Tata Cara Penelitian METODE PENELITIAN

37 3. Kategori Gyssens Skala nominal 0-VI yang digunakan untuk mengkategorikan rasionalitas penggunaan antibiotika berdasarkan metode Gyssens. 4. Literatur sebagai referensi evaluasi Literatur yang digunakan adalah WHO 2011, Purwadianto 2014, Permenkes 2011, Lacy, Armstrong, Goldman, 2009, Tjay dan Rahardja 2010, dan berbagai jurnal terkait.

G. Tata Cara Penelitian

1. Tahap Orientasi dan Studi Pendahuluan Pada tahap ini dimulai dengan studi pustaka mengenai kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid, lalu menentukan permasalahan, cara menganalisis masalah, dan penyusunan proposal. Kemudian menentukan Rumah Sakit yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Setelah itu mengurus surat perizinan untuk mendapatkan izin penelitian, yaitu : a. Meminta surat pengantar penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma b. Mengajukan surat pengantar penelitian dari Fakultas beserta proposal ke BAPPEDA Daerah Istimewa Yogyakarta c. Mengajukan surat ijin penelitian dari BAPPEDA Daerah Istimewa Yogyakarta ke BAPPEDA Bantul 38 d. Mengajukan surat ijin penelitian dari BAPPEDA Bantul ke RSUD Panembahan Senopati e. Mendapatkan surat ijin melaksanakan penelitian di RSUD Panembahan Senopati f. Pengambilan dan pengumpulan data di RSUD Panembahan Senopati 2. Tahap pengambilan data Data pasien diambil dari lembar rekam medik yang meliputi, nama pasien, jenis kelamin, umur, tanggal masukdirawat, gejala klinis, diagnosa penyakit, data laboratorium, pengobatan yang diterima di rumah sakit tersebut seperti antibiotika dan obat-obat lain, dosis pemberian, frekuensi pemberian, lama pemberian, cara pemberian, dan lama pasien dirawat di rumah sakit. 3. Pengolahan data Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Selama periode Januari-Desember 2013 jumlah pasien anak yang didiagnosis menderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta adalah sebanyak 43 pasien. Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi diperoleh 40 kasus demam tifoid yang akan diteliti, sedangkan pada 3 kasus lainya diagnosis akhir tidak menunjukan demam tifoid dan data rekamediknya tidak lengkap. 39

H. Tata Cara Analisis

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Anak Di Instalasi Rawat Inap Rsau Adi Soemarmo.

1 4 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

1 28 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

0 1 11

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien leptospirosis di RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Januari-Mei 2015.

1 10 242

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 48

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153