Sosiologi SMA Kelas XII
22
2 Universal Theory of Evolution Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah
perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evaluasi yang
tertentu. Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil
perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen baik sifat maupun susunannya.
3 Multilinear Theories of Evolution Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap
tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evaluasi masyarakat, misalnya mengadakan penelitian mengenai pengaruh perubahan sistem
mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan, dan
seterusya.
Dewasa ini agak sulit untuk menentukan apakah suatu masyarakat berkembang melalui tahap-tahap tertentu atau tidak. Lagi
pula adalah sangat sukar untuk dipastikan apakah tahap yang telah dicapai dewasa ini merupakan tahap terakhir atau masih ada tahap-
tahap berikutnya yang merupakan konsekuensi dari adanya gejala kehidupan. Sebaliknya juga sulit untuk menentukan kearah mana
masyarakat akan berkembang, apakah pasti menuju ke bentuk kehidupan sosial yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan
keadaan dewasa ini, atau bahkan sebaliknya. Karena itu para Sosiolog telah banyak yang meninggalkan teori-teori evolusi tentang
masyarakat.
b. Perubahan cepat Revolusi
revolusi yakni suatu perubahan sosial yang terjadi secara cepat yang mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat
atau lembaga kemasyarakatan serta dikehendaki oleh masyarakat. Revolusi juga disebut perubahan secara besar-besaran dalam aspek yang mendasar.
Waktu berjalannya revolusi bukan diukur oleh berapa bulan atau tahun berlangsung, melainkan ditentukan oleh tingkat revolusi yang terjadi.
Misalnya, revolusi industri di Eropa abad XVIII, diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun untuk melakukan sebuah perubahan dalam bidang
industri. Namun perubahan yang terjadi di Eropa tersebut dianggap cepat, karena kita membandingkan dengan perubahan teknologi umat manusia
pada masa sebelumnya. Contoh terbaru yang bisa kalian amati adalah kudeta militer Thailand bulan September 2006, merupakan perubahan cepat
terhadap tatanan pemerintahan Thailand, yang menghendaki cara-cara baru dalam kepemerintahan.
Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat, dan perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 1
- Perubahan Sosial
23
Di dalam revolusi, perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan
yang dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif, karena revolusi dapat memakan waktu yang lama. Misalnya, revolusi industri di Inggris
sebagaimana telah disebutkan di atas, dimana perubahan-perubahan terjadi dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi menggunakan
mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat, karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan antara
buruh dengan majikan, dan seterusnya.
Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului oleh suatu pemberontakan rebellion yang kemudian menjelma menjadi revolusi.
Pemberontakan para petani di Banten pada tahun 1888 misalnya, didahului dengan suatu kekerasan, sebelum menjadi revolusi yang mengubah sendi-
sendi kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan revolusi sosial di Brebes, Surakarta, Aceh, dan lain sebagainya didahului oleh suatu gejala-gejala
sosial tertentu. Dalam konsepsi ini, suatu gejala sosial dapat dikatakan revolusi apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1 Adanya keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam
masyarakat ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan
tersebut.
2 Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
3 Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi
menjadi program dan arah gerakan. 4 Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu, diperlukan
juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusan sesuatu ideologi tertentu.
5 Harus ada “momentum”, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila
“momentum” keliru, maka revolusi dapat gagal.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar