a. Bagian Pertama
Bagian ini adalah bagian pendahuluan untuk mengantarkan para pembaca prototipe agar lebih memahami dan mengenal teori pembelajaran van Hiele.
Bagian pertama dibagi menjadi tiga sub judul sebagai berikut: Pertama, kekhasan tingkat berpikir dalam belajar geometri berdasarkan
van Hiele yaitu: level 0 visualisasi, level 1 analisis, level 2 deduksi
informal, level 3 deduksi, dan level 4 ketepatan.
Kedua, Lima fase dalam pembelajaran van Hiele yaitu: 1 fase
penyelidikan, 2 fase orientasi langsung, 3 fase penjelasan, 4 fase orientasi bebas, dan 5 fase integrasi.
Ketiga, proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran van Hiele, menjelaskan tentang uraian pembelajaran yang diuraikan secara jelas dengan
menyertakan kegiatan yang dilakukan, materi, media, soal dan kunci jawaban.
b. Bagian Kedua
Bagian kedua berisikan silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP, peneliti hanya menyantumkan satu RPP yaitu RPP I tentang materi
sifat-sifat kubus dikarenakan RPP ini yang sudah peneliti ujicobakan. Silabus disusun berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, sedangkan
RPP yang dikembangkan memiliki komponen identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar yang diturunkan dari silabus. RPP yang akan
dikembangkan menggunakan model pembelajaran van Hiele, hal ini dapat dilihat pada setiap kegiatan menggunakan fase-fase van Hiele yang digunakan
dalam pembelajaran geometri bangun ruang sederhana kubus dan balok.
c. Bagian Ketiga
Bagian ketiga ini berisikan Lembar Kerja Siswa pembelajaran I LKS yang didalamnya memuat materi dan kegiatan untuk memahami konsep sifat-
sifat bangun ruang kubus berdasarkan fase dalam teori van Hiele. 4.1.1.4
Validasi Desain
Prototipe sudah divalidasi oleh 1 pakar ahli yang berlatar belakang sebagai dosen matematika dan 1 guru SD kelas IV, adapun hasil
validasisnya dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9 halaman 94 dan 96 berikut ini hasil rekapitulasi validasi yang dilakukan oleh dosen dan guru
SD.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Validasi Produk
Validator Skor Total
Rata-rata Rata-rata Keseluruhan
Dosen 34
3,4 3,60
Guru 77
3,8
Hasil penilaian dari dosen dengan total skor 34 dan rata-tara 3,4 sedangkan hasil penilaian dari guru memiliki total skor 77 dan rata-rata
3,8. Skor keseluruhan yang didapatkan adalah 111 sehingga rata-rata keselurhannya adalah 3,60 menunjukan bahwa kualitas produk sangat
baik. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa produk berupa prototipe perangkat pembelajaran bangun ruang sederhana untuk kelas IV memiliki
kualitas sangat baik, namun masih ada beberapa masukankomentar yang perlu dipertimbangkan agar produk yang dibuat menjadi lebih baik lagi.
Masukan komentar ini menjadi bahan pertimbangan pada saat melakukan revisi desain.
4.1.1.5 Revisi Desain
Berdasarkan penilaian dan komentar dari validator maka peneliti melakukan revisi desain, bagian produk yang mengalami revisi atau
perubahan adalah bagian penulisan yang kurang karena pada saat pengetikan ada beberapa kata yang kurang sempurna dan kurang tepat,
bagian kesesuaian indikator karena pembuatan indikator harus lebih disesuaikan tingkat berpikir van Hiele level 1 yaitu analisis, bagian
penilaian karena pembuatan rubrik penilaian harus lebih jelas dalam pemberian skoring dan sesuai dengan indikator, serta pada bagian panduan
untuk guru Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran van Hiele menambahkan sedikit keterangan halaman pada setiap kegiatan
yang akan dilakukan.
4.1.1.6 Ujicoba Produk
Produk yang peneliti hasilkan berupa prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar terdiri dari tiga RPP yaitu: RPP I materi sifat
– sifat bangun ruang kubus, RPP II materi sifat – sifat bangun ruang balok, dan RPP III materi jaring-jaring kubus dan balok. Ujicoba
terbatas peneliti lakukan hanya untuk RPP 1, RPP dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 114. Ujicoba terbatas dilakukan di SDN Sendangadi
2 pada Tanggal 16 Desember 2015 kepada 11 siswa kelas IV dari hasil ujicoba siswa memahami sifat-sifat kubus, hal tersebut dibuktikan dengan
nilai hasil pengerjaan soal evaluasi pada fase integrasi. Berikut adalah tabel presentase nilai evaluasi:
4.1.2 Deskripsi Kualitas Prototipe Perangkat Pembelajaran Model Dapat
Membantu Siswa Kelas IV Memahami Konsep Bangun Ruang Sederhana.
Peneliti saat melakukan uji coba prototipe mengajarkan materi macam-macam segi empat dengan menerapkan lima fase van Hiele dengan
tujuan supaya siswa memahami konsep segi empat. Adapun proses pembelajaran pada tiap fasenya adalah sebagai berikut:
a. Fase Informasi
Fase informasi pada pertemuan pertama dapat terlihat pada awal pembelajaran yang diawali dengan guru membuka pelajaran dengan
bernyanyi tenteng lagu yang berkaitan tentang bangun ruang kubus. Kegiatan ini mengarahkan siswa untuk tahu materi apa yang akan mereka
pelajari pada pertemuan pertama ini. Setelah siswa mengetahui apa yang akan mereka pelajari guru memperlihatkan gambar dadu yang berbentuk
kubus dan melakukan kegiatan tanya jawab tentang gambar dadu tersebut. Kegiatan ini memicu keingintahuan siswa tentang bangun ruang kubus
melalui gambar dadu, setelah rasa ingin tahu meraka timbul kemudian guru mengajak siswa untuk membaca teks cerita yang berjudul “Dadu
yang Lucu”. Melalui membaca cerita tersebut siswa mendapatkan informasi awal tentang bangun ruang kubus dari media dadu ular tangga
yang diceritakan seperti “dadu tersebut terbentuk dari bangun ruang kubus yang memiliki bidang sisi yaitu sekat bagian yang membatasi
bagian dalam dan bagian luar, titik sudut yaitu perpotongan tiga bidang
sisi atau perpotongan tiga rusuk atau lebih, dan rusuk yaitu pertemuan antara dua buah sisi atau
perpotongan dua bidang sisi”.
Gambar 4.1. Siswa membaca teks cerita tentang dadu yang lucu Setelah selesai membaca guru mengajak siswa mengamati dadu
yang terbuat dari kertas manila. Di sini siswa mulai mengaplikasikan informasi awal yang dia dapatkan dengan benda dadu konkret, efek
positif yang timbul pada diri siswa dalam fase informasi ini adalah timbulnya sikap antusias siswa dalam belajar dan menemukan sesuatu dari
dadu tersebut, sikap ini dapat dilihat pada bukti gambar di bawah ini.
Gambar 4.2. Siswa mengamati dadu berbentuk kubus Seluruh kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan
dari guru, seluruh siswa telah melakukan kegiatan fase informasi dengan
baik, dalam arti seluruh kegiatan dari fase informasikegiatan telah “tercapai” oleh seluruh siswa.
b. Fase Orientasi Langsung