Proses terjadinya Persepsi Hakikat Persepsi

18 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses persepsi terbentuk karena adanya 2 aspek, yaitu : a Aspek kognitif yang berupa kemempuan berpikir, kerangka acuan, dan pengalaman. b Aspek afektif yang berupa perasaan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Terbentuknya persepsi sangat kompleks dan ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam diri seseorang dengan melibatkan aspek psikologis dan panca inderanya. Terbentuknya persepsi pada diri individu dipengaruhi oleh banyak hal. David Krech dan Richard S. Crutchfield dalam Rakhmat, 2000:55-56, membagi faktor-faktor yang menentukan persepsi menjadi dua, yaitu: a. Faktor Fungsional Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. b. Faktor Struktural Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. 19 Walgito 2007:55-34 mengatakan bahwa faktor – faktor penentu persepsi adalah: a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sumbernya dapat berasal dari segi kejasmanian dan psikologis. Adapun yang dimaksud sumber kejasmanian adalah apabila sistem fisiologis terganggu maka itu akan berpengaruh dalam persepsi. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber pikologis antara lain berhubungan dengan pengalaman, perasan, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan motivasi. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi ialah faktor stimulus atau obyek dan lingkungan. Adapun yang dimaksud dengan faktor stimulus atau obyek ialah obyek tersebut hams mempunyai kejelasan dan kekuatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu obyek stimulus. Tidak semua stimulus akan mendapatkan respon dari individu. Hanya stimulus yang menarik akibat dari dipilih, diterimanya stimulus yang disadari dan mendapatkan respon. Reaksi yang muncul tersebut dapat ditunjukkan dengan sikap dan diwujudkan dalam perilaku. 20 Menurut Thoha 2002:130-136 dalam persepsi, yang menarik dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yaitu proses\ bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga menimbulkan adanya suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik pada objek tersebut dapat dikelompokkan atas dua hal, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. a. Faktor dari dalam, misalnya : 1 Proses pemahaman. Semua faktor-faktor dari dalam yaang membentuk adanya perhatian kepada suatu objek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan pada dari kekomplekan jiwanya. Hal ini selaras dengan proses pemahaman dan motivasi yang dipunyai oleh masing-masing orang. 2 Motivasi. Pada dasaraya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi. 3 Kepribadian. Unsur ini amat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi, yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadiri suatu situasi. 21 b. Faktor dari Luar, misalnya: 1 Intensitas. Prinsip dari luar dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semkain besar pula hal-hal itu dapat dipahami. 2 Ukuran. Faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas diats, faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran suatu objek maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami. 3 Keberlawanan atau kontras. Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa stimulus luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakang atau yang sama diluar sangkaan orang banyak, maka akan menarik banyak perhatian. 4 Pengulangan. Prinsip nii dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan yang sekali dilihat. 5 Gerakan. Prinsip gerakan ini diantaranya menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang diam.Hal-hal yang baru. Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat digunakan sebagai penarik perhatian.