Susu Skim Fermentasi Bakteri Asam Laktat

Lactobacillus casei merupakan suatu heterofermentatif yang fakultatif anaerob, bisa tumbuh pada suhu 15 ºC, menghasilkan L-asam laktat, tidak menghasilkan di asetil. Lactobacillus casei tersebar di alam dan telah di isolasi dari produk-produk olahan susu dan saluran pencernaan berbagai hewan. Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Lactobacillus casei merupakan bakteri probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, terutama bagi saluran pencernaan, juga mencegah kanker usus, penurunan kadar kolesterol, pencegahan bakteri patogen, menstimulir respon imun, mengurangi sembelit, pencegah diabet, meningkatkan daya cerna laktosa pada penderita intoleransi lactosa dan menangani alergi terhadap makanan Kailasapathy, 2002.

D. Susu Skim

Susu skim adalah bagian susu yang tertinggal sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak Surajudin, 2005. Adapun komposisi susu skim per 100 gramnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi kimia susu skim per 100 gram Komopnen Jumlah Kalium mg Air Protein gr Lemak gr Karbohidrat gr Kalsium mg Besi gr Vit. A SI Vit. B1 μg Vit. C μg Energi kal Fosfor mg Natrium mg 145 4 3,3 0,13 5,1 121 0,6 0,04 40 1,0 36 95 52 Sumber : Surajudin dkk, 2005. Susu skim atau susu bebas lemak kandungan lemak 0.5 telah terbukti bersifat hipokolesterolemik atau mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. susu skim secara teratur juga diduga dapat mengurangi laju proses pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah aorta Fennema, O. R., 1996. Pada pembuatan minuman sinbiotik ubi jalar ungu, penambahan susu skim sangat diperlukan sebagai sumber energi bagi pertumbuhan Lactobacillus casei. Bahan padatan susu bukan lemak atau susu skim mengandung laktosa atau bahan padat dari serum, mempunyai pengaruh terhadap tekstur dan nilai gizi produk, terdapat kemungkinan kristalisasi laktosa yang bersifat pasir sandiness jika terlalu banyak digunakan. Laktosa adalah disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Salah satu fungsi laktosa yang paling utama adalah sebagai media fermentasi bagi bakteri asam laktat Goff, 2006.

E. Fermentasi Bakteri Asam Laktat

Fermentasi merupakan proses metabolisme dimana karbohidrat dan komponen yang terlibat didalamnya dioksidasi dengan melepaskan energi dalam ketiadaan akseptor eksternal. Penerima elektron akhir merupakan komponen organik yang diproduksi secara langsung dari pemecahan karbohidrat dan sebagai akibatnya hanya sebagian dari komponen utama yang terjadi dan hanya sejumlah kecil energi yang terlepas selama proses berlangsung Jay, 1992. Istilah fermentasi digunakan untuk menyatakan pemecahan gula menjadi alkohol dan karbondioksida baik dengan menggunakan enzim maupun mikroorganisme dan dalam kondisi anaerobik maupun aerobik Potter and Hotchkiss, 1995. Dalam fermentasi, bakteri asam laktat akan menfermentasikan bahan pangan untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan dan yang terutama adalah terbentuknya asam laktat dimana asam laktat tersebut akan menurunkan nilai pH dari lingkungan pertumbuhannya dan menimbulkan rasa asam. Mekanisme metabolisme laktosa homofermentatif Widodo, 2003. Proses glikolisis menurut skema Embden Meyerhof Parnas terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa yang dikatalisa oleh enzim laktase atau ß-D-galaktosidase. 2. Phosforilase D-glukosa menjadi D-glukosa-6-phosphat. Tahap ini dikatalisa oleh enzim heksokinase dan memerlukan 1 atom molekul ATP serta ion magnesium. 3. Isomerasi glukosa-6-phospat menjadi fruktosa-6-phospat yang dikatalisa oleh enzim phosphoglukoisomerase. 4. Phosporiasi fuktosa-6-phosphat menjadi fruktosa-1,6-diphosphat. Tahap ini dikatalisa oleh enzim phosphofruktokinase dan memerlukan 1 molekul ATP serta ion magnesium. 5. Pemecahan fruktosa-1,6-diphosphat menjadi senyawa triphosphat yaitu gliserida 3 phosphat dan dihidroksi aseton phosphat, yang dikatalisa oleh enzim aldolase dan bersifat bolak balik. 6. Oksidasi dan phosphorilasi gliseraldehida 3 phosphat menjadi asam 1,3- diphospogliserat, yang dikatalisa oleh enzim gliseraldehida-3-phosphat dehidrogenase dan coenzim diphospo piridin dinukleotida DPN 7. Pembentukan molekul ATP yaitu dengan cara memecah ikatan phosphat berenergi tinggi dari molekul DPGA ke molekul ADP. Proses ini dikatalisa oleh enzim phosphogliserat kinase dan menghasilkan asam-3-phosphogliserat 3-PGA dan 1 molekul ATP. 8. Isomerasi 3-PGA oleh enzim phosphogliserimutase menjadi asam 2- phosphogliserat 2-PGA. 9. Dehidrase yaitu pelepasan 1 molekul air dari asam 2-phosphogliserat dengan bantuan enzim enolase dikalikan 2-phosphoenol piruvat yang mempunyai ikatan phosphat berenergi tinggi dalam molekulnya. 10. Pemindahan ikatan phosphat berenergi tinggi dari molekul PEP ke molekul ADP sehingga terbentuk asam piruvat dan 1 molekul ATP yang dikatalisa oleh enzim piruvat kinase. 11. Asam piruvat menerima kembali pasangan elektron yang berasal dari oksidasi asam gliseraldehida-3-phosphat dalam proses glikolisis sehingga tereduksi menjadi asam laktat yang dikatalisa oleh enzim laktat dehidrogenase. Reaksi pembentukan asam laktat dari laktosa dapat dilihat pada Gambar 3. OH ATP ADP Galaktosa Glukosa Laktosa Hexokinase ATP ADP UDP-Glukosa Gal-I-uridyl transferasee Glukosa-I-phospate Galaktosa-1-P UDP-Galaktosa UDP-Glukosa-4-epimerase UDP-Gloksa UTP PPI Glukosa-1-P Isomerase Glukosa-6-P Fruktosa-6-P Fuktosa-1,6-DIP ATP ADP Aldolase Dihydroxyacetone Glyceradehyde-3P Phospoenolpyruvat pyrufat Pyrufat kinase ATP ADP ASAM LAKTAT Lactate dehydrogenase NADH + H + NAD + Gambar 3. Jalur Embden – Mayerhof – Parnas untuk produksi asam laktat dalam Yoghurt Hui, 1992. Menurut Hidayat dkk 2006, bahwa dalam proses pembuatan minuman probiotik ubi jalar dibutuhkan bahan antara lain : ubi jalar 500 gr, air 1 L, susu skim, gula dan starter. Adapun tahap-tahap proses pembuatan minuman probiotik ubi jalar adalah sebagai berikut: 1. Pengupasan ubi jalar 500 gr, dilanjutkan pencucian 2. Pemotongan ubi jalar kemudian dimasukkan dalam blender 3. Penambahan air sebanyak 2 kali lipat berat ubi dan dilakukan penghancuran dengan blender pada kecepatan penuh 4. Penyaringan dengan menggunakan kain saring untuk memperoleh filtratnya 5. Pengendapan selama 1 jam untuk memisahkan pati yang terikut dalam sarinya 6. Pemanasan pada suhu 80 °C selama 15 menit. Suhu tidak terlalu tinggi untuk menghindari terjadi degradasi 7. Penambahan susu skim sebanyak 4 dan gula 10 8. Pengadukan sampai larut 9. Pendinginan sampai pada suhu kamar 30 - 37 ºC 10. Penambahan starter sebanyak 2 secara steril 11. Inkubasi pada suhu kamar selama 24 jam 12. Produk minuman probiotik ubi jalar Diagram alir proses pembuatan minuman probiotik ubi jalar dapat dilihat pada Gambar. 4 Gambar. 4 Diagram alir proses pembuatan minuman probiotik ubi jalar Hidayat dkk, 2006 Penghancuran dengan blender + sedikit air Penyaringan filtrat Pengendapan 1 jam Endapan Ampas Pati Pencucian dan Pengupasan Pemanasan 80 ºC 15 menit Ubi Jalar Sari Ubi Jalar Ungu Pengadukan sd homogen Pendinginan sd suhu kamar Inokulasi starter Sukrosa 10 bv Susu skim 4 Inkubasi pada suhu kamar selama 24 jam Starter yoghurt 2 vv Minuman Probiotik Ubi Jalar Pemotongan kecil-kecil

F. Analisa Keputusan