Penelitian Terdahulu yang Relevan

terakreditasi. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdiri dari empat bab yaitu, 1 Pemakaian Huruf, 2 Penulisan Kata, 3 Pemakaian Tanda Baca dan 4 Penulisan Unsur Serapan.

2.2.2.1 Pemakaian Huruf

Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan ejaan yang masih sering ditemui. Peneliti menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Berikut ini akan diuraikan beberapa kesalahan dalam pemakain huruf adalah sebagai berikut. a Huruf Kapital Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdapat tiga belas katentuan penggunaan huruf kapital, ketiga belas ketentuan tersebut sebagai berikut. 1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. 2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. 6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dipakai sebagai sapaan. 7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 8 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. 10 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah 11 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 12 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata termasuk unsur kata ulang sempurna di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 14 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 15 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Pada penulisan-penulisan resmi, masih banyak penulisan yang menyimpang dari kaidah kebahasaan, contoh kalimat yang keliru dalam penggunaan huruf kapital adalah sebagai berikut. 1 Besok bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada kalimat 1 kata bibi seharusnya menggunakan huruf kapital karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan. Kalimat di atas menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut. 1a Besok Bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape. b Huruf Miring Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa kententuan dalam penggunaan huruf miring yaitu; 1 Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka, 2 Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, dan 3 Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Masih sering terjadi kesalahan pada media cetak dan jurnal-jurnal ilmiah dalam penulisan bahasa asing yang seharusnya ditulis miring. Adapun kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut. 2 Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah cost-effective dan dapat menghindari bias interview Roberts 1999. Kata interview pada contoh kalimat 2 seharusnya ditulis dengan cetak miring karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Kalimat 2 yang benar ditulis dengan cara sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI