3 Aspek mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan
dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu,
serta memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya. Dukungan yang diberikan guru BK terhadap siswa
SMA Budya Wacana dalam pengembangan jenis pekerjaan yang sesuai dengan potensi pada siswa masih kurang. Hal
– hal yang sebaiknya dilakukan guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan
karier dapat dilakuakan dengan berbagai bentuk latihan berbagai jenis bidang untuk mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya, dan juga mengasah usaha kemampuan siswa. 4
Aspek menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta
mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Hambatan yang terjadi dalam dirinya sendiri disebabkan
kurangnya keterbukaan siswa terhadap guru BK, sedangkan hambatan dari lingkungan dikarenakan guru BK masih kurang
berkomunikasi secara baik dengan para siswa. Hal – hal yang
sebaiknya dilakukan guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier dapat melalui sikap Guru BK yang lebih empati dan peduli
terhadap masalah karier yang dihadapi siswa. 5
Aspek merencanakan masa depannya, serta menemukan karier dan kehidupannya yang serasi dan sesuai. Perencanaan karier
merupakan hal terpenting dalam bimbingan karier pada siswa. Pada siswa SMA Budya Wacana diungkapkan kurangnya wawasan
mengenai rencana karier untuk masa depannya. Siswa merasa bingung dalam menemukan karier yang sesuai. Hal
– hal yang sebaiknya dilakukan guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan
karier, hendaknya guru BK memiliki wawasan yang luas sehingga ketika siswa mengemukakan masalah kariernya. Guru BK bisa
menggali informasi karier lebih menyeluruh.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang persepsi siswa terhadap peran guru bk dalam pencapaian tujuan bimbingan karier siswa kelas
XII SMA Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 20142015, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat persepsi siswa tentang peran guru BK dalam pencapaian tujuan
bimbingan karier di kelas XII SMA Budya Wacana, Yogyakarta tahun ajaran 20142015 termasuk kategori sedang tentang peran guru BK dalam
pencapaian tujuan bimbingan karier. 2.
Sebagian besar peran guru BK dalam pencapaian tujuan bimbingan karier kurang baik bagi para siswa kelas XII di SMA Budya Wacana, hal ini
dilihat dari 12 item yang memiliki kategori rendah diikuti 35 item yang memiliki kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Melihat persepsi sebagian besar siswa terhadap peran guru BK dalam
pencapaian tujuan bimbingan karier di kelas XII SMA Budya Wacana masih dalam kategori sedang, maka diperlukan upaya guru memberikan
pemahaman kepada siswa bahwa sangat penting memanfaatkan layanan
bimbingan karier dari guru BK dalam rangka membantu siswa untuk perencanaan kariernya.
2. Guru hendaknya mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
persepsi siswa terhadap layanan bk dalam pencapaian tujuan bimbingan karier agar siswa merasa membutuhkan layanan bk karir sehingga
siswanya dapat merencanakan kariernya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-
faktor yang mendukung kemajuan dirinya. 3.
Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian dengan topik yang sama, diharapkan menambahkan variabel lain, misalnya faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi siswa terhadap layanan bk dalam pencapaian tujuan bimbingan karier.
4. Persepsi Siswa tentang Peran Guru BK dalam Pencapaian Tujuan
Bimbingan Karier harus dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan, sebelumnya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menentukan pilihannya sendiri dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapi kelak. Guru BK diharapkan memberikan arahan
dan informasi tentang karir yang akan diambil oleh siswa. Guru BK membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
Pemberian layanan bimbingan dan konseling karir di sekolah yang efektif dan memiliki kontinuitas akan bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh
berbagai macam informasi karir, jabatan, pemahaman, diri, pengambilan keputusan sendiri, dan memecahkan masalah itu sendiri. Kemampuan
siswa terhadap pemahaman kemampuan dan potensi diri tersebut merupakan indikasi keberhasilan layanan bimbingan dan konseling karir.
Efektif tidaknya layanan bimbingan dan konseling karir yang dilaksanankan di sekolah tergantung pada kemampuan siswa untuk
mengambil keputusan tentang karir dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapinya kelak
64
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta:
Pustaka Balitbang. Friedman, Marilyn M. 1992. Family Nursing. Theory Practice. 3E. Debora
Ina R.L. 1998 alih bahasa . Jakarta: EGC Gani, R.A. 1987. Bimbingan Karier, Jakarta: Angkasa.
Latipun. 2001. Psikologi Konseling. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Mappiare, Andi. 1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Partowisastro, H. Koestoor. 1985.”Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah – sekolah.
Jilid I.” Jakarta: Erlamgga. Prayitno 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Padang:
FIP – IKIP.
Prayitno Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Santoadi, Fajar. 2003. Hubungan Persepsi Siswa tentang Kematangan Ayah dalam Pilihan Karier, Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Bimbingan
dan Konseling. Universitas Sanata Dharma. Santoadi, Fajar. 2007. Pengalaman Persiapan Pilihan Studi Karir Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma, Semester I tahun Akademik 20062007 studi eksploratif
– teirospektif. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Shetzer. B dan Stone. 1974. Fundamentals of Counseling. Boston; Haughton
Mifflin Company. Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta; Rineka
Cipta. Suharman. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta
Super, D.E. 1975. The Psychology of Careers. New York: Harper Row. Surya, Mohamad. 1988. Dasar
– Dasar Penyuluhan dan Konseling. Jakarta: Dep. P dan K, Dirjen. PT. Dasar
– dasar Konseling Pendidikan, Teori dan Konsep. Yogyakarta: Bandung. 1908.
Tuti Susilowati. 2008, Persepsi siswa terhadap layanan konseling individual kelas X SMA Taman Madya Jetis Tahun Ajaran 20072008. Yogyakarta.