Uji Normalitas Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM

59 extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003

4.3.6. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel 4.12 berikut ini : 60 Tabel 4.12. Normalitas Data Var iable m in m ax kur t osis c.r . X1 2 7 0,615 1,287 X2 2 7 0,360 0,754 X3 2 7 0,585 1,223 X4 2 7 0,286 0,598 X5 2 7 0,075 0,158 X6 2 7 0,769 1,609 X7 2 7 0,152 0,318 Y1 2 7 0,690 1,444 Y2 2 7 1,280 2,678 Y3 2 7 0,963 2,014 Y4 2 7 1,504 3,146 Y5 2 7 1,157 2,421 Z1 2 7 0,439 0,917 Z2 2 7 0,512 1,071 Z3 2 7 0,612 1,279 M u lt iv a ria t e 1,753 0 ,3 9 8 Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8 Sumber : Lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 61

4.3.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM . One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural Base Model Sumber : Data Diolah Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model Cm in DF 4,567 ≤ 2,00 k ur ang baik Pr obabilit y 0,000 ≥ 0,05 k ur ang baik RMSEA 0,185 ≤ 0,08 k ur ang baik GFI 0,715 ≥ 0,90 k ur ang baik AGFI 0,607 ≥ 0,90 k ur ang baik TLI 0,794 ≥ 0,95 k ur ang baik CFI 0,829 ≥ 0,94 k ur ang baik Sumber : Lampiran 3 M ODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Organizational Culture, Job Satisfaction, Job Perform ance M odel Specification : One Step Approach - Base M odel Job Satisfaction Y1 er_8 1 1 1 Organizational Culture Y2 er_9 1 d_jp Y3 er_10 1 X1 er_1 1 X2 er_2 1 X3 er_3 1 X4 er_4 1 Job Perform ance Z1 er_13 Z2 er_14 Z3 er_15 1 1 1 1 1 X5 er_5 1 Y4 er_11 1 X6 er_6 1 Y5 er_12 1 X7 er_7 1 d_js 1 62 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.3. Model Pengukuran dan Struktural Modifikasi Sumber : Data Diolah Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Modifikasi Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model Cm in DF 0,820 ≤ 2,00 baik Pr obabilit y 0,872 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,930 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 1,010 ≥ 0,95 baik CFI 1,000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai M ODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Organizational Culture, Job Satisfaction, Job Perform ance M odel Specification : One Step Approach - M odifikasi Job Satisfaction Y1 er_8 1 1 1 Organizational Culture Y2 er_9 1 d_jp Y3 er_10 1 X1 er_1 1 X2 er_2 1 X3 er_3 1 X4 er_4 1 Job Perform ance Z1 er_13 Z2 er_14 Z3 er_15 1 1 1 1 1 X5 er_5 1 Y4 er_11 1 X6 er_6 1 Y5 er_12 1 X7 er_7 1 d_js 1 63 dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.

4.3.8. Uji Kausalitas