dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti cartoon kartun, central sentral, china Cina, effeck efek. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia
dengan mengubah ejaan seperlunya saja, sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.
2.2.3 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran yang lengkap. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. .,
tanda tanya ? dan tanda seru . Kalimat yang baik adalah kalimat yang setidaknya memiliki subjek, predikat dan objek di dalamnya, sehingga
menghasilkan kesatuan ujaran yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok kalimat di sini merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat, sedangkan predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau
dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada
jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Menurut Ramlan 2008: 17, kalimat adalah satuan gramatis yang dibatasi
oleh intonasi akhir selesai. Dalam bahasa tulis kalimat dibatasi oleh tanda ., ?,
, dan tanda ;. Secara fungsional kalimat terdiri dari S atau Subjek dan P atau Predikat. Di samping itu terdapat pula unsur yang lain, yaitu O atau Objek, Pel
atau Pelengkap, dan Ket atau Keterangan. Dari segi makna, S adalah unsur kalimat yang dibicarakan, sedangkan P ialah unsur kalimat yang membicarakan S.
O ialah unsur kalimat yang dikenai perbuatan yang tersebut pada P yang berupa
verbal transitif, dan apabila dipasifkan kata yang menduduki fungsi O itu akan menduduki fungsi S, sedangkan Pel adalah unsur kalimat yang ikut melengkapi P
yang berupa varba transitif di samping O, atau melengkapi P yang berupa verba
intransitif. Akhirnya, ket adalah unsur kalimat yang pada umumnya memiliki
tempat yang bebas, mungkin terletak di muka S-P, mungkin terletak di belakang S-P
, bahkan ada juga yang terletak di antara S dan P. Berdasarkan maknanya, Ket
memberikan keterangan tempat, waktu, cara, sebab, akibat, dan lain-lainya. Menurut Alwi 2003: 311, kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam
wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. .,
tanda tanya ?, atau tanda seru , sementara itu, di dalamnya disertakan pula beberapa tanda baca seperti koma ,, titik dua :, tanda pisah -, dan spasi. Hal
serupa dikemukakan oleh Widjono 2005: 134, menurut Widjono kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa tulis,
kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan dengan tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abdul Chaer 2011:
327 kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap. Rahardi 2009: 76 berpendapat bahwa kalimat dapat dipahami sebagai
suatu bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Pendapat tersebut dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena