Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir

IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam, yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah. Mempelajari IPA hendaknya sesuai dengan hakikat IPA, yakni IPA sebagai suatu produk, sebagai suatu keterampilan proses, dan juga sebagai suatu sikap. Di dalam IPA sebagai produk, terdapat beberapa hal yang perlu dipelajari dan disikapi dengan baik, antara lain mempelajari IPA sesuai dengan fakta yang ada dan bersumber pada buku yang tepat. Tidak hanya itu saja, konsep yang dipegang dalam mempelajari IPA juga harus kuat, tidak sebatas hanya penjelasan dari seseorang, satu sumber ataupun percaya pada pengajaran guru. Karena jika konsep tersebut sejak kecil sudah salah, maka sampai besarpun akan mengalami kekeliruan konsep. Selain mengetahui fakta dan konsep IPA dalam mempelajari IPA juga memahami prinsip IPA, hukum alam, dan juga teori ilmiah. Selain mempelajari IPA sebagai suatu produk seyogyanya juga mempelajari IPA juga sebagai proses. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengetahuan dengan langkah-langkah metode ilmiah yang baik dan benar. Tidak sampai di sini saja, mempelajari IPA juga harus mempunyai sikap yang baik, di antaranya berhati terbuka, tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, objektif terhadap fakta. Dari ketiga hakikat tersebut kenyataannya sampai sekarang masih ada siswa yang mengalami kesalahan dalam sederhana, yakni kesalahan konsep. Kesalahan konsep ini disebut dengan miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan penjelasan yang salah dan suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima para ahli. Miskonsepsi dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya adalah berasal dari siswa itu sendiri yang memiliki konsep awal salah, pemikiran asosiatif, pemikiran humanistik, alasan yang tidak lengkap. Selain siswa itu sendiri, guru dan metode pengajarannya juga menjadi salah satu penyebab munculnya miskonsepsi. Buku teks yang digunakan terkadang juga menjadi penyebabnya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman” untuk mengetahui terkait adanya miskonsepsi siswa SD Kelas V Semester 2 pada mata pelajaran IPA khususnya terkait dengan materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan, susunan bumi dan mengetahui perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan orang tua. Peneliti menggunakan tes dengan bentuk soal pilihan ganda dan uraian yang kemudian diberikan kepada sampel siswa SD Negeri di Kecamatan Godean.

D. Hipotesis Tujuan