26
SH saat ini adalah rumah orang tua SH, bukan rumah bersama suami. Beberapa kali SH membatalkan jadwal wawancara karena kondisi tubuh
yang kurang sehat atau acara mendadak. Ketika wawancara, J, suami SH, menelepon untuk memastikan wawancara.
Wawancara informan 3, yaitu SA, dilakukan di ruang tv rumah SA. SA dan peneliti duduk sambil berbincang dengan beralaskan tikar.
Wawancara dilakukan siang hari setelah SA menjemput anaknya karena perjalanan yang jauh dan waktu siang dianggap lebih aman dan efektif
untuk melakukan proses wawancara. Ketika wawancara, terkadang ibu SA hadir dan menjawab pertanyaan, SA setuju dengan jawaban-jawaban
ibunya. SA meminta anak-anaknya untuk bermain atau mengizinkan anaknya menonton tv ketika wawancara. SA selalu dekat dengan anak
keduanya karena anak SA kurang mandiri dalam melakukan segala hal.
B. Profil Informan dan Deskripsi Pernikahan 1. Informan 1
a. Deskripsi Informan Informan berinisial TN yang menganut agama Islam dan berusia
29 tahun. TN berasal dari Magelang, Jawa Tengah, namun saat ini TN tinggal di Bantul dekat dengan mertuanya. Ibu TN tinggal di Magelang,
sedangkan ayahnya telah lama meninggal. TN mengenyam pendidikan terakhir di bangku SMP. Saat ini, TN bekerja sebagai pengepak
rongsokan dekat rumahnya.
27
TN bekerja setelah anaknya mandiri. TN memilih pekerjaan yang dekat dengan lingkungan rumah agar dapat membawa anaknya yang
kecil ketika bekerja. Jam kerja TN dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB atau lebih jika banyak barang atau jadwal
pengambilan barang. TN berjalan kaki atau diantar oleh ibu mertua menggunakan motor ke tempat kerjanya yang berjarak kira-kira 2 km.
Sebelumnya TN bekerja di pabrik kulit dekat lingkunganya dan berhenti karena melahirkan anak kedua.
Sejak menikah, TN tinggal di rumah yang berdampingan dengan rumah mertua di Bantul. TN tinggal bersama kedua anaknya, anak
pertama adalah anak laki-laki SD kelas 3 berusia 10 tahun dan anak kedua yang perempuan berusia 4 tahun. Lingkungan tempat tinggal TN
adalah wilayah pabrik kulit dan berhadapan dengan sawah yang luas. Rumah TN tidak memiliki akses air, sehingga TN dan keluarga
menggunakan sarana kamar mandi yang disediakan pabrik bagi warga. Kemampuan listrik di rumah TN juga terbatas.
TN sangat jarang berkunjung ke rumah ibunya di Magelang karena pekerjaan dan anak kedua TN yang belum bisa ditinggalkan. TN
hanya berkunjung ketika hari Idul Fitri bersama anak-anaknya. Hubungan TN dan ibunya terjalin kurang baik karena ibu TN merasa
direpotkan merawat anak-anak TN. Sedangkan hubungan TN dengan mertua cukup dekat karena jarak rumah yang berdekatan dan mertu
menerima TN dan anak-anaknya. Ketika TN mengandung anak kedua,
28
suami memiliki kasus dan tinggal di LAPAS, sehingga TN tinggal dan dirawat di rumah mertua sampai anaknya lahir dan berusia 3 bulan.
TN adalah seseorang yang ceria dan sangat terbuka. TN mengaku senang bercerita dan mencurahkan isi hati. Menurut TN, lebih baik
mengungkapkan perasaan untuk melepaskan beban pikiran. TN sering bercerita dengan tetangganya yang juga istri narapidana. TN terlihat
sangat senang dan leluasa ketika bercerita mengenai kehidupannya. TN sering tersenyum, terlebih ketika sulit menggunakan bahasa Indonesia.
Sehari-hari TN menggunakan bahasa Jawa, kefasihan berbahasa Indonesia diperoleh pekerjaannya dulu sebagai PRT. TN adalah orang
yang ramah dan sopan. Hal ini ditunjukkan ketika peneliti datang kerumahnya, TN berusaha menghidangkan segala yang ada. TN sering
mengaku malu jika rumahnya belum dikemaskan atau ketika lampu di rumahnya kurang terang.
b. Deskripsi Pernikahan TN menikah selama 10 tahun dengan D yang berusia 31 tahun.
TN bertemu D, ketika bekerja sebagai PRT di Yogyakarta dan D bekerja sebagai kuli bangunan dekat rumah tempat TN bekerja. TN dan
D berpacaran hingga terpaksa menikah di usia TN yang masih muda karena TN hamil. Pernikahan tidak disetujui oleh orang tua TN. Setelah
menikah, TN tinggal bersama dengan D di rumah orang tua D.