Manfaat Teoretis Manfaat Penelitian
Deny Pradita Tri Nandaru 2015 dalam skripsinya yang berjudul ‘Jenis- jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Tahun 2013’. Penelitian tersebut menemukan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif,
korelatif, subordinatif, dan antarkalimat. Jenis konjungsi subordinatif memiliki frekuensi kesalahan penggunaan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan
jenis konjungsi yang lain. Sebagian besar kesalahan-kesalahan konjungsi subordinatif itu ditandai dengan penggunaan konjungsi ganda yang menyalahi
prinsip penyusunan kalimat majemuk bertingkat. Sementara itu, jenis konjungsi koordinatif adalah jenis yang paling dikuasai oleh mahasiswa pendidikan sejarah.
Hal ini ditandai dengan frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif yang paling sedikit.
Penelitian mengenai konjungsi juga dilakukan oleh Ade Supiyanto 2015 dengan judul ‘Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat Majemuk
pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta’. Terdapat beberapa kesalahan dalam
kalimat majemuk meliputi 1 kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk setara, 2 kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk
bertingkat, dan 3 kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk campuran.
Penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti di atas sama-sama menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan sama-sama membahas tentang
analisis kesalahan, tetapi pada objek yang berbeda. Anggit 2015 berkonsentrasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada kesalahan kalimat pada tugas akhir mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian Deny 2015 menelaah kesalahan penggunaan konjungsi
pada tugas akhir mahasiswa program studi pendidikan sejarah. Penelitian Ade 2015 menelaah jenis kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk
pada tugas akhir mahasiswa program studi teknik elektro. Ketiga penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian tentang analisis kesalahan kebahasaan sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian tersebut masih layak diteliti lebih lanjut. Bentuk-bentuk
kesalahan berbahasa dalam hal kebahasaan masih ditemukan dalam artikel jurnal yang terakreditasi seperti kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Padahal karya
tulis ilmiah berupa artikel jurnal yang merupakan salah satu contoh situasi pemakaian bahasa yang mutlak harus memperhatikan kebahasaannya. Format
bahasa yang digunakan harus memenuhi standar ilmiah serta harus sesuai dengan tata bahasa baku. Oleh karena itu, akan dihadirkan suatu penelitian yang berbeda
dari penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Pemecahan masalah yang dilakukan oleh
peneliti tidak hanya sebatas jenis-jenis kesalahan kebahasaan yang digunakan, tetapi juga alternatif pembenarannya.