100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ketiga informan, yaitu TN, SH, dan SA mengalami ketidakpuasan pernikahan karena harapan pernikahan tidak terpenuhi. Harapan setiap
informan berbeda-beda: TN berharap rekreasi bersama suami, SH berharap selalu bersama dengan suami, dan SA berharap rumah tangga yang harmonis.
Harapan TN dan SA bahkan tidak terpenuhi sejak awal pernikahan, sedangkan harapan SH tidak terpenuhi setelah suami menjadi narapidana.
Gambaran kepuasan pernikahan setiap informan berbeda. TN dan SA merasa tidak puas sebelum suami berstatus narapidana karena perilaku suami
dan harapan tidak tercapai dalam pernikahan. Sedangkan SH di awal pernikahannya mencapai kepuasan pernikahan karena bersama dengan suami
dan anak. Ketidapuasan pernikahan SH terjadi ketika suami menjadi narapidana.
Awal pernikahan, TN dan SA tidak puas dalam pernikahan karena menyesal menikah ketika masih remaja. TN menikah karena hamil dan SA
menikah karena menuruti aturan lingkungannya. Mereka juga tidak mengalami kepuasan pernikahan karena tidak berekreasi; tidak harmonis;
perilaku buruk suami, seperti merendahkan istri, sering pulang malam, meminum alkohol, dan berselingkuh; komunikasi tertutup dan satu arah;
ketiadaan rasa simpati, pengertian, dan toleransi dari suami; pembagian tugas
101
rumah tangga dan pengasuhan yang tidak adil; tidak bebas berpenampilan dan bersosialisasi; tidak terpenuhinya kebutuhan materiil; dan perbedaan individu.
Pada SH, awal pernikahan adalah masa yang menyenangkan bersama suami. Pada masa proses peradilan, TN dan SH tetap peduli pada suami
dengan tetap mengikuti dan hadir dalam proses persidangan, sedangkan SA tidak peduli dengan tidak mengikuti dan tidak hadir pada proses peradilan
suami. Walaupun ketiga informan tidak berdaya, sakit hati, dan sepi, mereka mempersepsikan kasus secara positif. Pandangan positif tersebut, yaitu
sebagai cara mendekatkan diri pada Tuhan, mendewasakan diri, dan mendatangkan masa depan yang lebih baik.
Setelah sekurang-kurangnya dua tahun suami menjadi narapidana, ketiga informan tidak mengalami kepuasan pernikahan. Beberapa hal yang
menyebabkan ketidakpuasan pernikahan istri adalah kasus suami yang melibatkan wanita, yaitu kasus perselingkuhan suami TN dan SA, serta kasus
hubungan dengan mantan pacar suami SH; komunikasi tertutup dan satu arah; suami tidak simpati pada istri yang hidup tanpa suami; ketiadaan dukungan
suami; tidak terpenuhinya kebutuhan materiil; dan perasaan sakit hati pada suami.
Ketiga informan belum memutuskan untuk berpisah. Beberapa hal yang membuat para informan bertahan dalam pernikahannya adalah tanggung
jawab pengasuhan anak; komitmen menunggu suami bebas; perasaan sayang pada suami; dukungan dan kedekatan dengan mertua; kepuasan seksual;