Pemakaian Tanda Baca Jenis-jenis Kesalahan Ejaan

atau Pelengkap, dan Ket atau Keterangan. Dari segi makna, S adalah unsur kalimat yang dibicarakan, sedangkan P ialah unsur kalimat yang membicarakan S. O ialah unsur kalimat yang dikenai perbuatan yang tersebut pada P yang berupa verbal transitif, dan apabila dipasifkan kata yang menduduki fungsi O itu akan menduduki fungsi S, sedangkan Pel adalah unsur kalimat yang ikut melengkapi P yang berupa varba transitif di samping O, atau melengkapi P yang berupa verba intransitif. Akhirnya, ket adalah unsur kalimat yang pada umumnya memiliki tempat yang bebas, mungkin terletak di muka S-P, mungkin terletak di belakang S-P , bahkan ada juga yang terletak di antara S dan P. Berdasarkan maknanya, Ket memberikan keterangan tempat, waktu, cara, sebab, akibat, dan lain-lainya. Menurut Alwi 2003: 311, kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. ., tanda tanya ?, atau tanda seru , sementara itu, di dalamnya disertakan pula beberapa tanda baca seperti koma ,, titik dua :, tanda pisah -, dan spasi. Hal serupa dikemukakan oleh Widjono 2005: 134, menurut Widjono kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa tulis, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan dengan tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abdul Chaer 2011: 327 kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap. Rahardi 2009: 76 berpendapat bahwa kalimat dapat dipahami sebagai suatu bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Pendapat tersebut dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat suatu kebahasaan lain yang jauh lebih besar. Arifin 1989: 92 juga mendefinisikan kalimat adalah suatu bagian pernyataan yang selesai dan menunjukan pikiran yang lengkap. Dari pendapat beberapa ahli di atas peneliti mengacu pada definisi yang dikemukan oleh Alwi 2003: 311, kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. ., tanda tanya ?, atau tanda seru , sementara itu, di dalamnya disertakan pula beberapa tanda baca seperti koma ,, titik dua :, tanda pisah - dan spasi.

2.2.4 Unsur-unsur Fungsional Kalimat

Menurut Ramlan 2008: 17, kalimat secara fungsional terdiri dari subjek atau S, predikat atau P, objek atau O, pelengkap atau Pel, dan keterangan atau Ket. Menurut Alwi, dkk. 2003: 321 menyatakan bahwa dalam pembentukan kalimat terdapat lima fungsi sintaksis yaitu S, P, O, Pel, dan Ket. Kelima fungsi sintaksis tersebut tidak selalu dihadirkan secara lengkap pada suatu kalimat, tetapi subjek dan predikat diharuskan selalu terisi dalam sebuah kalimat, sedangkan O, Pel, dan Ket dihadirkan tergantung bentuk dan jenis predikat. Suguno 2009: 41, berpendapat bahwa terdapat lima unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, dan yang terakhir adalah keterangan. Kelima unsur tersebut dapat digunakan untuk mengetahui apakah kalimat yang dihasilkan sudah sesuai memenuhi syarat kaidah kebahasaan atau belum, karena kalimat yang benar harus memiliki kelengkapan kalimat seperti SPOK tersebut. Dari ketiga pendapat yang diterangkan di atas, peneliti hanya mengaju pada pendapat yang disampaikan oleh Alwi, dkk. 2003 yaitu setiap kata atau prasa yang menjadi konstituen kalimat mempunyai unsur-unsur kalimat. Berikut adalah uraian-uraian yang peneliti gunakkan dalam menganalisis data .

2.2.4.1 Subjek

Menurut Alwi, dkk. 2003: 327 subjek merupakan fungsi sintaksis yang paling penting dalam sebuah kalimat setelah predikat. Subjek dapat berupa nomina, prasa nominal, frasa verba atau klausa. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sugono 2009 subjek merupakan unsur paling pokok di dalam kalimat dan letak subjek selalu berdampingan dengan predikat. Menurut Rahardi 2009: 77 unsur pembentuk kalimat yang harus disebut pertama adalah subjek. Dalam kalimat, subjek tidak selalu di depan. Adakalanya subjek terletak di belakang predikat, terutama sekali untuk kalimat yang berdiatesis pasif. Umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat, tetapi unsur subjek dapat juga diletakkan di sebelah kanan predikat, apabila unsur subjek lebih panjang daripada unsur predikat. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa subjek merupakan kunci utama dalam pembentuk suatu kalimat. Keberadaan subjek tidak diharuskan berada pada awal kalimat, melainkan juga bisa di akhirkalimat. Adapun ciri-ciri subjek menurut Sugono 2009: 42—56 , yaitu 1 jawaban apa atau siapa, 2 disertai kata itu, 3 didahului kata bahwa, 4 mempunyai keterangan pewatas yang, 5 tidak didahului preposisi, dan 6 berupa nomina atau frasa nominal.