4
1. Perumusan Masalah
Penelitian ini ingin melihat beberapa data di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013
meliputi: a.
Seperti apa karakteristik pasien anak dengan demam tifoid? b.
Seperti apa profil penggunaan obat secara keseluruhan pada pasien anak dengan demam tifoid?
c. Seperti apa profil penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam
tifoid? d.
Seperti apa kerasioanalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid yang pernah
dilakukan, antara lain : a.
Penelitian dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Demam Tifoid Kelompok Pediatrik di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih
Yogyakarta Periode Januari- Desember 2010” yang dilakukan oleh Rufaldi
2011. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah dalam hal metode penelitian yang digunakan yaitu metode Gyssens. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian tersebut dalam hal waktu, lokasi, dan subyek penelitian. Dalam penelitian ini subyek penelitiannya berfokus pada pasien
anak dengan demam tifoid yang disertai penyakit lain dan atau komplikasi.
5
Pada penelitian Rufaldi 2011, subyek penelitiannya hanya berfokus pada pasien anak dengan demam tifoid tanpa penyakit lain dan atau komplikasi.
b. Penelitian dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Anak
Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008-
Juni 2009” yang dilakukan oleh Pratiwi 2010. Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut dalam hal waktu, lokasi, dan
kajian yang diteliti. Pada penelitian ini menggunakan metode Gyssens untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid.
Pada penelitian Pratiwi 2010, menggunakan metode Drug Related Problem DRP untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan
demam tifoid. c.
Penelitian dengan judul “Kajian Penggunaan Obat Demam Tifoid Bagi Pasien Anak di Istalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode
Januari 2000- Desember 2001” yang dilakukan oleh Triana 2003. Penelitian
ini berbeda dengan penelitian tersebut dalam hal waktu, lokasi, dan kajian yang diteliti. Pada penelitian ini mengevaluasi penggunaan antibiotika pada
pasien anak dengan demam tifoid menggunakan metode Gyssens. Pada penelitian Triana 2003, lebih ditekankan pada kajian penggunaan obat
demam tifoid bagi pasien anak. d.
Penelitian dengan judul “Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan, Higiene Perorangan, dan Karakteristik Individu Dengan Kejadian Demam Tifoid di
Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2012” yang dilakukan oleh Artanti 2013. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
6
tersebut dalam hal waktu, lokasi, subyek, dan kajian yang diteliti. Pada penelitian ini subyek penelitiannya berfokus pada pasien anak dengan demam
tifoid dan mengevaluasi penggunaan antibiotika menggunakan metode Gyssens. Pada penelitian Artanti 2013, subyek penelitiannya orang dewasa
dan pokok kajiannya lebih ditekankan pada hubungan sanitasi lingkungan, higiene perorangan, dan karakteristik individu dengan kejadian demam tifoid.
Berdasarkan data-
data tersebut penelitian mengenai “Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak dengan Demam Tifoid
berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode Januari-
Desember 2013” belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian