Pengertian Kepuasan Pernikahan Kepuasan Pernikahan 1. Pernikahan
                                                                                16
pasangan  bekerja  dan  suami  turut  membantu  pekerjaan  rumah. Selain itu, kepuasan pernikahan istri disebabkan oleh keterbukaan
suami  mengenai  alasan  dirinya  bersedih  Conley,  2012. Sedangkan  kepuasan  pernikahan  pria  cenderung  sedikit  lebih
tinggi dibandingkan wanita Gokmen dalam Ayub, 2010; Rhyne, 1981.  Kepuasan  pernikahan  suami  disebabkan  oleh  istri  yang
atraktif dan merasa bahagia Hillin, 2013. d.  Pendidikan  pasangan.  Semakin  tinggi  pendidikan  seseorang,
semakin  bebas  ekspresi  dan  perilaku  asertifnya.  Pasangan  yang lebih  asertif  memiliki  pandangan  yang  tidak  terikat  pada  gaya
tradisional; gaya pria mendominasi wanita. e.  Kehadiran  anak.  Kepuasan  pernikahan  cenderung  meningkat
ketika  hubungan  orang  tua  tidak  terganggu  anak  dewasa  yang tidak tinggal bersama orang tua Santrock, 2002.
f.   Kompromi. Kompromi dalam pernikahan dilakukan untuk saling mengerti  satu  sama  lain;  seperti  membahas  keuangan,  rekreasi,
lingkungan  rumah,  pengasuhan,  dan  relasi  sosial.  Kerelaan diperlukan dalam melakukan kompromi.
g.  Pengertian  dan  dukungan  pasangan.  Pengertian  dan  dukungan pasangan  berarti  saling  mengerti  berbagai  hal,  seperti  nilai-nilai
kehidupan,  kesepakatan,  dan  kemampuan  dalam  mengatasi perubahaan
dan perbedaan.
Pengertian pasangan
juga berhubungan  dengan  kemampuan  menyelesaikan  konflik,
17
kelekatan,  dan  self-attributes.  Dukungan  pasangan  tidak  dapat digantikan oleh dukungan orang terdekat atau teman. Orang yang
tidak  memiliki  pasangan  suportif  cenderung  mengalami kecemasan, depresi, dan kebencian. Berbagi waktu luang bersama
dan  pembagian  tugas  dan  peran  yang  adil  dalam  keluarga termasuk dalam pengertian terhadap pasangan.
h.  Kepuasan  seksual.  Frekuensi  dan  mutu  hubungan  intim,  serta aktivitas yang terkait kesukaannya sexual-interest.
i.  Persepsi diri. Seseorang yang memandang positif kehidupan lebih merasakan kepuasan pernikahan.
j.  Finansial.  Status  finansial  yang  tinggi  mendukung  kepuasan pernikahan.
Berdasarkan  uraian  diatas,  faktor-faktor  pendukung  kepuasan pernikahan adalah faktor pranikah, seperti kesamaan ras, kecerdasan, usia,
pendidikan,  konsep  diri,  dan  dukungan  orang  tua  serta  teman;  sosial ekonomi,  seperti  kelas  sosial,  kesejahteraan  ekonomi,  pandangan  pada
pasangan  berdasarkan  penilaian  masyarakat;  hubungan  interpersonal, seperti komunikasi, persepsi terhadap pasangan, daya tarik, berbagi waktu
luang,  berbagi  kegiatan  dan  minat,  cinta,  dan  kecocokan  peran;  saling pengertian;  kerelaan  menerima  berbagai  perbedaan  dan  penyesuaian  diri;
kompromi;  pembagian  tugas  dan  peran  yang  adil;  dukungan  pasangan; kehadiran  anak;  kepuasan  seksual;  komitmen;  dan  hubungan  dengan
mertua.
18
                