23
siswa. Penyusunan atau pembuatan modul dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai lina tujuan, sebagai berikut: Pertama, agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa, atau, dengan bimbingan pendidik yang minimal. Kedua, agar
peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajara. Ketiga, melatih kejujuran siswa. Keempat, mengakomodasi berbagai tngkat dan
kecepatan belajar siswa. Kelima, agar siswa mampu mengukur swndiri tingkat penguasaan
materi yang
telah dipelajarinya.
Modul memiliki empat macam kegunaan dalam proses pembelajaran, seperti diungkapkan Andriani dan Andi Prastowo, yaitu: Pertama, modul sebagai
penyedia informasi dasar. Kedua, modul sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa. Ketiga, modul sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang
komunikatif. Keempat, modul bisa menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi pendidik dan menjadi bahan utuh berlatih siswa dalam melakukan penilaian
sendiri self-assesment.
2.1.6.2 Karakteristik Modul
Dalam menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi
penggunanya, modul harus mencakup beberapa karakteristik tertentu. Karakteristik pengembangan modul antara lain sebagai berikut: Pertama, self
instructional. Melalui modul, peserta didik mampu belajar mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Kedua, self contained. Seluruh materi pembelajaran
dari unit standar kompetensi dasar yang dipelajari terdapat didalam satu modul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
secara utuh. Ketiga, stand alone. Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.
Keempat, yaitu adaptive. Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Kelima, adalah user friendly. Modul
hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau muda digunakan oleh peserta didik seperti penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,
Sukiman 2012:133.
Berdasarkan kelima karakteristik modul tersebut peneliti menyimpulkan bahwa materi atau kegiatan dalam modul harus sesuai dengan pemahaman peserta
didik, mampu mebuat siswa lebih mandiri dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
sehingga ia
dapat mencapai
tujuan belajar.
2.1.6.3 Keuntungan dan Kelebihan Penggunaan Modul
Menurut Susyaningsih, 2010:31 bahwa beberapa keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dalam penerapan modul antara lain meliputi:
Pertama, meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuannya. Kedua,
setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada modul yang mana yang mereka belum
berhasil. Ketiga, bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester. Keempat, pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran yang disusun
menurut jenjang pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Adapun kekurangan dalam penggunaan modul Suparman 1993:197 yang mengungkapkan bahwa bentuk kegiatan pembelajaran yang menggunakan modul
memilikikeurangan-kekurangan antara lain: biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu dibutuhkan lama, menentukan displin belajar yang tinggi,
membutuhkan ketekunan yang tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu
setiap waktu siswa membutuhkannya.
2.1.7 LKS 2.1.7.1 Pengertian LKS