23
evaluasi berdasarkan data mikrobiologis dan kondisi klinis pasien serta data penunjang lainya.
D. Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Anak
Menurut Michael et al., 2008 ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses pemilihan obat khususnya antibiotika pada anak
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Farmakokinetika
a. Absorbsi
Kecepatan absorbsi obat ke dalam sirkulasi sistemik tergantung pada cara pemberian dan sifat fisikokimiawi obat. Pada neonatus jumlah obat-
obatan yang diabsorbsi di usus sulit untuk diprediksi karena terjadi perubahan biokimiawi dan fisiologis di saluran gastrointestinal berupa peningkatan asam
lambung yang diikuti dengan penurunan kecepatan pengosongan lambung dan gerak peristaltik.
b. Distribusi
Proses distribusi obat dalam tubuh dipengaruhi oleh massa jaringan, kandungan lemak, aliran darah, permeabilitas membran dan ikatan protein.
Distribusi cairan tubuh anak-anak akan berbeda dengan dewasa karena cairan tubuh anak secara persentase berat badan lebih besar. Pada umumnya ikatan
protein pada neonatus lebih rendah daripada kelompok usia diatasnya. Penurunan ikatan protein nantinya akan meningkatkan volume distribusi obat
24
secara tidak langsung akan mempengaruhi waktu paruh dan konsentrasi obat di dalam sirkulasi sistemik.
c. Metabolisme
.Hati merupakan organ terpenting dalam proses metabolisme obat di dalam tubuh. Perbandingan relatif volume hati terhadap berat badan menurun
seiring dengan bertambahnya usia. Kecepatan metabolisme obat paling besar terjadi pada masa bayi hingga awal masa kanak-kanak kemudian akan
menurun mulai pada usia anak sampai dewasa. d.
Eksresi Pada neonatus, kecepatan filtrasi glomerulus dan fungsi tubulus pada
proses ekskresi di ginjal kurang efisien dibandingkan kelompok usia anak karena kelompok usia tersebut masih dalam tahap awal proses pematangan
organ.
2. Pertimbangan efek terapi dan toksik
Penilaian efek terapetik dan efek toksik suatu obat sangat perlu dilakukan sebelum memutuskan jenis obat yang akan digunakan karena terdapat
kemungkinan timbulnya respon tubuh anak yang bervariasi setelah terpapar obat. Hal lain yang juga memerlukan perhatian khusus adalah persepan obat-obatan
dengan indeks terapi sempit. Konsentrasi obat di dalam darah harus selalu dijaga agar selalu konstan pada dosis terapetik, apabila konsentrasi obat di dalam darah
melebihi dosis terapetik obat dapat menimbulkan efek toksik, sedangkan jika konsentrasi obat dalam darah lebih rendah daripada dosis terapetik obat tidak
dapat menghasilkan efek terapetik yang sesuai Joenoes, 2001.
25
3. Perhitungan dosis obat