Pada kalimat 27 dan 28 mengandung kesalahan dalam penulisan unsur serapan. Kata response dan subyek sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi respons dan subjek. Dengan demikian, bentuk kalimat 27 dan 28 yang benar adalah sebagai berikut.
27a Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos mail questionnaire merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya respons dan ketidakmampuannya memverifikasi respons yang diberikan Karlinger
dan Lee 2000.
28aProbability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel.
4.2.1.2 Kesalahan Kalimat
Peneliti juga meneliti kesalahan kalimat, seperti yang telah dijelaskan di depan ada beberapa jenis kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat. Peneliti
di sini akan menjelaskan jenis kesalahan kalimat yang terdapat dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi, yaitu kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek, kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikatkalimat buntung dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai. Berikut akan
dipaparkan beberapa kesalahan tersebut berserta pembenaranya.
a. Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek.
Pada jurnal yang dianalisis oleh peneliti di atas terdapat beberapa kalimat yang tidak memiliki subjek. Adapun contoh kalimat yang tidak memiliki unsur
subjek adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitan
tertentu. JA2014H3P1K2. 30 Dalam PP ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri. JA2014H65P3K2.
Pada kalimat 29 dan 30 tidak memiliki unsur subjek karena
menggunakan kata keterangan dalam, sehingga unsur subjek menjadi tidak jelas. Kalimat 29 dan 30 akan menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut.
29a Peneliti melakukan analisis kualitas data dengan menggunakan suatu fremework yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu.
30a PP ini mengatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan
itu sendiri.
b. Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Berpredikat Kalimat Buntung
. Kalimat yang baik setidaknya harus memiliki subjek dan predikat. Kalimat
pada jurnal akuntansi yang dianalisis oleh peneliti memiliki beberapa kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat diantaranya adalah sebagai berikut.
31 Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung
H1b.JA2014H30P3K2. 32 Dalam hal kepemilikian pada perusahaan komersial ditandai dengan
adanya kepemilikan saham atau jumlah saham tersetor, yang selanjutnya disebut modal saham capital stock.JA2014H36P1K2.
33 Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52
perusahaan.JA2014H48P1K4.
Kalimat 31, 32, dan 33 merupakan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan predikat. Kalimat 31 tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena
kalimat didahului dengan konjungsi koordintaif tetapi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih dalam satu kalimat, sehingga
unsur subjek dan predikatnya menjadi tidak jelas. Kalimat 32 tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena menggunakan kata dalam sehingga subjek dan
predikat pada kalimat tersebut menjadi tidak jelas. Kalimat 33 tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena kalimat tersebut dimulai dengan konjungsi
temporal kemudian, lalu diikuti kata pada, sehingga unsur subjek dan predikatnya menjadi tidak jelas.
c. Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai.
Penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam bahasa Indonesia masih sering mengalami kesalahan, tidak terkecuali pada jurnal yang diteliti oleh
peneliti. Pada jurnal ini peneliti menerapkan teori yang dikemukakan oleh Rahardi 2009. Konjungsi kata hubung terbagi menjadi empat jenis, yaitu konjungsi
koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi antarkalimat. Berikut akan dijabarkan beberapa contoh penggunaan konjungsi
yang tidak benar berdasarkan jenisnya.
1 Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan satuan kebahasaan yang bersifat sejajar Rahardi, 2009: 65. Berikut adalah
beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi kordinatif. 34 Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara
terpusat di bawah bidang non akademik. Sedangkan untuk kebijakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas maupun program studi.JA2014H38P3K3.
35 Penelitian yang dilakukan oleh Aubert 2009 menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami 2006 dan Shulthoni 2012 menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit. JA2014H78P22K3.
36 Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktual. Dandengan menggunakan condtional
revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual.
JA2014H43P1K7.
Dari contoh data di atas terbukti dalam karya tulis menulis masih sering
ditemukan kesalahan konjungsi atau tanda hubung yaitu konjungsi koordinatif sedangkan pada kalimat 34 dan 35. Rahardi 2009 mengatakan konjungsi
koordinatif sedangkan menandai hubungan pertantangan. Dengan demikian, kedua kalimat tersebut memang harus diletakkan diposisi intrakalimat. Dengan
demikian, bentuk kalimat 34 dan 35 yang benar adalah sebagai berikut. 34a Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara
terpusat di bawah bidang nonakademik, sedangkan untuk kebijakan akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
fakultas maupun program studi.
35a Penelitian yang dilakukan oleh Aubert 2009 menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit, sedangkan penelitian Utami 2006 dan Shulthoni 2012 menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit.
Kesalahan dalam penggunaan kata hubung juga terdapat pada kalimat 36 yaitu terdapat pada kata dan. Kalimat 36 salah karena penggunaan
konjungsi dan digunakkan di awal kalimat. Konjungsi dan merupakan konjungsi yang bertugas untuk menandai hubungan penambahan yang diposisikan sebagai