Fase Orientasi Bebas Fase Integrasi

d. Fase Orientasi Bebas

Ketika siswa sudah mendapatkan informasi, menggali informasi dengan beberapa arahan, dan mendapatkan penjelasan. Kegiatan selanjutnya adalah pemecahan masalah yang kompleks, siswa diberikan soal-soal untuk mengasah kemampuannya serta pemahaman mereka sendiri dan dengan cara mereka sendiri. Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal Gambar di atas menunjukan kegiatan pada saat siswa menentukan berapa jumlah bidang sisi, titik sudut, rusuk, dan sisi kongruen dari kegiatan ini seluruh siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan berada pada rentang skor penilaian “20” dan “25” yang berarti tujuan pembelajaran telah “tercapai”, selain kegiatan menentukan jumlah dari setiap bagian bangun ruang kubus. Kegiatan yang lain adalah ketika siswa menggambar bangun ruang kubus dengan cara mereka sendiri. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa siswa dapat menggambar bangun ruang kubus sesuai dengan bentuknya seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini. Gambar 4.8. Siswa sedang menggambar kubus

e. Fase Integrasi

Fase integrasi ditunjukan pada kegiatan mengerjakan soal evalusai secara individu. Kegiatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.9. Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuan mereka sendiri dan tanpa bantuan dari siapapun. Pada gambar diatas terlihat semua semua siswa mencoba mengerjakan soal tersebut dengan kemampuan mereka sendiri. Hasil dari kegiatan evaluasi menunjukan bahwa 55 siswa mendapat nilai 80 5 siswa, 27 siswa mendapat nilai 90 4 siswa, 18 siswa mendapat nilai 100 2 siswa, dengan hasil rata-rata nilai satu kelas berjumlah 11 siswa yang mengerjakan soal evaluasi adalah 8,8 dengan nilai terendah 8,0 dan nilai tertinggi 10. Melihat dari hasil tersebut menunjukan bahwa tujuan fase integrasi yaitu siswa mampu mengintegrasikan pengetahuan yang telah diamati dan didiskusikan telah “tercapai”, dan semua fase-fase yang telah dilewati dapat membantu siswa dalam memahami konsep bangun ruang kubus. Selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian siswa mencoba merangkum materi pembelajaran yang telah mereka pelajari dari satu kali pertemuan dan merefleksikanya. Seluruh siswa mampu mengerjakan atau mengisi lembar refleksi dengan baik. Berikut ini rangkuman refleksi dari siswa: 1 Hari ini kita belajar tentang kubus, apa yang kamu pelajari dari bangun ruang kubus? Rangkuman jawaban siswa: bentuk kubus, sifat-sifat kubus, jumlah dari bidang sisi, rusuk, dan titik sudut. 2 Dilingkungan kita terdapat benda yang berbentuk kubus, coba sebutkan dan jelaskan dengan bahasamu sendiri Rangkuman jawaban siswa: kotak hias, kotak kado, dan kotak infaq. Karena benda tersebut memiliki sisi yang sama besar berjumlah 6, rusuk berjumlah 12, dan titik sudut berjumlah 8. 3 Coba sebutkan kekususan dari benda yang berbentuk kubus Rangkuman jawaban siswa: kekhususan adalah memiliki sisi yang sama besar berjumlah 6, rusuk berjumlah 12, dan titik sudut berjumlah 8. 4 Coba jelaskan manfaat belajar kubus dalam kehidupan Tahu bentuk bangun ruang kubus, dapat menata benda-benda dengan rapi, dan mengetahui benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus. Gambar 4.10. Refleksi siswa Berdasarkan fase integrasi nampak jelas jika siswa memahami sifat-sifat bangun ruang kubus. Hal tersebut juga tampak pada hasil rubrik penilaian. Dari rubrik penilaian, guru mendapatkan data sebagai berikut: Tabel 4.6 Rekapan Hasil Rubrik Penilaian No Indikator Jumlah siswa yang mendapatkan skor 10 15 20 25 1 memahami minimal 4 sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus melalui kegiatan membaca cerita. 9 - - 91 2 menentukan minimal 4 sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus melalui tugas-tugas yang diberikan oleh guru. - - 45 55 3 Siswa mampu menunjukan sebuah sikap percaya diri melalui kegiatan berdiskusi denan kelompoknya ataupun mempresentasikan hasil karyanya - - 36 64 4 Siswa mampu menunjukkan sebuah sikap peduli terhadap masalah yang ada di dalam kelompok melalui kegiatan kerjasama. - - 27 46 Berdasarkan hasil rubrik penilaian, indikator ternyata dapat membantu siswa memahami macam-macam sifat-sifat bangun ruang kubus sesuai dengan level 1 yaitu analisis yang berkaitan dengan kemampuan memahami dan menentukan sifat-sifat serta bentuk bangun ruang sederhana. Data di atas menunjukan bahwa pada indikator 1 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 91 10 siswa, indikator 2 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 56 7 siswa, indikator 3 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 64 8 siswa, indikator 4 skor 25 mencapai presentase tertinggi yaitu sebanyak 45 5 siswa.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Minat Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di SD Muhammadiyah 14 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017

0 4 13

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Minat Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di SD Muhammadiyah 14 Surakarta Tahun Ajaran 2016/

0 2 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGATASI ANAK HIPERAKTIF PADA SISWA KELAS III DI SD NEGERI 9 Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas Iii Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 1 13

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGATASI ANAK HIPERAKTIF PADA SISWA KELAS III DI SD NEGERI 9 Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas Iii Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 12

Persepsi guru terhadap metode pengajaran untuk anak hiperaktif kelas IV SD Pelangi.

0 1 141

Persepsi guru terhadap perkembangan emosi anak hiperaktif kelas II di SD Kasih.

0 4 123

Persepsi guru terhadap gaya belajar anak hiperaktif.

5 46 93

Persepsi guru terhadap kemandirian belajar anak hiperaktif kelas IV di SD Kasih.

3 9 147

Efektivitas Permainan Edukatif Terhadap Minat Belajar Anak BAB 0

0 0 18