Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian
30
Ketika SH bekerja, anak SH diasuh oleh ibu SH. SH cukup sibuk dengan pekerjaannya yang menuntut pemenuhan target penjualan.
SH dan anaknya yang berusia hampir 4 tahun tinggal bersama orang tua SH di asrama kepolisian. SH tinggal bersama orang tuanya
setelah J ditahan di LAPAS. Sebelumnya SH dan J tinggal di rumah milik ayah SH. Ketika di rumah, anak SH sangat rewel sehingga
wawancara dilakukan di kos peneliti. Setelah memiliki anak, SH belum pernah berkunjung ke
Semarang karena anaknya belum dapat bepergian jauh. SH berencana mengunjungi mertuanya di hari Idul Fitri tahun ini 2014 bersama
anaknya. Keluarga mertua terkadang juga berkunjung untuk membesuk J, bertemu SH dan anaknya di Yogyakarta. SH berkomunikasi dengan
keluarga mertua melalui percakapan telepon dengan kakak J. SH adalah seseorang yang ramah dan supel. Ketika pertama kali
bertemu dengan peneliti, SH menceritakan segala hal tanpa ditanyakan terlebih dahulu. SH dengan nyaman mengekspresikan dirinya. Ketika
bercerita, SH mengandaikan peneliti mengerti kondisi dirinya, sehingga peneliti perlu memberikan pertanyaan lanjutan agar SH dapat
menjelaskan lebih rinci. b. Deskripsi Pernikahan
Usia pernikahan SH adalah empat tahun bersama J yang berusia 32 tahun. SH dan J dikenalkan oleh teman ketika semester pertengahan
kuliah SH. Pada awalnya, SH tertarik untuk menjalin hubungan
31
pertemanan dengan J, tetapi J mendekati SH untuk menjalin relasi pacaran. Setelah berpacaran, SH dan J menikah karena SH hamil.
Pernikahan tidak disetujui oleh orang tua SH dan meminta SH menggugurkan kandungannya, tetapi SH menolak. Orang tua SH
menolak hubungan mereka karena mengetahui bahwa J yang berprofesi sama dengan ayah SH memiliki catatan buruk dan pernah dipenjara
sebelumnya. SH mengetahui catatan buruk J setelah diberitahukan ayahnya. SH dan J tetap melangsungkan pernikahan dan dihadiri oleh
keluarga dekat. Setelah menikah, SH mengambil cuti dan tinggal bersama J di rumah milik ayah SH.
Pernikahan berjalan delapan bulan sampai dengan proses kasus suami. Masa-masa tersebut dijalani bahagia oleh SH dan J. SH merasa
hidupnya lebih nyaman ketika menikah karena selalu ditemani oleh J. Kasus J adalah pembunuhan tidak sengaja terhadap mantan pacarnya. J
mengaku tidak membunuh korban dan SH percaya pada J setelah diyakinkan dari berbagai sumber. Proses peradilan bersamaan dengan
masa SH melahirkan. J dan SH sempat tinggal bersama ketika masa bayi anak mereka. J berperan sebagai ayah yang baik. Ketika J
ditetapkan hukuman kurungan 7 tahun, SH tinggal dengan orang tuanya agar dibantu ibunya mengurus anak. J bebas pada tahun 2016 karena
pengurangan masa kurungan, seperti pembebasan bersyarat.