Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan menggali gambaran kepuasan pernikahan istri narapidana. Tujuan penelitian dicapai dengan menyelidiki pengertian dan perasaan informan dalam kehidupan personal dan sosialnya Smith, 2008. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.

B. Fokus Penelitian

Penelitian berfokus menggali gambaran kepuasan pernikahan istri narapidana. Penggalian gambaran kepuasan pernikahan dilakukan dengan melihat pengalaman psikologis istri narapidana sejak menikah hingga sekurang-kurangnya dua tahun setelah pasangan menjadi narapidana.

C. Informan Penelitian

Informan adalah istri narapidana yang berada di Yogyakarta dengan pidana suami minimal selama lima tahun dan telah terpisah sekurang- kurangnya dua tahun. Informan dan suami berusia 22 sampai dengan 35 tahun. Informan penelitian berjumlah 3 orang, karena jumlah tersebut dianggap ideal sebagai contoh sampel bagi peneliti pemula untuk mendapatkan pengertian mendalam setiap informan Smith, 2008. Informan dipilih menggunakan metode purposive sampling, pengambilan sampel 19 dilakukan berdasarkan tujuan penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah ditentukan Creswell, 2007.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Penyusunan panduan wawancara didasarkan pada fokus penelitian, yaitu gambaran kepuasan pernikahan istri dari saat menikah hingga sekurang- kurangnya dua tahun setelah suami menjadi narapidana. Pertanyaan disusun untuk menggali aspek kognitif, afektif, dan konatif, serta mengacu pada pengertian kepuasan pernikahan dan rumusan masalah. Panduan wawancara dikaji oleh dosen pembimbing sehingga didapatkan sepuluh pertanyaan. Wawancara dilakukan dua hingga empat kali pada setiap informan tergantung informasi yang diperoleh. Hal ini ditujukan agar pertanyaan tidak terbatas pada panduan wawancara, namun ditambahkan atau dikembangkan sesuai dengan jawaban informan untuk menemukan data yang lebih kaya Smith, 2008. Pertanyaan panduan wawancara bersifat terbuka agar data berisikan sudut pandang informan yang sesungguhnya dalam melihat dunianya. Wawancara dihentikan ketika data memenuhi tuntutan pertanyaan penelitian. Wawancara berusaha dilakukan di tempat tinggal suami istri dalam menjalani kehidupan pernikahan agar data yang diperoleh menggambarkan keadaan informan yang sesungguhnya Smith, 2008. Atas izin informan, wawancara direkam untuk transkrip atau verbatim. 20 Tabel 1. Panduan Wawancara No. Panduan Pertanyaan 1. Pada saat menikah, apa tujuan atau harapan Anda dan pasangan yang ingin diwujudkan dalam pernikahan? Apakah sudah tercapai? 2. Bagaimana Anda menggambarkan masa awal pernikahan Anda? 3. Bagaimana perasaan, pikiran, dan perilaku Anda ketika pertama kali mengetahui suami Anda dijatuhi hukuman penjara? 4. Bagaimana perasaan, pikiran, dan perilaku Anda ketika Anda resmi sebagai istri narapidana? 5. Bagaimana gambaran masa-masa awal Anda hidup terpisah dengan suami yang tinggal di LAPAS? 6. Bagaimana Anda memaknai kejadian ini dalam hubungan pernikahan Anda? 7. Bagaimana hubungan Anda saat ini dengan keluarga, mertua, anak, teman, dan lingkungan sekitar rumah dan pekerjaan? 8. Apa keuntungan dan kerugian dari pernikahan Anda? 9. Bagaimana Anda memaknai pernikahan Anda? 10. Apa harapan Anda selanjutnya dalam pernikahan Anda? Tahapan dalam proses wawancara: 1. Penentuan kriteria informan penelitian. 2. Penyusunan proposal dan surat izin sesuai prosedur institusi terkait permohonan izin penelitian di LAPAS, seperti Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, KUMHAM Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan LAPAS Wirogunan Yogyakarta. 3. Penyeleksian informan dengan pencarian daftar data narapidana di LAPAS Wirogunan Yogyakarta sesuai kriteria, lalu bertemu narapidana untuk meminta izin dan alamat istri untuk melakukan wawancara dengan istri. 4. Pencarian alamat istri narapidana dan menanyakan kesediaan menjadi informan penelitian, serta memberitahukan tujuan penelitian. 21 5. Perkenalan, rapport, kesepakatan jadwal dan aturan wawancara, serta meminta izin merekam wawancara. 6. Pembuatan dan penandatanganan informed consent. 7. Wawancara sesuai jadwal yang disepakati. 8. Penulisan verbatim. 9. Pada akhir proses wawancara, peneliti merangkum seluruh data dan menanyakan kembali kepada setiap informan untuk mengkonfirmasi dan menjamin kredibilitas data.

E. Metode Analisis Data

Data dianalisis menggunakan pendekatan IPA atau Interpretative Phenomenological Analysis. Metode ini diterapkan untuk menggali pengertian, perasaan, dan pemaknaan seseorang terhadap situasi atau fenomena tertentu dalam kehidupan personal serta sosialnya Creswell, 2014; Smith, 2008. Pendekatan ini menggali “apa” yang dialami dan “bagaimana” seseorang mengalaminya Moustakas dalam Creswell, 2014. Analisis data menghasilkan tema-tema kepuasan pernikahan dan kronologis pengalaman pernikahan. Analisis IPA merupakan analisis bertahapan fleksibel. Tahap-tahap analisis data adalah: 1. Pencarian tema Peneliti berulang kali membaca verbatim informan, lalu membuat tabel dengan kolom parafrase dan tema utama. Setiap 22 menemukan pernyataan penting pada cerita informan, maka peneliti menulis kesimpulan dari cerita di kolom parafrase. Kolom ini berisikan parafrase, hubungan, atau interpretasi awal yang menggunakan kata-kata informan. Selanjutnya kolom tema utama, yaitu kolom untuk menarik kesimpulan dan mencakup esensi dari kolom parafrase ke kata-kata yang lebih sederhana. Tema pada kedua kolom mungkin berulang pada verbatim informan. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh inter-rater untuk menghindari bias peneliti dalam menginterpretasi data. 2. Pengelompokkan tema Peneliti selanjutnya memindahkan seluruh tema utama ke lembar kerja yang baru untuk mengelompokkan tema-tema yang mirip dan berhubungan menjadi tema yang lebih singkat. Lalu peneliti mengurutkan berbagai tema sesuai dengan kronologis urutan pengalaman pernikahan dan tema kepuasan pernikahan. Tema utama merupakan tema-tema yang dominan setelah melewati beberapa proses pengerucutan tema. Setelah itu, tema utama diurutkan pada tabel lain dan diberikan keterangan nomor urutan baris pada tabel verbatim yang disertakan pada lampiran. 3. Penghubungan tema antarinforman Peneliti menyeleksi tema-tema utama yang mirip antarinforman dan membuat tema dasar untuk menggambarkan kondisi keseluruhan setiap informan sesuai dengan kronologis 23 urutan pengalaman informan dan kepuasan pernikahan. Tema sejenis dengan pengalaman berbeda dijelaskan dalam deskripsi data. Penelitian tidak menggunakan acuan tema utama pada informan pertama untuk diterapkan pada analisis informan lain. Penelitian kembali mengulang langkah awal pada setiap informan agar menemukan pandangan informan seturut pengalaman pribadinya. Dengan menghubungkan tema antarinforman muncul tema-tema utama yang mirip antarinforman.

F. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas penelitian diperoleh dengan prosedur member checking. Informan memeriksa kembali data yang dilaporkan oleh peneliti Creswell, 2007. Informan memberikan klarifikasi dan konfirmasi terhadap data yang disampaikan peneliti secara lisan.