Prototipe perangkat pembelajaran geometri untuk siswa kelas IV Perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana

dari kegiatan observasi melalui sedikit arahan dari guru. 3 fase penjelasan, siswa mampu menjelaskan hasil temuan dari kegiatan observasi dan mampu menjawab semua soal yang di ajukan oleh kelompok lain dalam kegiatan presentasi. 4 fase orientasi bebas, siswa mampu melakukan semua tugas dengan baik dan tanpa arahan dari guru. 5 fase integrasi, siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan baik, mampu menyimpulkan kegiatan pembelajaran, dan melakukan refleksi dengan benar. Seluruh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan membuat siswa cukup antusias dan cukup membantu pemahaman siswa akan materi sifat-sifat bangun ruang kubus. Dengan demikian, model pembelajaran van Hiele ini dapat membantu siswa dalam memahami macam dan unsur bangun ruang yang merupakan salah satu bagian dari konsep geometri. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, peneliti memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Prototipe perangkat pembelajaran geometri untuk siswa kelas IV

tersebut disesuaikan dengan pemahaman ide-ide ruang siswa kelas IV berdasarkan lima tahapan berpikir geometri menurut van Hiele. Tahapan berpikir geometri siswa kelas IV termasuk ke dalam level 1 yakni analisis. Terbukti siswa terbantu untuk memahami dan menentukan sifat-sifat serta bentuk bangun ruang kubus. Berdasarkan hasil rubrik penilaian, masih ada 9 siswa yang belum mampu memahami minimal 4 sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus melalui kegiatan membaca cerita karena siswa mengalami kesulitan untuk 4 sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus. Buktinya masih ada siswa yang kesulitan untuk memberi tanda bidang sisi, rusuk, dan titik sudut. Maka guru perlu melatih kebiasaan siswa tersebut agar lebih cermat dalam memahami sifat-sifat kubus sehingga siswa lebih tepat dalam sifat-sifat kubus pada benda. Dengan demikian, hal tersebut juga dapat mengasah kecerdasan ruang-visual siswa.

b. Perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana

berdasarkan teori van Hiele dapat mengasah kecerdasan ruang-visual pada siswa. Perangkat pembelajaran dengan model van Hiele dapat mengasah kecerdasan ruang-visual. Menurut Suparno 2003: 19-45 intelligensi ruang- visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat. Prototipe tentang perangkat pembelajaran geometri berdasarkan teori van Hiele terbukti dapat membantu siswa memiliki kemampuan untuk memahami sifat-sifat dan bentuk yang berkaitan dengan bangun ruang kubus. Terbukti dari hasil rubrik penilaian, yaitu: indikator 1 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 91 10 siswa, indikator 2 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 56 7 siswa, indikator 3 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 64 8 siswa, indikator 4 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 45 5 siswa. Tiap indikator belum mencapai 100, maka pembelajaran dengan model van Hiele perlu diterapkan terus menerus sehingga dapat mengasah kecerdasan ruang-visual. Pembelajaran juga dapat dikemas dengan pembelajaran yang lebih menarik dengan penggunaan media benda-benda konkret berbentuk bangun ruang yang ada di dalam kelas, gambar-gambar yang berhubungan dengan bangun ruang, ataupun cerita. Kegiatan pembelajaran juga diantaranya dapat dilakukan dengan mengajak siswa untuk membaca cerita yang berkaitan dengan bangun ruang, melakukan kegiatan observasi di dalam dan di luar kelas, mengeksplorasi contoh benda konkret berbentuk bangun ruang, melakukan permainan yang berkaitan dengan materi bangun ruang,dll.

c. Perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Minat Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di SD Muhammadiyah 14 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017

0 4 13

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Minat Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di SD Muhammadiyah 14 Surakarta Tahun Ajaran 2016/

0 2 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGATASI ANAK HIPERAKTIF PADA SISWA KELAS III DI SD NEGERI 9 Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas Iii Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 1 13

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGATASI ANAK HIPERAKTIF PADA SISWA KELAS III DI SD NEGERI 9 Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas Iii Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 12

Persepsi guru terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif kelas IV SD Pelangi.

0 1 141

Persepsi guru terhadap perkembangan emosi anak hiperaktif kelas II di SD Kasih.

0 4 123

Persepsi guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

5 46 93

Persepsi guru terhadap kemandirian belajar anak hiperaktif kelas IV di SD Kasih.

3 9 147

Efektivitas Permainan Edukatif Terhadap Minat Belajar Anak BAB 0

0 0 18