Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui uji validasi dan reliabilitas. 1. Validitas Validitas menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2010: 121. Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut : a. Validitas Isi Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi dinilai lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment Azwar, 2011: 45. Validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi juga dapat menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi tersebut terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir item pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang memiliki keahlian dibidang penelitian ini. Instrumen yang divalidasi yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian. Peneliti sudah menentukan beberapa ahli yang melakukan validitas dosen dari dari Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V. Para ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang telah diberikan. Penilaian menggunakan skala Likert dalam lembar penilaian. Skala Likert merupakan suatu skala untuk mengukur sikap dengan skala ordinal Subali, 2012: 74. Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai. Pengukuran menggunakan skala Likert, sering terjadi kecenderungan ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai. Hasil akhir akan yang didapat dari parah ahli akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen sudah diatur dalam tabel 3.4. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen. Tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan 3 Positip Tidak Revisi 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu 3 Positif Revisi 3 Negatif Revisi Tidak revisi itu diartikan bahwa tidak mengubah soal, jawaban, dan bahasa yang digunakan. Revisi pada bagian tertentu diartikan mengubah pada bagian tertentu seperti pada bahasa yang digunkan. Revisi diartikan sebagai mengubah keseluruhan poin yang telah dialidasi seperti bahasa, soal, dan jawaban. Dalam penelitian ini yang diminta sebagai ahli pertama untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. beliau menilai cocok atau tidaknya instrumen yang digunakan untuk menemukan adanya miskonsepsi pada siswa. Beliau juga diminta menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen P. Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Ahli yang kedua ditunjuk sebagai validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai pada cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau diminta menjadi validator bagian isi karena ahli dalam dalam bidang fisika yaitu sebagai dosen fisika. Ketiga diminta adalah guru Sekolah Dasar kelas V di Kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. dan yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di Kabupaten Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Ibu Ari dan Bapak Agustinus dikhususkan untuk menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam soal dapat mudah dipahami siswa. Ibu Ari dan Bapak Agustinus diminta karena beliau tersebut menjadi guru kelas V SD yang sudah memang kesehariannya menggeluti dan lebih paham terhadap soal yang telah dibuat. Berdasarkan hasil validitas isi yang telah dilakukan oleh keempat validator masih ada yang perlu diperbaiki. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengetahui instrumen penelitian sudah layak digunakan atau belum. Hasil validasi dari keempat validator pada instrumen pilihan ganda dan uraian dapat dilihat pada lampiran 4.2. b. Validitas Muka Validitas muka adalah kemampuan suatu instrumen untuk mengukur konten yang diukur Siregar, 2010:163. Pengukuran validitas muka yang dilakukan tampak baik dengan melihat indikator pengukuran yang digunakan. Validitas muka menunjukkan kualitas suatu indikator tampak beralasan atau logis untuk mengukur suatu variabel Morrisan, 2012:104. Validitas muka ini dilakukan pada soal pilihan ganda yang berjumlah 38 soal dan soal uraian berjumlah 9 soal yang sebelum memasuki tahap ini yang sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah mempelajari materi dengan soal yang sudah dibuat dan kelasnya sesuai dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan soal. Beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.7. Hasil Validitas Muka No Item Masukan dari siswa 3 Pilihan ganda susah dipahami 17 Pilihan ganda membingungkan 20 Pilihan ganda membingungkan 36 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami 39 Tidak paham arti fisis Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan revisi pada item yang dianggap masih membingungkan. c. Validitas Konstruk Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang dikukur siregar, 2010: 163. Validitas kontruk memiliki pengukuran yang paling kompleks. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa validitas konstruk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan upaya menghubungkan suatu instrumen pengukuran dengan seluruh kerangka kerja teoristis. Hal ini dilakukan untuk memastikan penelitian yang dilakukan mempunyai hubungan logis terhadap konsep lainnya yang ada dalam kerangka kerja teoritis yang bersangkutan. Peneliti mampu menyatakan berbagai hubungan antara konsep yang sedang diukur dengan variabel lain. Peneliti menunjukkan hubungan tersebut benar untuk menunjuk adanya validitas konstruk Morrisan, 2012:207. Rumus product moment dapat dilihat pada gambar 3.1. 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy            Gambar 3.1. Rumus Product Moment Keterangan: r xy = koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program IBM SPSS Statistic 20. Hasil uji validitas konstruk dapat dilihat pada tabel 3.7. untuk soal pilihan ganda dan 3.8. untuk soal esai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.8. Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2- tailed Hasil valid Setelah direvisi Nomor butir setelah direvisi 1 0,012 0,929 Tidak Valid Soal dibuang 2 0,340 0,873 Valid Soal dipakai 1 3 0,199 0,128 Tidak Valid Soal dibuang 4 0,473 0,000 Valid Soal dipakai 2 5 0,450 0,214 Valid Soal dipakai 3 6 0,120 0,006 Tidak Valid Soal tidak dipakai 7 0,090 0,492 Tidak Valid Soal tidak dipakai 8 0,542 0,000 Valid Soal dipakai 4 9 0,271 0,036 Valid Soal dipakai 5 10 0,110 0,001 Tidak Valid Soal tidak dipakai 11 0,442 0,000 Valid Soal dipakai 6 12 0,202 0,122 Tidak Valid Soal tidak dipakai 13 0,201 0,036 Tidak Valid Soal tidak dipakai 14 0,408 0,001 Valid Soal tidak dipakai 7 15 0,098 0,029 Tidak Valid Soal tidak dipakai 16 0,068 0,604 Tidak Valid Soal tidak dipakai 17 0,040 0,760 Tidak Valid Soal tidak dipakai 18 0,435 0,073 Valid Soal dipakai 8 19 0,318 0,013 Valid Soal dipakai 9 20 0,541 0,000 Valid Soal dipakai 10 21 0,012 0,002 Tidak Valid Soal tidak dipakai 22 0,364 0,004 Valid Soal dipakai 11 23 0,560 0,677 Valid Soal dipakai 12 24 0,499 0,000 Valid Soal dipakai 13 No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2- tailed Hasil valid Setelah direvisi Nomor butir setelah direvisi 25 0,677 0,591 Valid Soal dipakai 14 26 0,257 0,048 Valid Soal dipakai 15 27 0,101 0,003 Tidak Valid Soal tidak dipakai 28 0,246 0,058 Valid Soal dipakai 16 29 0,011 0,001 Tidak Valid Soal tidak dipakai 30 0,150 0,253 Tidak Valid Soal tidak dipakai 31 0,002 0,002 Tidak Valid Soal tidak dipakai 32 0,055 0,045 Tidak Valid Soal tidak dipakai 33 0,330 0,742 Valid Soal dipakai 17 34 0,455 0,206 Valid Soal dipakai 18 35 0,006 0,004 Tidak Valid Soal tidak dipakai 36 0,009 0,18 Tidak Valid Soal tidak dipakai 37 0,467 0,239 Valid Soal dipakai 19 38 0,401 0,175 Valid Soal dipakai 20 Berdasarkan output yang dihaasilkan dengan menggunkan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen didapatkan 20 item soal pilihan ganda yang dinyatakan valid yaitu item 2, item 4, item 5, item 8, item 9, item 11, item 14, item 18, item19, item 21, item 22, item 23, item 24, item 25, item 26, item 28, item 32, item 33, item 34, item 37, item 38. Berdasarkan hasil revisi dari peneliti, peneliti memakai nomor soal 2, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 18, 19, 20. 22, 23, 24, 25, 26, 28, 33, 34, 37, dan 38. Karena sudah mewakili dari satu persatu indikator yang dibutuhkan oleh peneliti. Tabel 3.9. Hasil Validitas Soal Esai No. Butir Soal Pearson Correlation Sig. 2- tailed Hasil Validitas Setelah direvisi Nomor butir setelah direvisi 1 0,668 0,000 Valid Soal dipakai 1 2 0,889 0,000 Valid Soal tidak dipakai 3 0,672 0,001 Valid Soal tidak dipakai 4 0,982 0,006 Valid Soal dipakai 2 5 0,456 0,002 Valid Soal tidak dipakai 6 0,578 0,000 Valid Soal dipakai 3 7 0,765 0,000 Valid Soal dipakai 4 8 0,751 0,000 Valid Soal dipakai 5 9 0,334 0,000 Valid Soal tidak dipakai Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen diperoleh 9 item soal esai dinyatakan valid. Dari 9 soal yang dinyatakan valid diambil dan dipakai 5 soal yang digunakan dalam penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui spss hanya 5 soal yang akan dipakai oleh peneliti untuk melakukan penelitian dengan cara menyebarkan soal yaitu soal nomer 1, 4, 6, 7, dan 8. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran Morrisan, 2012: 99. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Penelitian ini menggunakan rumus alpha Cronbach. Peneliti menggunakan rumus koefisien alpha dari Cronbach Jogiyanto, 2008:50. Hasil perhitungan reliablitas instrumen-instrumen ini dicocokkan dengan tabel koefisien reliabilitas menurut Masidjo, 1995: 209 yang dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.10. Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian item pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Berikut hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.9 untuk soal pilihan ganda dan 3.10 untuk soal uraian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.11. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,758 21 Tinggi Reliabel Berdasarkan tabel 3.9. Maka dapat dilihat bahwa butir-butir soal pilihan ganda yang valid dinyatakan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat dari kooefisien reliabilitas yang diperoleh soal pilihan ganda sebesar 0,758. Ini berarti bahwa butir soal pilihan ganda yang valid dinyatakan layak diandalkan sebagai alat ukur penelitian. Tabel 3.12. Reliabilitas Soal Esai Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,699 9 Cukup Reliabel Berdasarkan tabel 3.10. maka dapat dilihat bahwa butir-butir soal uraian yang valid dinyatakan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat dari kooefisien reliabilitas yang diperoleh soal sebesar soal uraian sebesar 0,699. Ini berarti bahwa butir soal uraian yang valid dinyatakan layak diandalkan sebagai alat ukur penelitian.

H. Teknik Analisis Data