dalah inti matahari mencapai 15.000.000 °C. Matahari menyerupai bola besar dengan diameter sekitar 1.400.000
km. Gas-gas yang menyusun matahari merupakan gas yang aktif sehingga
setiap saat pada permukaan matahari terjadi loncatan- loncatan api. Berikut ini adalah gambar struktur matahari.
Gambar 2.9 Struktur Matahari sumber: https:ekliptika.wordpress.com20141128lubang-hitam-
raksasa-yang-batal-menyantap-makanan
6. Miskonsepsi IPA
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli Suparno, 2005: 8. Miskonsepsi IPA
merupakan kesalahan konsep yang diungkapkan seseorang pada bidang studi IPA. Suparno 2005:13 mengungkapkan miskonsepsi IPA yang
sering terjadi yang berhubungan dengan materi pelajaran IPA di SD di antaranya adalah:
a. Gerak
Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi tentang percepatan. Mereka beranggapan bahwa percepatan selalu terjadi dalam arah yang sama
dengan benda yang sedang bergerak. Mereka tidak mengerti bahwa ada yang disebut perlambatan atau percepatan negative, yang
arahnya berlawanan dengan benda yang sedang bergerak. Para ahli menjelaskan miskonsepsi ini terjadi pada gerak parabola. Siswa sulit
untuk memahami mengapa kecepatan pada puncaks suatu proyektil adalah nol, meskipun percepatannya tidak nol. Mereka berpikir, jika
kecepatan nol maka percepatannya juga harus nol. b.
Gaya, massa, dan berat Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi tentang gaya, karena
mereka menghubungkan gaya dengan suatu aksi dan gerak. Mereka mengartikan bahwa setiap gaya mesti menyebabkan suatu gerakan.
Akibatnya, mereka berpikir bahwa bila tidak ada gerak sama sekali, juga tidak ada gaya. Misalnya, jika siswa mendorong meja, dan meja
itu bergerak, siswa mengatakan bahwa ada suatu gaya yang bekerja pada meja itu. Tetapi bila meja tidak bergerak, maka siswa tersebut
mengatakan tidak ada gaya yang bekerja pada meja. Menurut fisika, meskipun meja tidak bergerak, tetap ada gaya yang bekerja padanya.
c. Gelombang dan optika
Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi mengenai cahaya, di antaranya sebagai berikut.
1 Lilin yang tidak terang tidak memancarkan cahaya pada
siang hari, hanya pada malam hari. Lilin redup hanya memancarkan cahaya pada malam hari.
2 Cahaya yang lebih terang akan berjalan lebih cepat, dan
hambatan seperti lensa, filter, dan kaca memperlambat perjalanan cahaya itu.
Sebagian siswa SD ketika ditanya “mengapa sepeda dapat dilihat?”, pasti mereka akan menjawab karena ada cahaya yang bersinar pada
sepeda itu. Apabila tidak ada cahaya, maka sepeda tidak akan terlihat. Cahaya adalah syarat mutlak agar benda dapat dilihat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan