Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai

yang baru. Adapun contoh-contoh konjungsi antarkalimat yang terdapat dalam bahasa Indonesia menurut Rahardi 2009 yaitu sebagai berikut: biarpun demikian, biarpun begitu, meskipun demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, malahan, malah, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam penggunaan konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut. 10 Sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat. JA2014H36P2K2. Kalimat 10 kurang tepat karena kata hubung sedangkan bertugas untuk menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu dengan ide atau gagasan pada kalimat yang lainnya. Kalimat 10a akan tepat apabila. 10a Menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.

2.2.6 Jurnal Terakreditasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 594, jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut juga terbitan berkala ilmiah. Jurnal diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi dan Jurnal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 28, terakreditasi adalah sudah diakrediatsi. Jadi, jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau kelembagaan perguruan tinggi dan telah dinilai oleh dikti. Jurnal yang telah diakui adalah jurnal yang penulisanya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini merupakan bab metodologi penelitian, yang di dalamnya akan dikaji lima hal, yaitu 1 jenis penelitian, 2 data dan sumber data, 3 teknik pengumpulan data, 4 instrumen penelitian, dan 5 teknik analisis data. Kelima hal di atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih cenderung menggunakan analisis. Menurut Arikunto 2010: 33 penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan. Noor 2011: 35 mengungkapkan bahwa melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan definisi yang diberikan oleh dua ahli di atas. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa kesalahan penggunaan kebahasaan pada ejaan dan kalimat artikel jurnal terakreditasi pada suatu perguruan tinggi. Setelah mengumpulkan data berupa artikel jurnal, peneliti mulai menganalisis kesalahan kebahasaan dan mengkalkulasi jumlah kesalahan yang terdapat dalam artikel jurnal. Data-data 33 tersebut akan dideskripsikan secara apa adanya atau sesuai dengan yang terlihat. Hal ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Arikunto 2011: 3 bahwa dalam penelitian deskriptifi, peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek yang diteliti. Peneliti tidak sekalipun menambah, mengurangi atau bahkan memanipulasi objek penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah kesalahan berbahasa pada artikel jurnal terakreditasi sebagai fenomena yang terdapat pada subjek penelitian, dideskripsikan dengan kata-kata dan peneliti juga mendeskripsikanmemaparkan hasil analisis dengan apa adanya dengan menggunakan kata-kata. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Kemudian, hasil penelitian disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

3.2 Data dan Sumber Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 297 data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Sejalan dengan definisi itu, Noor 2011: 137 menyatakan bahwa data adalah informasi yang diterima sebagai suatu kenyataan atau fenomena empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran kuantitif, berupa angka- angka atau berupa kata-kata kualitatif. Dari dua pengertian itu, dapat disimpulkan bahwa data adalah informasi yang berbentuk kata ataupun angka, lisan ataupun tertulis yang digunakan dapat dijadikan dasar kajian analisis penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yaitu kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal terakreditasi bidang akuntansi dan keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra sebagai sumber tertulis. Sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh Arikunto, 2010: 172. Sumber data yang akan peneliti gunakan di sini adalah artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada suatu penelitian merupakan suatu yang sangat penting. Menurut Noor 2011: 138, teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Menurut Arikunto 2010: 274, teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Peneliti mengumpulkan data yang berupa artikel jurnal terakreditasi bidang akuntansi. Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut. 1 Mengunduh artikel jurnal terakreditasi bidang akuntansi. 2 Membaca dan menandai kesalahan kebahasaan pada data tersebut dengan memberi tanda pada kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data. 3 Membuat daftar kalimat yang berisi kesalahan kebahasaan data.