Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

d. Pengujian soal 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian kepada 50 responden yang mewakili 6 SD Negeri di wilayah Kecamatan Godean. e. Menghitung validasi dan memilih 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang dianggap baik. f. Pengujian sampel penelitian kepada reponden yang telah dihitung dengan menggunakan tabel krejcie.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui uji validasi dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2011:267. Suatu tes dikatakan valid dapat dilihat dari keadaan dirinya dan setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid Masidjo, 2010:243. Uji validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. a. Validitas Isi Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment Anwar, 2009:45. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, instrumen yang divalidasi adalah soal pilihan ganda dan uraian. Peneliti memilih empat ahli untuk melakukan validasi, yakni dua dosen dan dua guru Sekolah Dasar. Ahli memberikan penilaian pada lembar penilaian yang diberikan. Skala skor yang digunakan dalam lembar penilaian insrumen ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2011:93. Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skala 1 – 4. Dalam penelitian ini lembar penilaian dibuat berdasarkan indikator-indikator dan hasil akhirnya akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel berikut. Tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan 3 Positif Tidak Revisi 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu 3 Positif Revisi Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan 3 Negatif Revisi Dari tabel 3.6. di atas dapat diketahui bahwa jika soal yang divalidasi mendapat nilai kurang dari 3 tetapi komentar yang diberikan baik, maka soal perlu direvisi. Begitu juga dengan nilai yang kurang dari 3 tetapi mendapat komentar baik, maka soal perlu direvisi. Sedangkan jika soal yang telah divalidasi mendapat nilai lebih besar dari 3 dengan komentar negatif, maka soal perlu direvisi pada bagian tertentu. Namun, jika soal tersebut mendapat nilai lebih besar dari 3 dengan komentar yang baik, maka soal tersebut tidak perlu direvisi. Validasi pertama adalah validasi dari Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. Peneliti memilih Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. sebagai validator karena beliau berasal dari jurusan Fisika yang saat ini menjabat sebagai dosen Fisika di Universitas Sanata Dharma dan sering membuat buku terkait dengan miskonsepsi IPA. Hasil validasi dari Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. menunjukkan bahwa beberapa soal perlu direvisi mulai dari susunan kalimat hingga miskonsepsi yang akan diungkap dan pada beberapa soal perlu diberi gambar untuk memudahkan siswa dalam memahami soal. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. rata-rata memberikan nilai 2 – 4 pada soal pilihan ganda maupun uraian. Validasi kedua adalah validasi dari Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.. Peneliti memilih Bu Sri sebagai validator karena Bu Sri adalah seorang yang ahli dibidang Fisika. Beliau saat ini menjabat sebagai seorang dosen di Universitas Sanata Dharma. Hasil validasi dari Bu Sri menunjukkan bahwa beberapa soal untuk pilhan ganda perlu diberi gambar dan sedikit direvisi susunan kalimatnya. Sedangkan untuk soal uraian perlu direvisi terkait dengan kunci jawaban yang dibuat. Bu Sri rata-rata memberikan nilai 3 – 4 pada soal pilhan ganda dan uraian. Validasi ketiga adalah validasi dari Ari Trisnawati, S.Pd.. Beliau adalah seorang guru SD yang sudah mumpuni dibidangnya. Hasil validasi dari Bu Ari menunjukkan bahwa pada beberapa soal pilihan ganda dan uraian perlu direvisi, terutama dalam penggunaan bahasa. Sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Bu Ari rata-rata memberikan nilai 3 – 4 pada soal pilihan ganda dan uraian. Validasi keempat adalah validasi dari Agustinus Tarmadi, S.Pd.. Beliau adalah seorang guru SD yang juga sudah mumpuni dibidangnya. Hasil validasi dari beliau hampir sama dengan hasil validasi dari Bu Ari, yakni penggunaan bahasa yang perlu direvisi agar mudah dipahami oleh siswa dengan rata-rata nilai 3 – 4 pada soal pilihan ganda dan uraian. Berdasarkan validasi yang sudah dilakukan oleh validator ahli terhadap instrumen soal pilihan ganda, dapat disimpulkan bahwa soal tersebut layak digunakan dengan revisi sesuai yang telah disarankan oleh validator, seperti pada lampiran 2c dan 2d. Revisi tersebut di antaranya adalah: a. Susunan kalimat harus memperhatikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Perintah yang digunakan belum jelas. c. Beberapa pernyataan masih terlalu membingungkan. d. Pada pilihan jawaban masih kurang baik dan sulit untuk melihat miskonsepsinya. e. Beberapa soal perlu diberi gambar, agar responden lebih mudah memahami soal. f. Pemilihan diksi dibuat sesederhana mungkin, agar responden tidak kesulitan dalam memahami soal. Kemudian setelah divalidasi oleh empat validator ahli dibidangnya, peneliti menggunakan 38 soal yang sudah dianggap valid untuk diujikan kepada 50 responden yang mewakili SD Negeri di wilayah Kecamatan Godean. Selanjutnya, hasil pengujian tersebut dikoreksi oleh peneliti untuk dilihat soal yang valid. Setelah diujikan kepada 50 responden dan divalidasi menggunakan SPSS, kemudian peneliti memilih 20 soal yang sudah dianggap baik oleh ahlinya. Barulah tahap terakhir, soal tersebut digandakan sesuai dengan jumlah responden yang telah dihitung sesuai dengan tabel krejcie dan morgan. Selanjutnya hasil validasi untuk soal uraian, dapat disimpulkan bahwa soal tersebut layak digunakan dengan revisi sesuai yang telah disarankan oleh validator. Revisi tersebut di antaranya adalah: a. Penggunaan diksi yang tepat, agar responden mudah dalam memahami soal. b. Susunan kalimat harus memperhatikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. c. Gambar yang digunakan lebih diperjelas lagi. d. Kriteria kunci jawaban sebaiknya juga lebih memperhatikan jawaban yang kurang lengkap. Selanjutnya, peneliti memilih soal yang sudah dianggap valid oleh ahlinya dan kemudian diujikan kepada 50 responden yang mewakili SD Negeri di wilayah Kecamatan Godean sama seperti pilihan ganda. Setelah diujikan kepada 50 responden, soal tersebut divalidasi lagi menggunakan SPSS dan kemudian peneliti memilih lima soal untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. b. Validitas Muka Validitas muka adalah tipe validasi yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes Azwar, 2009:46. Tujuan dari validasi muka adalah mengetahui motivasi individu yang dites untuk menghadapi tes tersebut dengan bersungguh- sungguh.Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh siswa kelas V di SD Negeri Candiroto 1, dengan jumlah siswa yang ditunjuk sebanyak lima siswa. Pemilihan SD ini dilakukan karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat pada lampiran 2e. Berdasarkan hasil maka peneliti perlu melakukan revisi pada soal yang masih dianggap membingungkan. c. Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau konstrak teoritik yang hendak diukurnya AllenYen 1979 dalam Azwar, 2009:48. Validitas konstruk dilakukan pada 50 siswa yang pernah mendapatkan materi. Siswa tersebut dipilih secara acak yang mewakili SD Negeri di Kecamatan Godean. Peneliti memilih 6 SD untuk dijadikan sebagai validitas konstruk. Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan SPSS versi 20 for windows. Hasil uji validitas yang dihitung menggunakan SPSS menunjukkan bahwa dari 38 soal pilihan ganda ada 9 soal yang mendapat bintang satu artinya soal tersebut memiliki taraf kepercayaan sebesar 95. Sedangkan yang mendapat bintang dua artinya soal tersebut mempunyai kepercayaan sebesar 99. Soal yang tidak mendapat bintang berarti soal tersebut tidak valid. Dari 38 soal pilihan ganda yang telah divalidasi, maka peneliti menggunakan 20 soal yang mendapat bintang satu dan bintang dua untuk selanjutnya dijadikan sebagai sampel penelitian. Hasil uji validitas konstruk dapat dilihat pada tabel 3.7. untuk soal pilihan ganda dan 3.8. untuk soal uraian. Tabel 3.7. Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No Indikator No. Butir Soal t tabel r hitung Pearson Correlation Sig. 2- tailed Keputusan 1 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya 1 0,279 .227 .117 Tidak Valid 2 0,279 .242 .093 Tidak Valid 3 0,279 .344 .015 Valid 2 5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya 4 0,279 .305 .033 Valid 5 0,279 .601 .000 Valid 6 0,279 .190 .191 Tidak Valid 3 5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana 7 0,279 .190 .191 Tidak Valid 8 0,279 .549 .000 Valid 9 0,279 .667 .000 Valid 10 0,279 .225 .120 Tidak Valid 11 0,279 .510 .000 Valid 12 0,279 .323 .024 Valid 4 5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama 13 0,279 .156 .284 Tidak Valid 14 0,279 .472 .001 Valid 15 0,279 .370 .009 Valid 5 5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari 16 0,279 .128 .381 Tidak Valid 17 0,279 .466 .001 Valid 18 0,279 .159 .274 Tidak Valid 6 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya 19 0,279 .055 .706 Tidak Valid 20 0,279 .323 .001 Valid 21 0,279 .067 .645 Tidak Valid 7 6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 22 0,279 .471 .001 Valid 23 0,279 .389 .022 Valid 24 0,279 .326 .022 Valid 25 0,279 .199 .171 Tidak Valid 26 0,279 .141 .333 Tidak Valid No Indikator No. Butir Soal t tabel r hitung Pearson Correlation Sig. 2- tailed Keputusan 8 6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya 27 0,279 .231 .110 Tidak Valid 28 0,279 .266 .065 Tidak Valid 29 0,279 .356 .012 Valid 9 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan 30 0,279 .020 .892 Tidak Valid 31 0,279 .322 .024 Valid 32 0,279 .147 .312 Tidak Valid 33 0,279 .310 .030 Valid 10 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan 34 0,279 .153 .293 Tidak Valid 35 0,279 .340 .017 Valid 36 0,279 .320 .025 Valid 11 7.3.1 Mendeskripsika n struktur permukaan bumi 37 0,279 .468 .001 Valid 38 0,279 .382 .007 Valid Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen diperoleh 21 aitem soal pilihan ganda yang dinyatakan valid yaitu aitem 3, aitem 4, aitem 5, aitem 8, aitem 9, aitem 11, aitem 12, aitem 14, aitem 15, aitem 17, aitem 20, aitem 22, aitem 23, aitem 24, aitem 29, aitem 31, aitem 33, aitem 35, aitem 36, aitem 37, dan aitem 38. Aitem valid dan tidak valid dianalisis dengan membandingkan r hitung r tabel Sugiyono, 2011:631. Peneliti menentukan r tabel menurut Sugiyono, melihat jumlah sampel yang digunakan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 siswa, kemudian melihat sampel yang digunakan dalam menentukan r tabel pada taraf signifikansi 5 dengan jumlah sampel. Nilai r tabel dengan jumlah sampel 50 adalah 0,279. Aitem yang dinyatakan valid dan memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 95. Sedangkan aitem yang memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 99. Dari 21 soal yang dinyatakan valid, akan diambil 20 soal untuk penelitian dan masing-masing indikator yang dibuat sudah terwakili oleh 20 soal tersebut. Soal pilihan ganda untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3g. Tabel 3.8. Hasil Validitas Soal Uraian No Indikator No. Butir Soal r tabel r hitung Pearson Correlation Sig. 2- tailed Keputusan 1 5.2.1 Menjelaskan perbedaan golongan pengungkit 1 0,279 .796 .000 Valid 2 5.1.1 Menjelaskan hubungan gaya magnet. 2 0,279 .565 .000 Valid 3 7.3.1 Mendeskripsikan struktur bumi 3 0,279 .624 .000 Valid 4 6.1.1Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya 4 0,279 .528 .000 Valid 5 6.1.2Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 5 0,279 .402 .004 Valid 6 5.2.2 Menjelaskan fungsi bidang miring 6 0,279 .418 .003 Valid 7 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan 7 0,279 .843 .000 Valid 8 7.1.1Menggolongkan jenis-jenis batuan 8 0,279 .814 .000 Valid 9 7.3.1 Mendeskripsikan struktur bumi 9 0,279 .786 .000 Valid Tabel 3.8. menunjukkan bahwa hasil validasi uraian. Hasil analisis soal uraian menunjukkan bahwa semua item soal dinyatakan valid dengan taraf kepercayaan sebesar 99. Dari 9 soal yang dinyatakan valid diambil 5 soal yang digunakan dalam penelitian. Soal uraian untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3g. Berdasarkan penghitungan menggunakan program SPSS versi 20 for windows untuk uji validitas instrumen pilihan ganda dan uraian, maka peneliti menggunakan 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian dari jumlah soal yang dinyatakan valid. Kisi- kisi soal yang telah dinyatakan valid dapat dilihat pada tabel 3.9. kisi-kisi pilihan ganda setelah divalidasi dan tabel 3.10. kisi-kisi uraian setelah divalidasi. Tabel 3.9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda setelah divalidasi No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal 1. 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya melalui percobaan 3 5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya 5,6 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat 5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana 8, 11, 12 5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama 14, 15 5.2.3 17 No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari- hari 2. 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6.1.1 Menyebutkan sifat- sifat cahaya 20, 22, 23 6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 24 6.2 Membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya 6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karyamodel yang menerapkan sifat- sifat cahaya 29 3. 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan 31, 33, 35 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan karena pelapukan 36 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi 37, 38 Berdasarkan tabel 3.9 peneliti memilih 20 soal pilihan ganda untuk digunakan sebagai uji penelitian. Sebelumnya peneliti melakukan revisi untuk beberapa soal agar menjadi sebuah pertanyaan yang mudah dipahami oleh siswa. Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Uraian setelah divalidasi No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal 1. 5. Memahami hubungan antara 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan 5.1.1 Menjelaskan hubungan gaya magnet. 2 No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal gaya, gerak dan energi serta fungsinya. energi melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet. 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. 5.2.1 Menjelaskan perbedaan golongan pengungkit 1 5.2.2 Menjelaskan fungsi bidang miring 6 2. 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6.1.1Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya 4 6.1.2Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 5 3. 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungann ya dengan penggunaa n sumber daya alam. 7.1 Mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan 7.1.1Menggolongkan jenis-jenis batuan 8 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan 7 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 7.3.1 Mendeskripsi kan struktur bumi 3, 9 Tabel 3.10 di atas menunjukkan semua instrumen soal uraian dinyatakan valid, tetapi peneliti dalam hal ini mengambil 5 dari 9 soal tersebut. Pemilihan kelima soal tersebut berdasarkan hasil validitas yang lebih tinggi dari lainnya. 2. Uji Reliabilitas Sukardi 2007:127 mengatakan bahwa reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Dalam hal ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara empiris atau diujikan di lapangan. Reliabilitas empiris digunakan untuk mengukur ketetapan dan ketelitian suatu tes yang dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan. Hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 0,05. Jika r tabel lebih besar maka tidak reliabel. Jika r tabel lebih kecil, maka dinyatakan reliabel. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Besar koefisien dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11. Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negative – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo 2010:310 Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian aitem pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Berikut hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.12 untuk soal pilihan ganda dan 3.13 untuk soal uraian. Tabel 3.12. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,791 21 Tinggi Reliabel Tabel 3.12. di atas menunjukkan hasil penghitungan untuk soal pilihan ganda. Hasil reliabel dilihat dari koefisien reliabilitas dengan hasil reliabilitas soal pilihan ganda 0,791. Hasil koefisien reliabilitas dilihat dari kualifikasi, maka soal pilihan ganda dikategorikan tinggi. Berdasarkan hasil kualifikasi reliabilitas maka instrumen soal pilihan ganda dinyatakan layak digunakan untuk alat ukur penelitian. Hasil penghitungan reliabilitas untuk soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.13. Reliabilitas Soal Uraian Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan 0,762 9 Tinggi Reliabel Berdasarkan tabel 3.13 maka dapat dilihat bahwa instrumen soal uraian yang valid dinyatakan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang diperoleh soal uraian sebesar 0,762. Hasil koefisien reliabilitas dilihat dari kualifikasi reliabilitas maka soal uraian dikategorikan valid. Berdasarkan hasil kualifikasi reliabilitas maka instrumen uraian dinyatakan layak digunakan untuk alat ukur penelitian.

H. Teknik Analisis Data