Kualitas Hubungan Landasan Teori

31 2. Kebutuhan dari penerima informasi. a. Untuk mencari informasi dari orang yeng dipercaya daripada orang yang menjual produk. b. Untuk mengurangi kekhawatiran tentang resiko pembelian. c. Untuk mengurangi waktu dalam mencari informasi. Sedangkan menurut Sutisna 2003:185 indikator yang mempengaruhi komunikasi dari mulut ke mulut adalah: 1. Keterlibatan dengan produk Merupakan suatu keikutsertaan seseorang atau organisasi terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh sebuah organisasi. 2. Pencari informasi Merupakan keingintahuan terhadap informasi mengenai suatu hal yang dimiliki oleh seseorang. 3. Mengurangi ketidakpastian Merupakan yakin dan percaya terhadap suatu oragnisasi atau seseorang mengenai suatu hal.

2.2.4. Kualitas Hubungan

2.2.4.1.Pengertian Kaulitas Hubungan Menurut Kom et la. 2001 dalam Monica dan Sihombing 2007:218, kualitas hubungan didefinisikan sebagai kualitas dari interaksi antara perusahaan dan pelanggannya. Kualitas hubungan dapat dikonseptualkan dalam dua dimensi. Dimensi pertama, kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting dalam kaulitas hubungan. 32 Seth dan Mital 2004 dalam Monica dan Sihombing 2007:218 menyatakan bahwa elemen yang paling penting dalam kualitas hubungan baik dalam hubungan bisnis atau sosial adalah kepercayaan. Kedua, kualitas hubungan terbina jika pelanggan puas. Menurut Harrell 2002 dalam Monica dan Sihombing 2007:218, kepuasan adalah penilaian kesleuruhan pelanggan yang diperoleh dari pengalaman dengan perusahaan atau produk atau jasa perusahaan. Jika perusahaan ingin memenangkan persaingan mereka maka perusahaan itu harus beralih dari filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran. Perusahaan dapat menarik pelanggan dan mengungguli persaingannya dengan memenuhi dan memuaskan kebutuhan mereka secara lebih baik. Bagi seorang pemasok, hubungan baik dengan pengecer sama pentingnya dengan hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen. Kotler 2000 dalam Asih 2006:2 menyatakan bahwa sekarang ini makin banyak perusahaan yang perhatiannya beralih dari pemasaran transaksi ke pemasaran keterhubungan Relation-ship Marketing. Paradigma pema-saran keterhubungan ini tidak sekedar menciptakan sebuah tran-saksi, melainkan berupaya untuk mendapatkan dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara berkesinambungan. Dalam pemasaran keterhubungan ini, pemasaran internal merupakan bagian dari proses penambahan nilai. Titik berat stratejik dari pemasaran keterhubungan ini adalah: 1 pada banyaknya upaya yang sama besar 33 antara mempertahankan dan menciptakan pelanggan, 2 pada kualitas dan pelayanan pelanggan dan bagaimana kedua elemen itu dapat dikelola sehingga menghilangkan “kesenjangan kualitas” antara apa yang diharapkan pelanggan dengan apa yang mereka dapatkan. 2.2.4.2.Hubungan Dengan Organisasi Jika perusahaan ingin memenangkan persaingan mereka maka perusahaan itu harus beralih dari filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran. Perusahaan dapat menarik pelanggan dan mengungguli persaingannya dengan memenuhi dan memuaskan kebutuhan mereka secara lebih baik. Bagi seorang pemasok, hubungan baik dengan pengecer sama pentingnya dengan hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen. Sejalan hal tersebut, hubungan dipandang sebagai faktor yang sangat penting. Beberapa peneliti telah membuktikan hal tersebut. Seperti Dwyer, Schurr dan Oh 1987:12 dalam Arif 2004:58 telah mendapatkan bukti bahwa membangun hubungan baik dengan pelanggan merupakan responbilitas perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan. Piercy, et.al 1997:73 dalam Arif 2004:58 membuktikan pengaruh positif hubungan pelanggan antara penjual dan pembeli terhadap kinerja perusahaan eksportir. Lebih jauh lagi Piercy, et.al menyatakan bahwa membangun hubungan yang baik tidak hanya meningkatkan kinerja saat ini, tetapi juga mempertahankan pertumbuhan ekspor yang berkesinambungan. 34 2.2.4.3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hubungan Kualitas hubungan merupakan kualitas dari interaksi antara perusahaan dan pelanggannya. Yang memiliki 5 indikator Thurau, 2002:234: 1. Aturan-aturan Merupakan suatu hal yang dibuat untuk menertibkan dan mendisiplinkan anggota dalam suatu organisasi dan harus dipatuhi oleh seluruh anggota. 2. Harapan Merupakan insting alamiah manusia dengan menetapkan suatu standar tertentu. 3. Orientasi Konsumen Merupakan sejauhmana organisasi memperhatikan kebutuhan konsumen. 4. Keahlian Penjual Merupakan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dalam memberikan informasi atau penegtahuan kepada konsumen, sehingga konsumen merasa tertarik. 5. Permasalahan Merupakan suatu konflik yang timbul dalam diri seseorang sehingga menggangu konsentrasi orang tersebut. 35

2.2.5. Komitmen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Word of Mouth Mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

5 66 149

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Analisis Keunikan Produk Yang Mempengaruhi Terciptanya Word of Mouth Pada Produk Es krim Magnum Classic (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 45 84

Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 57 88

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN DAN WORD-OF-MOUTH PELANGGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN DAN WORD-OF-MOUTH PELANGGAN RESTORAN CEPAT SAJI DI YOGYAKARTA.

0 4 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WORD OF Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Word Of Mouth Terhadap Loyalitas Pelanggan Dr. Sophia House Of Beauty Banjarmasin.

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Word Of Mouth Terhadap Loyalitas Pelanggan Dr. Sophia House Of Beauty Banjarmasin.

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN DAN WORD-OF-MOUTH (Studi Pada Mebel Gurat Asri Surakarta).

0 2 5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen dan Word-of-Mouth Studi Pada Mebel Gurat Asri Surakarta) COVER 1

0 0 15

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HUBUNGAN SERTA DAMPAKNYA PADA KOMITMEN DAN KOMUNIKASI WORD OF MOUTH DI PRIMAGAMA CABANG GAYUNGSARI SKRIPSI

0 0 17