Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya Marsudi 2003:113. Dari penjelasan-penjelasan di atas, secara essensial bimbingan karier merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan. Layanan Bimbingan Karier di SMA dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu secara individual dan secara kelompok. Layanan individual dapat diberikan di dalam ruang bimbingan ruang konseling melalui layanan konseling karier individu. Konseling karier dapat dimanfaatkan oleh setiap siswa yang secara khusus mengalami hambatan dalam hal perencanaan dan pemilihan karier. Konseling karier individual, lebih pada pertemuan profesional daripada pertemuan yang bersifat rekreatif. Dalam proses konseling tanggung jawab keputusan akhir tetap berada pada siswa klien Gani 1987. Sementara itu layanan bimbingan karier dengan format kelompok dapat dilakukan di dalam kelas dan diluar kelas. Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas antara lain: mendatangkan nara sumber, diskusi kelompok, bimbingan kelompok, sosiodrama, atau kegiatan yang melibatkan peran serta banyak kelas seperti hari karier. Guru pembimbing dapat menggunakan buku paket yang telah ada pada saat memberikan materi mengenai karier atau menggali 5 lebih dalam dari sumber-sumber lain sehingga wawasan siswa mengenai karier semakin luas. Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah misalnya dengan mengadakan karya wisata atau mengunjungi Perguruan Tinggi yang ada. Dengan pemberian informasi, diskusi kelompok, seminar, talk show, tes bakat dan minat, mendatangkan narasumber yang berhasil dibidangnya dan melalui media cetak seperti poster, phamphlet, brosur, siswa diarahkan untuk memiliki pengetahuan yang memadai sebagai sebuah proses berfikir yang komprehensif. Setelah informasi terserap dengan baik diharapkan siswa memiliki sikap dan pemahaman diri yang baik sehingga mampu mencapai tujuan bimbingan karier yang terarah. Tujuan bimbingan karier yang terarah dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau dengan bantuan guru pembimbing melalui konsleing individual. Sikap positif siswa akan terbentuk melalui kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif sebagai contoh guru pembimbing dapat melakukan bimbingan kelompok, konseling kelompok, kunjungan ke perguruan tinggi, dll. Dengan konsep pemikiran dan sikap yang positif memiliki keterampilan dalam membuat perencanaan karier dan keputusan karier yang tepat untuk dirinya. Melihat fenomena – fenomena fakta yang terjadi di lapangan, berdasarkan rentang jusia, siswa SMA Budya Wacana, Yogyakarta kelas XII, tahun ajaran 20142015, dan dari dari hasil penelitian terlebih dahulu Santoadi 2003:22 menunjukan siswa tersebut termasuk remaja yang usia berkisar 15 sampai 18 tahun. Pada kisaran usia tersebut oleh Super digolongkan dalam tahap perkembangan karier fase ekplorasi dan subfase kristalisasi atau fase tentative yang dirumuskan Super Santoadi, 2007 ; 23, adalah “merencanakan karier yang 6 diminati”. Hal ini menjelaskan bahwa pada masa SMA, para siswa dituntut untuk mampu merencanakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan karier yang dicita-citakan. Dengan kata lain pada jenjang SMA adalah masa persiapan para siswi untuk memasuki Perguruan Tinggi, sebagai langkah untuk mencapai pekerjaan yang diharapkan di kemudian hari. Namun kenyataan lain di lapangan yang menyebabkan guru Bimbingan dan Konseling tidak dapat menjalankan program BK secara total dan turut berpengaruh terhadap layanan BK karier di sekolah sangat sepi tidak dimanfaatkan oleh siswa, yaitu masih banyak terdapat kekurangan, lemahnya implementasi layanan BK karier yang mencakup sarana dan fasilitas yang belum memadai serta belum adanya waktu khusus untuk melaksanakan layanan BK karier. Untuk memperoleh sebuah sumber yang jelas, maka penulis melakukan tanya jawab dengan siswa. Hasil atau tanggapan yang mereka sampaikan bervariasi, ”ada yang berbicara bimbingan karier itu tidak penting”,”ada juga yang mengatakan layanan karier itu hanya pemberian nasihat saja”. Hal ini terungkap hasil wawancara langsung dengan siswa kelas XI, SMA Budya Wacana, Yogyakarta. Dengan melihat realita yang ada sekarang dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan membandingkan tercapainya tujuan bimbingan karier. Sangat jauh berbeda dengan apa yang diharapkan dari tujuan bimbingan karier, bahkan melahirkan persepsi – persepsi negatif tentang peran guru BK dalam pencapaian bimbingan karier di sekolah. 7 Sesuai dengan kenyataan dilapangan khususnya di dalam lingkungan sekolah yang berbagai persepsi siswa tentang pencapaian tujuan bimbingan karier, dalam hal ini persepsi siswa terhadap peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier sangat penting dibahas karena BK karier di sekolah dapat dimanfaatkan tergantung persepsi siswa terhadap peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier. Menurut Siagian 2004;100 “persepsi adalah suatu proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan- kesan atau pengalaman-pengalaman sensorinya dalam usaha memberikan suatu makna atau arti tertentu pada lingkungan. Setiap siswa memiliki persepsi yang berbeda-beda berkaitan dengan peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier siswa. Peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier penting dibahas agar siswa mengetahui tentang layanan BK karier dan menghilangkan persepsi negatif tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier siswa. Dengan melihat permasalahan – permasalahan tersebut, penulis perlu melakukan penelitian dengan judul “ PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BK DALAM PENCAPAIAN TUJUAN BIMBINGAN KARIER PADA SISWA KELAS XII SMA BUDYA WACANA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20142015”. 8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : 1. Masih adanya siswa yang belum memiliki kesadaran untuk memanfaatkan layanan bimbingan karier dari guru BK. 2. Terbatasnya jumlah guru BK dan waktu di sekolah, menyebabkan peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier yang belum optimal. 3. Siswa yang melaksanakan layanan perencanaan karier kebanyakan karena dipanggil bukan dari insiatif diri masing – masing siswa, sehingga terkesan terpaksa saat bertemu guru BK. 4. Terbatasnya waktu di sekolah, sehingga guru BK tidak dapat memberikan layanan karier, khususnya dalam pencapaian tujuan bimbingan karier pada siswa. 5. Sebagian siswa memberikan persepsi yang salah tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier di sekolahnya. 6. Belum diketahui secara pasti persepsi siswa tentang peran guru BK dalam membantu pencapaian tujuan karier siswa.

C. Pembatasan Masalah

Bimbingan dan konseling pada dasarnya sangat luas jika dijabarkan menggunakan berbagai sudut pandang. Begitu pula dengan peran guru BK menjadi sebuah pondasi dari bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan secara optimal. Pada 9 penelitian ini, dibatasi masalah yang akan diteliti dengan fokus pada persepsi siswa tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier,

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat persepsi siswa tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier di kelas XII SMA Budya Wacana, Yogyakarta tahun ajaran 20142015 ? 2. Hal – hal apa sajakah dalam pencapaian tujuan bimbingan karier yang terindikasi masih rendah pada siswa kelas XII SMA Budya Wacana Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui tingkat persepsi tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier kelas XII SMA Budya Wacana, Yogyakarta tahun ajaran 20142015. 2. Mengidentifikasi hal – hal dalam pencapaian tujuan bimbingan karier yang masih rendah pada siswa kelas XII di SMA Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 20142015. 10

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: 1. Manfaat Teoritis Mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan bidang pendidikan, khususnya pada Bimbingan dan Konseling BK. Mengenai peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peserta didik Memiliki kesadaran untuk melaksanakan perencanaan karier dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan karier, sehingga mampu merencanakan dan menentukan pilihan karier peserta didik di masa yang akan datang. b. Bagi guru BK Menambah wawasan dan gambaran mengenai peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier bagi siswa yang optimal, berbagai teknik penyampaian materi yang digunakan saat ini dalam memberikan layanan bimbingan karier. Selain itu, guru BK diharapkan mampu untuk semakin kreatif menyusun sendiri teknik penyampaian materi bimbingan karier yang mampu membuat peserta didik memiliki kesadaran mengikuti layanan bimbingan karier yang tinggi dan akhirnya adalah adanya peningkatan mutu pendidikan. c. Bagi peneliti lain Dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian sejenis. 11

G. Definisi Operasional

1. Persepsi Siswa Martlin Suharman, 2005 mengemukakan persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki yang disimpan di dalam ingatan untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus rangsangan yang diterima oleh alat indera seperti telinga, dan hidung. Secara singkat dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia. Misalnya, pada waktu seseorang melihat sebuah gambar, membaca tulisan, atau mendengarkan suara tertentu, ia akan melakukan interpretasi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dan relevan dengan hal-hal itu. Dalam penelitian ini berarti tanggapan, pendapat siswa tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan kelas XII SMA Budya Wacana Yogyakartan Tahun Ajaran 20142015. 2. Peran Guru BK Pengertian peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan, baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi ketentuan dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan- harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut Friedman 1998:286 . Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah