terjadi ketimpangan sosial yang semakin jauh dari apa yang diharapkan tentang tatanan sosial. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMA Kelas XII 72

4. Lembaga Total dan Lembaga Dominan