Deskripsi Karakteristik Responden Pembahasan

45 • Menerima pembayaran dan mengevaluasi pengeluaran uang. 12. Koordinator Gudang PBPI Tugas dan wewenangnya : • Mengeluarkan permintaan barang dari masing-masing barang sesuai dengan bon permintaan dan sesuai dengan jumlah yang diminta. • Mengatur penyimpanan barang di gudang. • Bertanggung jawab atas keutuhan serta keamanan barang yang disimpan. 13. Koordinator Kendaraan Tugas dan wewenangnya : • Mengatur kendaraan untuk pengiriman hasil produksi kepada pelanggan. • Mengatur antar jemput karyawan. • Menjalin kerjasama dengan bagian bengkel kendaraan, untuk mengawasi jika terjadi kerusakan pada kendaraan.

4.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban responden dari pernyataan-pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner yang telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah ini. 46 a. Umur Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui umur dari para responden yakni pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Prosentase 1 20-25 tahun 27 25,7 2 26-35 tahun 46 43,8 3 35 tahun 32 30,5 Total 105 100 Sumber b. Jenis Kelamin : Hasil Penyebaran Kuisoner Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui jenis kelamin dari responden yakni pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Pria 75 71,4 2 Wanita 30 28,6 Total 105 100 Sumber c. Status : Hasil Penyebaran Kuisoner Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui status dari para responden yakni pada tabel dibawah ini. 47 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status No Status Jumlah Prosentase 1 Menikah 79 75,2 2 Belum Menikah 26 24,8 Total 105 100,00 Sumber d. Pendidikan Terakhir : Hasil Penyebaran Kuisoner Dari 105 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui pendidikan terakhir para responden yakni : Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase 1 SLTA 83 79 2 D3 11 10,5 3 S1 5 4,8 4 Lainnya D1 6 5,7 Total 105 100,00 Sumber : Hasil Penyebaran Kuisoner 4.3. Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1. Deskripsi Hasil Jawaban Responden

4.3.1.1 Deskripsi Variabel Budaya Organisasi X1

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden karyawan bagian produksi teh botol Sosro yang berjumlah 105 orang di PT SINAR SOSRO Gresik diperoleh jawaban sebagai berikut : 48 Tabel 4.5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Budaya Organisasi No Pernyataan Skor Jawaban Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Perusahaan memberikan dukungan kepada karyawan yang bersikap inovatif dan berani mengambil resiko di dalam melakukan pekerjaannya 5 4,8 4 3,8 15 14,3 36 34,3 36 34,3 9 8,6 105 100 2 Anda selalu menganalisa atau memberikan perhatian secara detil terhadap tugas yang diberikan perusahaan. 3 2,9 6 5,7 17 16,2 39 37,1 33 31,4 7 6,7 105 100 3 Anda selalu mengevaluasi hasil dari pekerjaan yang dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. 5 4,8 4 3,8 15 14,3 39 37,1 32 30,5 10 9,5 105 100 4 Perusahaan memberikan dukungan kepada karyawan di dalam memberikan dan menjalankan ide-ide atau masukan. 4 3,8 5 4,8 18 17,1 34 32,4 35 33,3 9 8,6 105 100 5 Perusahaan memberikan dukungan kepada karyawan di dalam melakukan pekerjaan secara kelompok atau tim. 2 1,9 7 6,7 17 16,2 38 36,2 32 30,5 9 8,6 105 100 6 Anda selalu bersikap agresif dan kompetitif untuk menjalankan budaya organisasi sebaik-baiknya. 5 4,8 4 3,8 14 13,3 44 41,9 29 27,6 9 8,6 105 100 7 Perusahaan selalu mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan karyawan. 3 2,9 6 5,7 19 18,1 40 38,1 27 25,7 10 9,5 105 100 Sumber 1. Indikator pertama dari Budaya Organisasi, yaitu inovasi dan keberanian mengambil risiko, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 36 responden atau 34,3, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 36 responden atau 34,3. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 36 atau 34,3. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 36 responden atau 34,3, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 15 responden atau 14,3. : Data diolah 49 2. Indikator kedua dari Budaya Organisasi, yaitu perhatian terhadap detil, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39 responden atau 37,1, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 39 responden atau 37,1. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 33 atau 31,4. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 33 responden atau 31,4, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 17 responden atau 16,2 3. Indikator ketiga dari Budaya Organisasi, yaitu berorientasi kepada hasil, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39 responden atau 37,1, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 39 responden atau 37,1. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 32 atau 30,5. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 32 responden atau 30,5, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 15 responden atau 14,3 4. Indikator keempat dari Budaya Organisasi, yaitu berorientasi kepada manusia, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 35 responden atau 33,3, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 35 responden atau 33,3. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 34 atau 32,4. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 50 34 responden atau 32,4, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 18 responden atau 17,1 5. Indikator keempat dari Budaya Organisasi, yaitu berorientasi tim, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 38 responden atau 36,2, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 38 responden atau 36,2. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 32 atau 30,5. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 32 responden atau 30,5, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 17 responden atau 16,2 6. Indikator keempat dari Budaya Organisasi, yaitu agresifitas, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 44 responden atau 41,9, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 44 responden atau 41,9. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 29 atau 27,6. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 29 responden atau 27,6, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 14 responden atau 13,3 7. Indikator keempat dari Budaya Organisasi, yaitu stabilitas kemantapan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 40 responden atau 38,1, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 40 responden atau 38,1. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah 51 responden 27 atau 25,7. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 27 responden atau 25,7, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 19 responden atau 18,1 4.3.1.2 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja Y Tabel 4.6. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Kepuasan Kerja No Pernyataan Skor Jawaban Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Besarnya upah dan kompensasi yang Anda terima setiap bulan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Anda. 3 2,9 6 5,7 5 4,8 41 39 30 28,6 20 19 105 100 2 Pekerjaan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan yang Anda dimiliki. 5 4,8 4 3,8 6 5,7 36 34,3 40 38,1 14 13,3 105 100 3 Anda mempunyai rekan kerja yang saling mendukung satu sama lain. 3 2,9 6 5,7 5 4,8 32 30,5 40 38,1 19 18,1 105 100 4 Mendapatkan promosi merupakan tujuan Anda bekerja. 5 4,8 4 3,8 5 4,8 33 31,4 44 41,9 14 13,3 105 100 5 Anda suka kepada supervisi yang bertugas mengawasi di dalam melaksanakan pekerjaan. 4 3,8 5 4,8 5 4,8 31 29,5 41 39 19 18,1 105 100 Sumber 1. Indikator pertama dari Kepuasan Kerja, yaitu pembayaran, seperti gaji dan upah, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 41 responden atau 39, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 41 responden atau 39. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 30 atau 28,6. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 30 responden atau 28,6, kemudian terbanyak ketiga : Data diolah 52 terdapat pada skor 7 yang menjawab sangat setuju sebanyak 20 responden atau 19 2. Indikator kedua dari Kepuasan Kerja, yaitu pekerjaan itu sendiri, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 40 responden atau 38,1, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 40 responden atau 38,1. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 36 atau 34,3. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 36 responden atau 34,3, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 7 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 responden atau 13,3 3. Indikator ketiga dari Kepuasan Kerja, yaitu rekan kerja, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 40 responden atau 38,1, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 40 responden atau 38,1. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 32 atau 30,5. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 30 responden atau 30,5, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 7 yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 responden atau 18,1. 4. Indikator kedua dari Kepuasan Kerja, yaitu promosi pekerjaan, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 44 responden atau 41,9, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 44 responden atau 41,9. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 33 atau 31,4. 53 Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 33 responden atau 31,4, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 7 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 responden atau 13,3 5. Indikator kedua dari Kepuasan Kerja, yaitu kepenyeliaan supervisi, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 41 responden atau 39, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 41 responden atau 39. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 31 atau 29,5. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 31 responden atau 29,5, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 7 yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 responden atau 18,1 4.3.1.3 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan Z Tabel 4.7. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Kinerja Karyawan No Pernyataan Skor Jawaban Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Kuantitas pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan memberikan kontribusi bagi perusahaan. 4 3,8 5 5,8 18 17,1 41 39 29 27,6 8 7,6 105 100 2 Kualitas pekerjaan yang dihasilkan karyawan sudah baik dan memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan. 4 3,8 5 4,8 19 18,1 42 40 29 27,6 6 5,7 105 100 3 Ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan kepada perusahaan sudah baik. 4 3,8 5 4,8 17 16,2 42 40 31 29,5 6 5,7 105 100 Sumber 1. Indikator pertama dari Kinerja Karyawan, yaitu kuantitas, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 41 : Data diolah 54 responden atau 39, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 41 responden atau 39. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 29 atau 27,6. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 29 responden atau 27,6, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 18 responden atau 17,1. 2. Indikator kedua dari Kinerja Karyawan, yaitu kualitas, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 42 responden atau 40, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 42 responden atau 40. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 29 atau 27,6. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 29 responden atau 27,6, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 19 responden atau 18,1. 3. Indikator ketiga dari Kinerja Karyawan, yaitu ketepatan waktu, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 42 responden atau 40, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 42 responden atau 40. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 31 atau 29,5. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 31 responden atau 29,5, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 17 responden atau 16,2. 55

4.3.2. Uji Outlier Multivariate

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi [Hair,1998]. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 1 . Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 37,697 Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.8. Hasil Uji Outlier Multivariate Minim um Max im um Mean St d. Dev iat ion N Pr edict ed Value 19,590 80,200 53,000 13,778 105 St d. Predict ed Value - 2,425 1,974 0,000 1,000 105 St and. Err or of Predict ed V. 7,908 17,101 11,323 1,783 105 Adj ust ed Predict ed Value 17,730 84,610 53,140 14,460 105 Residual - 52,582 65,698 0,000 27,160 105 St d. Residual - 1,791 2,238 0,000 0,925 105 St ud. Residual - 1,938 2,357 - 0,002 1,006 105 Delet ed Residual - 61,543 72,905 - 0,136 32,167 105 St ud. Delet ed Residual - 1,969 2,421 - 0,001 1,014 105 Mahal. Dist ance 6,555 3 4 ,2 9 1 14,857 5,166 105 Cooks Dist ance 0,000 0,053 0,012 0,014 105 Cent er ed Lev er age Value 0,063 0,330 0,143 0,050 105 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan Tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum lebih kecil dari nilai chi square χ 2 0,001.15 sebesar 37,697 dimana dalam penelitian ini MD Maksimum 34,291 31,264. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 56

4.3.3. Uji Reliabilitas

Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan. Tabel 4.9. Reliabilitas Data Konst r ak I ndik at or I t em t o Tot al Cor r elat ion Koefisien Cronbachs Alpha Organizat ional Cult ur e X1 0,873 0,931 X2 0,826 X3 0,865 X4 0,882 X5 0,783 X6 0,846 X7 0,813 Job Sat isfact ion Y1 0,940 0,959 Y2 0,906 Y3 0,937 Y4 0,905 Y5 0,942 Job Per for m ance Z1 0,942 0,940 Z2 0,959 Z3 0,934 Sumber : Lampiran 3 Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator 57 yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.3.4. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variablel. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.10. Validitas Data Sumber : Lampiran 3 Konst r ak I ndik at or Fakt or Loading 1 2 3 4 Organizat ional Cult ur e X1 0,909 X2 0,891 X3 0,882 X4 0,950 X5 0,171 X6 0,646 X7 0,598 Job Sat isfact ion Y1 0,930 Y2 0,779 Y3 0,947 Y4 0,765 Y5 0,978 Job Per for m ance Z1 0,908 Z2 0,948 Z3 0,898 58 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.3.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.11. Construct Reliability Variance Extracted Konst r ak I ndikat or St andar dize Fact or Loading SFL Kuadr at Error [εj] Const r uct Reliabilit y Var iance Ext r at ed Organizat ional Cult ur e X1 0,909 0,826 0,174 0,898 0,586 X2 0,891 0,794 0,206 X3 0,882 0,778 0,222 X4 0,950 0,903 0,098 X5 0,171 0,029 0,971 X6 0,646 0,417 0,583 X7 0,598 0,358 0,642 Job Sat isfact ion Y1 0,930 0,865 0,135 0,947 0,782 Y2 0,779 0,607 0,393 Y3 0,947 0,897 0,103 Y4 0,765 0,585 0,415 Y5 0,978 0,956 0,044 Job Per for m ance Z1 0,908 0,824 0,176 0,942 0,843 Z2 0,948 0,899 0,101 Z3 0,898 0,806 0,194 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance 59 extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003

4.3.6. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel 4.12 berikut ini : 60 Tabel 4.12. Normalitas Data Var iable m in m ax kur t osis c.r . X1 2 7 0,615 1,287 X2 2 7 0,360 0,754 X3 2 7 0,585 1,223 X4 2 7 0,286 0,598 X5 2 7 0,075 0,158 X6 2 7 0,769 1,609 X7 2 7 0,152 0,318 Y1 2 7 0,690 1,444 Y2 2 7 1,280 2,678 Y3 2 7 0,963 2,014 Y4 2 7 1,504 3,146 Y5 2 7 1,157 2,421 Z1 2 7 0,439 0,917 Z2 2 7 0,512 1,071 Z3 2 7 0,612 1,279 M u lt iv a ria t e 1,753 0 ,3 9 8 Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8 Sumber : Lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 61

4.3.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM . One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural Base Model Sumber : Data Diolah Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model Cm in DF 4,567 ≤ 2,00 k ur ang baik Pr obabilit y 0,000 ≥ 0,05 k ur ang baik RMSEA 0,185 ≤ 0,08 k ur ang baik GFI 0,715 ≥ 0,90 k ur ang baik AGFI 0,607 ≥ 0,90 k ur ang baik TLI 0,794 ≥ 0,95 k ur ang baik CFI 0,829 ≥ 0,94 k ur ang baik Sumber : Lampiran 3 M ODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Organizational Culture, Job Satisfaction, Job Perform ance M odel Specification : One Step Approach - Base M odel Job Satisfaction Y1 er_8 1 1 1 Organizational Culture Y2 er_9 1 d_jp Y3 er_10 1 X1 er_1 1 X2 er_2 1 X3 er_3 1 X4 er_4 1 Job Perform ance Z1 er_13 Z2 er_14 Z3 er_15 1 1 1 1 1 X5 er_5 1 Y4 er_11 1 X6 er_6 1 Y5 er_12 1 X7 er_7 1 d_js 1 62 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.3. Model Pengukuran dan Struktural Modifikasi Sumber : Data Diolah Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Modifikasi Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model Cm in DF 0,820 ≤ 2,00 baik Pr obabilit y 0,872 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,930 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 1,010 ≥ 0,95 baik CFI 1,000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai M ODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Organizational Culture, Job Satisfaction, Job Perform ance M odel Specification : One Step Approach - M odifikasi Job Satisfaction Y1 er_8 1 1 1 Organizational Culture Y2 er_9 1 d_jp Y3 er_10 1 X1 er_1 1 X2 er_2 1 X3 er_3 1 X4 er_4 1 Job Perform ance Z1 er_13 Z2 er_14 Z3 er_15 1 1 1 1 1 X5 er_5 1 Y4 er_11 1 X6 er_6 1 Y5 er_12 1 X7 er_7 1 d_js 1 63 dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.

4.3.8. Uji Kausalitas

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 708,46 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini. Tabel 4.15. Data Uji Kausalitas Ust d St d Pr ob. Fak t or  Fak t or Est im at e Est im at e Job_Sat isfact ion  Organizat ional_Cult ur e 0,520 0,472 0,000 Job_Per for m ance  Organizat ional_Cult ur e 0,433 0,421 0,000 Job_Per for m ance  Job_Sat isfact ion 0,337 0,361 0,000 Bat as Signifik ansi   ≤ 0,10 Sumber : Lampiran 3 Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa : a Faktor Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Faktor Kepuasan Kerja, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 [signifikan [positif]. 64 b Faktor Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Faktor Kinerja Karyawan, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 [signifikan [positif]. c Faktor Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Faktor Kinerja Karyawan, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 [signifikan [positif].

4.4 Pembahasan

a Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Pada perhitungan kausalitas di dapat bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, dapat diterima signifikan positif probabilitasnya 0,000 ≤ 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas dengan budaya organisasi yang diterapkan di antaranya perusahaan mendukung karyawan yang memiliki inovasi keberanian mengambil resiko, perhatian terhadap detil, berorientasi terhadap hasil, berorientasi kepada manusia, berorientasi tim, agresifitas serta menjaga stabilitas PT. SINAR SOSRO Gresik. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori pendukung diantaranya : 1. Soedjono 2005:28 sesungguhnya antar budaya perusahaan dengan kepuasan karyawan terdapat hubungan, dimana budaya culture dikatakan memberi pedoman seorang karyawan bagaimana dia mempersepsikan karakteristik budaya suatu 65 organisasi, nilai yang dibutuhkan karyawan dalam bekerja, berinteraksi dengan kelompoknya, dengan sistem dan administrasi, serta berinteraksi dengan atasannya. 2. Robbins 2001:528 Organizational culture as an important variable. Employees form an overall subjective perception of the organization based on such factor as degree of risk tolerance, team emphasis and support of people. This overall perception becomes, in effect, the organization culture or personality. These favorable or unfavorable perception then affect employee performance and satisfaction, with the impact being greater for stronger culture . b Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada perhitungan kausalitas di dapat bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dapat diterima signifikan positif probabilitasnya 0,000 ≤ 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan meningkat karena budaya organisasi yang diterapkan di antaranya perusahaan mendukung karyawan yang memiliki inovasi keberanian mengambil resiko, perhatian terhadap detil, berorientasi terhadap hasil, berorientasi kepada manusia, berorientasi tim, agresifitas serta stabilitas di PT. SINAR SOSRO Gresik sudah baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori pendukung diantaranya : 66 1. Djokosantoso, 2003:42 dalam Soedjono 2005:27. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individualkaryawan. 2. Robbins 2006:749 mengatakan bahwa kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh proses adaptasi dari budaya organisasi atau disebut dengan sosialisasi. Kinerja karyawan bergantung pada tingginya tingkat pengetahuannya akan apa yang harus atau tidak harus ia kerjakan.

c. Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan