Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari tabel menunjukkan hasil uji hipotesis yang telah di uji dengan Independent samples t-test yang menunjukkan bahwa harga sig 2-.tailed adalah 0,257. Hasil uji hipotesis ini menyatakan bahwa harga sig 2-.tailed ≥ 0,05. Berdasarkan hasil yang didapat peneliti dapat disimpulkan bahwa H ditolak atau H 1 gagal ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri semester 2 se- Kecamatan Kalasan.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya miskonsepsi IPA Fisika kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Kalasan dan untuk mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan soal pilihan ganda yang berjumlah 20 item dan 5 item soal uraian. Soal-soal tersebut peneliti sebar di SD Negeri se-Kecamatan Kalasan yang menggunakan kurikulum KTSP dan dibagikan sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti. Miskonsepsi merujuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar. Miskonsepsi dapat berbentuk konsepsi, kesalahan hubungan yang tidak benar antar konsep-konsep,gagasan intuitif atau pandangan yang salah. Menurut Fowler dalam Suparno, 2005:4 miskonsepsi dapat merupakan pengertian yang tidak akurat tentang konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah tentang penerapan konsep, pemaknaan konsep yang berbeda, kekacauan konsep konsep yang berbeda, dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar. Sama dengan halnya siswa SD se-Kecamatan Kalasan yang memiliki gagasan yang salah terhadap beberapa materi pada pembelajaran IPA Fisika. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan peneliti dan telah dianalisis oleh peneliti menujukkan bahwa ada banyak siswa kelas V SD Negeri se- Kecamatan Kalasan yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap kompetensi dasar KD dan indikator yang telah diujikan ke siswa. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan. Hasil analisis pertama yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa ada banyak siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan yang mengalami miskonsepsi pada IPA Fisika. Hal ini dibuktikan dari hasil yang peneliti dapat dari pekerjaan siswa pada soal pilihan ganda dan soal uraian. Peneliti akan membahas terjadinya miskonsepsi yang pertama melalui soal pilihan ganda. Siswa tersebut dikatakan mengalami miskonsepsi dilihat dari pilihan jawaban yang salah dan menurut mereka jawaban yang mereka pilih adalah benar. Berikut gambar 4.2 peneliti menyajikan persentase siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika melalui soal pilihan ganda. Berdasarkan bahasan peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan banyak yang mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI miskonsepsi IPA Fisika. Miskonsepsi siswa tersebut terjadi karena kosepsi yang dimiliki siswa tidak sesuai dengan kosep IPA Fisika yang sebenarnya. Hasil penelitian yang sudah didapatkan oleh peneliti sejalan dengan hasil peneltian yang dilakukan oleh Suryanto, dkk 2009 tentang “Pemahaan murid Sekolah Dasar SD terhadap konsep ilmu pengetahuan alam IPA berbasisi biologi ”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian wawancara . Hasil penelitian menunjukkan sedikit anak yang dapat memahami konsep dengan benar dengan perbandingan 1:4 hanya ada 1 konsep yang dapat dipahami dengan baik oleh siswa dan juga kesalahan konsepsi banyak disebabkan karena dalam memahami suatu konsep siswa hanya memberikan jawaban berdasarkan atas pengalaman mereka sehari- hari. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Clara, Stepanus dan Harahtuah tentang “Miskonsepsi Siswa Kelas Rangkap SDN 47 Sekadu Pada Materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda ”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan bentuk penelitian survey. Hasil penelitian ini ini menunjukkan bahwa siswa kelas III dan IV kelas rangkap SD Negeri 47 Sekadau masih memiliki konsepsi yang keliru miskonsepsi. Dari analisis data dapat dikemukakan bahwa rata-rata 58,38 dari 14 siswa kelas III dan rata-rata 54,67 dari 15 siswa kelas IV mengalami miskonsepsi pada materi sifat dan perubahan wujud benda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Raharjo dkk dan Suwarna telah menguatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dapat membuktikan bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan pada materi IPA Fisika, walaupun tempat penelitian, variabel penelitian, dan sampel yang digunakan berbeda. Penelitian Mufidah, S 2013 dengan judul “Pengaruh metode pembelajaran Mind mapping dan jenis kelamin Terhadap hasil belajar matematika Siswa kelas vii mtsn karangrejo tulungagung ”. Dengan menggunakan teknik t-test . Hasil penelitian pengaruh metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsN Karangrejo Tulungagung, karena tidak adanya pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsN Karangrejo Tulungagung. Namun analisis menunjukan bahwa nilai rata- rata anak perempuan lebih tinggi dari anak laki-laki. Peneliti akan membahas hasil analisis yang kedua yaitu ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan. Hasil yang didapatkan peneliti setelah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 20 dengan melakukan uji Independent t testmenunjukkan bahwa harga sig2-tailed adalah 0,257. Hasil uji Independent t test yang didapatkan lebih besar dari 0,05 0,257 ≥ 0,005 maka H ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Kalasan. Terjadinya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Kalasan dikarenakan adanya perbedaan kemampuan siswa laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori bahwa secara psikologis anak laki-laki dan perempuan tingkat inteligensinya berbeda, bahwa lebih banyak anak laki-laki yang lemah dalam inteligensi dibandingkan dengan perempuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138

BAB V PENUTUP

Pada bab penutup peneliti akan menguraikan tiga hal, yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan dapat disimpulakan bahwa: 1. Siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan mengalami miskonsepsi pada konsep gaya, pesawat sederhana, membuat suatu karyamodel dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, dan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Miskonsepsi ini dilihat dari pekerjaan siswa pada soal pilihan ganda yaitu siswa yang menjawab salah dan menurut keyakinan mereka bahwa jawaban yang dipilih yakin benar serta soal uraian yaitu dengan melihat jawaban siswa ditinjau dari konsepsi yang mereka miliki sesuai dengan konsep yang sebenarnya atau tidak. 2. Tidak ada perbedaan Miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Kalasan dilihat dari jenis kelamin. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis peneliti dengan menggunakan IBM SPSS 20 dengan memperoleh harga sig2-.tailed adalah 0,275. Karena 0,275 0,05 maka artinya ada perbedaan Miskonsepsi IPA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI