Komitmen Pengaruh Kepercayaan Terhadap Kualitas Hubungan

35

2.2.5. Komitmen

2.2.5.1.Pengertian Komitmen Morgan dan Hunt 1994 dalam Monica dan Sihombing 2007:219, mendisinisikan komitmen sebagai suatu keinginan yang mendlaam untuk menjaga nilai dari relasi atau hubungan. Sedangkan Dickson 1997 mendefinisikan komitmen sebagai janji atau ikrar untuk mencapai suatu tujuan pengembangan dan pemeliharaan hubungan dnegan mitranya. Litle dan Marandi 2003 dalam Monica dan Sihombing 2007:219 menyatakan komitmen merupakan bagaian dari hubungan kepercayaan yang sedang berlangsung antar4 satu dnegan yang lainnya dengan penekanan pada memelihara hubungan secama maksimal. Fill 2005 dlam Monica dan Sihombing 2007:219 juga menunjukkan bahwa komitmen akan berhasil jika pihak yang terlibat itu saling percaya dan merasa hubungan tersebut sangat penting. 2.2.5.2.Indikator Yang Mempengaruhi Komitmen Komitmen merupakan suatu keinginan yang mendlaam untuk menjaga nilai dari relasi atau hubungan. Yang memiliki 4 indikator Ramadania, 2002:39: 1. Perasaan Bangga Merupakan suatu rasa senang dan besar hati terhadap seseorang atau organisasi. 36 2. Perasaan Memiliki Merupakan suatu perasaan untuk selalu bersama dan selalu mengikuti terhadap suatu hal, seseorang atau suatu organisasi. 3. Perhatian terhadap keberhasilan Merupakan suatu fokus yang lebih mengutamakan keberhasilan dari seseorang secara individu maupun organisasi. 4. Pendukung setia Merupakan seseorang yang setia, loyal dan penuh pengertian terhadap suatu oragnisasi atau seseorang.

2.2.6. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Kualitas Hubungan

Kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting dalam kualitas hubungan baik dalam hubungan bisnis. Kepercayaan ini timbul karena adanya suatu kepercayaan bahwa pihak yang mendapat kepercayaan memang mempunyai suatu kualitas yang dapat mengikat dirinya seperti tidakan yang konsisten, kompeten, jujur, adil, bertanggung jawab, suka membantu dan rendah hati. Kepercayaan merupakan sari dari kompleksitas hubungan antara manusia.konsep ini mewakili komponen hubungan kualitas yang berpusat pada masa depan. Dalam kaitannya dengan hubungan antara konsumen untuk bersandar sepenuhnya pada perusahaan. Apabila konsumen percaya pada perusahaan tersebut, konsumen akan menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut Bruhn, 2003 dalam Monica dan Sihombing, 2007:217. 37 Menurut Blau, et. al. dalam Laksmana 2002:6 Kepercayaan merupakan komponen dasar untuk membentuk suatu hubungan yang kooperatif. Seth dan Mital 2004 dalam Monica dan Sihombing 2007:218 menyatakan bahwa elemen yang paling penting dalam kualitas hubungan baik dalam hubungan bisnis atau sosial adalah kepercayaan. Kedua, kualitas hubungan terbina jika pelanggan puas. Menurut Harrell 2002 dalam Monica dan Sihombing 2007:218, kepuasan adalah penilaian kesleuruhan pelanggan yang diperoleh dari pengalaman dengan perusahaan atau produk atau jasa perusahaan. Kepercayaan akan meningkat bila seseorang atau suatu pihak mau bersikap terbuka terhadap pengaruh dari pihak lain Zand 1972: 230 dalam Laksmana, 2002:7. Semakin tinggi tingkat kepercayaan akan menyebabkan tujuan bersama menjadi semakin jelas dan memudahkan komunikasi dalam pemecahan masalah Sedangkan Morgan Hunt 1994 secara lebih jauh menyarankan bahwa kepercayaan merupakan kunci utama dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, yang bisa mendorong mereka untuk bekerja sama, guna mendukung alternatif-alternatif jangka panjang, dan untuk memasuki situasi yang berisiko lebih tinggi, yang berlandaskan keyakinan bahwa mitranya akan menghindari perilaku mengambil keuntungan sepihak. Sedang Verhoef, et al., 2002 menemukan bahwa kepercayaan, komitmen afektif, kepuasan dan ekuitas pembayaran secara positif berhubungan dengan rekomendasi pelanggan customer referrals. Mereka juga 38 menemukan keterhubungan yang signifikan antara konstrakkonstrak relasional dari komitmen afektif dan ekuitas pembayaran dan jumlah jasa yang dibeli. Berdasarkan teori yang diungkapkan tersebut maka dapat disimpulkan kepercayaan akan tumbuh apabila seseorang atau suatu pihak mau bersikap terbuka. Semakin tinggi tingkat kepercayaan maka akan meningkatkan kualitas hubungan dan jika semakin rendah tingkat kepercayaan maka semakin rendah dengan kata lain kepercayaan berpengaruh positif terhadap kualitas hubungan.

2.2.7. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kualitas Hubungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Word of Mouth Mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

5 66 149

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Analisis Keunikan Produk Yang Mempengaruhi Terciptanya Word of Mouth Pada Produk Es krim Magnum Classic (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 45 84

Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 57 88

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN DAN WORD-OF-MOUTH PELANGGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN DAN WORD-OF-MOUTH PELANGGAN RESTORAN CEPAT SAJI DI YOGYAKARTA.

0 4 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WORD OF Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Word Of Mouth Terhadap Loyalitas Pelanggan Dr. Sophia House Of Beauty Banjarmasin.

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Word Of Mouth Terhadap Loyalitas Pelanggan Dr. Sophia House Of Beauty Banjarmasin.

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN DAN WORD-OF-MOUTH (Studi Pada Mebel Gurat Asri Surakarta).

0 2 5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen dan Word-of-Mouth Studi Pada Mebel Gurat Asri Surakarta) COVER 1

0 0 15

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HUBUNGAN SERTA DAMPAKNYA PADA KOMITMEN DAN KOMUNIKASI WORD OF MOUTH DI PRIMAGAMA CABANG GAYUNGSARI SKRIPSI

0 0 17