36
BAB III PENGARUH PELATIHAN TEATER RAKYAT TERHADAP
KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MAHASISWA IPPAK- USD DALAM RANGKA PROSES BERKATEKESE
Pada bab III ini penulis akan menguraikan pengaruh pelatihan teater rakyat terhadap kemampuan public speaking mahasiswa IPPAK-USD dalam rangka
proses berkatekese. Dalam bab ini penulis akan menguraikan terlebih dahulu kedudukan pelatihan teater rakyat dalam pendidikan calon katekis di Prodi
IPPAK-USD. Pada bagian berikutnya penulis akan membahas metodologi penelitan yang berisi jenis penelitian seperti apa yang akan penulis gunakan guna
mendapatkan hasil yang penulis inginkan. Setelah itu penulis juga akan membahas hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis
dapatkan. Melalui hasil penelitian yang nantinya diperoleh, penulis berharap bisa mengetahui sejauh mana kemampuan public speaking yang dimiliki oleh
mahasiswa IPPAK-USD dalam rangka proses berkatekese terutama setelah mengikuti pelatihan teater rakyat yang diberikan Prodi IPPAK-USD.
A. Kedudukan Pelatihan Teater Rakyat dalam Pendidikan Calon Katekis di
Prodi IPPAK-USD
Tugas sebagai katekis pada zaman sekarang ini tidaklah mudah. Berbagai
kemampuan perlu dimiliki dan dikembangkan oleh mahasiswa IPPAK-USD yang nantinya akan menjadi seorang katekis profesional. Salah satu kemampuan yang
perlu dimiliki oleh mahasiswa IPPAK-USD sebagai seorang katekis adalah kemampuan public speaking. Seorang katekis perlu memiliki kemampuan public
37
speaking karena kemampuan tersebut sangat berpengaruh dan sangat menunjang seorang katekis dalam melakukan proses berkatekese terutama jika katekis
tersebut ingin menciptakan sebuah proses katekese yang menarik di depan umat. Di Prodi IPPAK-USD kemampuan public speaking mahasiswa diajarkan
serta dikembangkan lewat pelatihan teater rakyat. Pada bagian ini penulis akan memberikan pemamparan tentang sejarah, visi, misi, kurikulum dan perjalanan
pelatihan teater rakyat di Prodi IPPAK-USD, sehingga diketahui bahwa Pelatihan Teater Rakyat memiliki pengaruh terhadap proses berkatekese melalui
kemampuan public speaking mahasiswa IPPAK-USD.
1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK-USD
Pada tahun 1959 Majelis Agung Wali Gereja Indonesia sekarang KWI merencanakan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendalaman
hidup beriman dan untuk memperbarui pelaksanaan katekese di Indonesia. MAWI menyerahkan rencana tersebut kepada P. F. Heselaars SJ yang kemudian
bekerjasama dengan P.C. Carry SJ Staf Dosen IPPAK, 2010: 1. Pada tahun 1960 P. Haselaars SJ mendirikan Pusat Kateketik dengan
kegiatan-kegiatan antara lain, menerbitkan buku-buku, mengadakan penataran para guru dan ceramah-ceramah untuk kelompok-kelompok kategorial lainnya.
Pada saat itu telah disadari bahwa kurangnya tenaga-tenaga lapangan yang terdidik dapat memperlambat usaha memperbaharui katekese. Oleh sebab itu pada
tanggal 1 Agustus 1962 didirikanlah Yayasan Akademi Kateketik Katolik Indonesia AKKI yang menyelenggarakan pendidikan tinggi Kateketik dan
38
disahkan dengan Akte Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat SH, nomor 3 tanggal 3 April 1964 di Yogyakarta Staf Dosen IPPAK, 2010: 1.
Pusat Kateketik beserta AKKI pada mulanya bertempat di Jl. P. Senopati 20 Yogyakarta. Pada tahun 1968 atas prakarsa Bapak Julius Kardinal
Darmoyuwono Pr, kedua lembaga tersebut menempati gedung sendiri di Jl. Abubakar Ali 1, Yogyakarta. Tempat yang baru ini dapat memenuhi kebutuhan
akan ruang-ruang kuliah, perpustakaan dan ruang baca, kesekretariatan, kantor kerja staff, laboratorium audio visual, sanggar-sanggar kesenian, aula, ruang
pameran dan ruang rekreasi Staf Dosen IPPAK, 2010: 1. Pada tanggal 11 Mei 1965 AKKI memperoleh status terdaftar dari menteri
PTIP dengan SK No. 108B.SWTP65. Pada tahun 1966 diselenggarakan ujian tingkat Sarjana Muda untuk pertama kalinya. Setelah beberapa kali
menyelenggarakan ujian negara, pada tanggal 31 Desember 1969 AKKI memperoleh kenaikan status dari terdaftar menjadi diakui dari Menteri P dan K
dengan SK No. 0170 tahun 1969 Staf Dosen IPPAK, 2010: 1. Pada tahun 1969 dibuka tingkat sarjana lengkap yang mendorong
perubahan nama lembaga. Pada tanggal 31 Maret 1971 dengan Akte Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat SH, AKKI berubah nama menjadi Sekolah Tinggi
Kateketik Pradnyawidya. Pada tanggal 23 Juni 1971 tingkat sarjana Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya memperoleh status terdaftar dari Direktorat
Pendidikan Tinggi Departemen P dan K dengan SK No. 227 DPTB71. Pada semester gasal tahun akademik 1984-1985 dilaksanakan proses
perubahan jenjang dan program pendidikan, serta dilakukan penataan kembali
39
nama unit jurusanprogram studi dengan status diakui di Lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V, DIY. Berdasarkan proses itu, Sekolah
Tinggi Kateketik Pradnyawidya yang semula terdiri dari dua unit yaitu sarjana muda dan sarjana penuh dipadukan ke dalam bentuk baru berupa program sarjana
satu S1 dengan nama Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya. Program sarjana satu ini berstatus diakui dengan SK Mendikbud No. 04301985 tertanggal
28 Januari 1985. STFK Pradnyawidya memperoleh penetapan kembali status diakui pada tanggal 14 Mei 1986 dengan SK Mendikbud No. 036201986. Pada
tahun akademik 19911992, tepatnya tanggal 26 Desember 1991, STFK Pradnyawidya memperoleh status disamakan dengan SK No. 66001991 Staf
Dosen IPPAK, 2010: 1. Dengan adanya peraturan dari pemerintah bahwa hanya lulusan dari LPTK
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau yang memiliki akta mengajar dapat secara sah menjadi guru, maka STFK Pradnyawidya memerlukan perubahan
jalur dari jalur non kependidikan menjadi jalur pendidikan. Perubahan tersebut mengantar STFK Pradnyawidya ke dalam proses merger kepada FKIP USD.
Setelah melalui proses merger yang cukup lama, berdasar SK Mendikbud No. 08DO1995 tertanggal 14 Februari 1995 STFK Pradnyawidya berubah menjadi
Fakultas Ilmu Pendidikan Agama FIPA, Jurusan Pendidikan Agama Katolik, Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma dengan
status disamakan Staf Dosen IPPAK, 2010: 1. Berdasarkan SK BAN PT Depdikbud RI No 002BAN-PTAK-IIXII1998
tertanggal 22 Desember 1998 FIPA USD telah terakreditasi dengan mendapat
40
nilai B. Pada tahun 1999 pemerintah mengadakan penataan kembali nama-nama program studi di lingkungan PTS di seluruh Indonesia yang membuat status FIPA
USD berubah menjadi program studi dengan nama program studi “Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik” IPPAK dan menjadi
bagian FKIP USD Staf Dosen IPPAK, 2010: 1. Pada tahun 2003 IPPAK mengajukan akreditasi. Berdasarkan SK BAN PT
Depdiknas RI nomor 014BAN-PTAK-VIIS1IV2004 IPPAK mendapat peringkat A. Pada tahun 2008 IPPAK kembali mengajuan akreditasi. Berdasarkan
SK BAN PT Depdiknas RI nomor 015BAN-PTAK-XIIS1VI2009 IPPAK kembali mendapat peringkat A Staf Dosen IPPAK, 2010: 1.
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi IPPAK-USD
Adapun visi, misi, tujuan, motto serta sasaran Prodi IPPAK-USD adalah sebagai berikut:
Visi: Terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang semakin
bermartabat Staf Dosen IPPAK, 2010: 4. Misi:
Mendidik kaum muda menjadi katekis dalam konteks Gereja Indonesia yang memasyarakat dan mampu mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi
masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat Staf Dosen IPPAK, 2010: 4.
41
Tujuan: Menghasilkan sarjana pendidikan yang beriman mendalam, berkompeten,
berkepribadian, dan berintegritas, dengan sikap yang unggul dapat membantu sesama umat beriman mengembangkan imannya, yang dapat berprofesi menjadi
Guru Agama Katolik, katekis, dan pengembang karya katekese melalui kerjasama dengan tokoh-tokoh umat dan pemimpin gerejawi lainnya serta mampu
menghasilkan karya-karya pengembangan katekese puskat.or.id. Motto:
Mewujudkan katekis yang Pradnya-Widya Bijaksana dan berilmu Staf Dosen IPPAK, 2010: 5.
Sasaran: a.
Sasaran Jangka Panjang: Prodi IPPAK mengambil bagian dalam mewujudkan sasaran jangka panjang
universitas yang mau menjadi world class university yang masuk 500 besar dunia pada tahun 2030 sesuai visi dan misi.
b. Sasaran Jangka Menengah
Prodi IPPAK mengambil bagian dalam mewujudkan sasaran jangka menengah universitas yang mau menjadi Asian class university yang masuk 200 besar
Asia pada tahun 2015 sesuai visi dan misi. c.
Sasaran Jangka Pendek Semakin mantapnya jati diri IPPAK. Sasaran ini diarahkan untuk
mengembangkan Prodi IPPAK agar lebih berperan dalam pewartaan Gereja Indonesia sesuai visi dan misinya. Melalui peningkatan kualitas pengajaran,
42
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Prodi IPPAK semakin berkembang sebagai lembaga pendidikan katekis dan pengembang karya
katekese di Indonesia. Kurikulum yang semakin relevan terhadap perkembangan zaman dan
kebutuhan stakeholder. Sasaran ini dimaksudkan untuk menunjang tercapainya pengembangan spiritualitas dan kompetensi lulusan yang sesuai dengan
tuntutan jaman dan kebutuhan stakeholder. Semakin meningkatnya kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat yang berbasis ICT. Berkembangnya penguasaan soft skills mahasiswa, dalam rangka penggalian
program-program unggulan Prodi yang berguna bagi mahasiswa dan alumni dalam konteks pengembangan. Secara khusus sasaran ini memberi perhatian
pada pengembangan penguasaan soft skills mahasiswa demi pengembangan habitus baru Gereja Indonesia.
Meningkatnya kerja sama dengan alumni, stakeholder, lembaga-lembaga sejenis di Indonesia, dan program religious education tingkat ASEAN.
3. Gambaran Kurikulum Prodi IPPAK-USD
Dalam Peraturan Akademik Universitas disebutkan bahwa program studi adalah unsur pelaksanaan pendidikan akademik danatau profesional pada jurusan
yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum yang disusun dengan berpedoman pada kurikulum yang ditentukan konsorsium Pola Ilmiah Pokok
Universitas dan kekhususan lain Staf Dosen IPPAK, 2010: 11.
43
Berdasarkan pada Peraturan Akademik Universitas, penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik telah diatur Staf Dosen IPPAK, 2010: 11. Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan Program Sarjana Strata 1 S1 dengan Sistem Kredit Semester SKS seperti yang tercantum dalam Peraturan
Akademik Universitas Sanata Dharma. Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa dan beban
penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit atas dasar waktu semester yang setara dengan 16-19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk 2-3
minggu kegiatan penilaian. Beban studi mahasiswa Prodi IPPAK-USD adalah 148 SKS termasuk
skiripsi, yang terdiri dari 8 SKS untuk Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MPK, 42 SKS Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan MKK, 54 SKS Mata
Kuliah Keahlian Berkarya MKB, 38 SKS Mata Kuliah Perilaku Berkarya MPB, dan 6 SKS Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat MBB. Pada
semester pertama mahasiswa wajib mengambil paket mata kuliah yang telah ditentukan Program Studi. Pada semester berikutnya beban studi yang maksimal
boleh diambil mahasiswa berpedoman pada besarnya Indeks Prestasi Mahasiswa IPS yang dicapai pada semester sebelumnya.
44
4. Pendidikan Teater di Prodi IPPAK-USD
Dalam pendidikan teater di Prodi IPPAK-USD, mahasiswa yang merupakan calon katekis diperkenalkan bahwa teater merupakan seni pertunjukan
yang memadukan berbagai potensi diri raga, jiwa, dan roh dan berbagai unsur kesenian tari, vokal, rupa, dan ekspresi. Melalui latihan teater ini diharapkan
agar para mahasiswa memiliki kemampuan berkomunikasi yang berkembang secara mantap, selain itu juga agar para mahasiswa memiliki sikap dan jatidiri
yang terbentuk untuk mampu melaksanakan pewartaan di tengah umat. Proses pelatihan dan penyamaian materi teater di Prodi IPPAK-USD terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu pendekatan dengan seni terpadu, pengamatan dan penilaian terhadap suatu situasi di lingkungan masyarakat kunjungan lapangan, dan
produksi pementasan teater rakyat. Staf Dosen IPPAK, 2010: 52. a.
Tahap I: Pendekatan dengan seni terpadu. Tahap ini dimaksudkan untuk memberi kebebasan para peserta dalam
pengembangan potensi mereka dalam bidang teater rakyat, khususnya dari segi-segi orientasi, artistik, dan organisasi. Dalam program ini dengan
pendekatan interdisipliner mahasiswa diperkenalkan dengan, unsur-unsur kesenian, unsur- unsur artistik, unsur ekspresi drama kualitas penampilan,
sumber-sumber improvisasi, perbedaan dengan seni teater rakyat tradisional, teknik pemeranan dan penyutradaraan, serta dinamika kelompok melalui
beberapa bidang subjek kesenian yang berbeda seperti, dinamika kelompok, ekspresi gerak, ekspresi vokal dan musik, ekspresi visual, dan juga penulisan
naskah improvisasi teater.
45
b. Tahap II: Pengamatan dan Penilaian terhadap situasi di lingkungan
masyarakat kunjungan lapangan. Dalam tahap ini seluruh mahasiswa dilibatkan dengan bermacam corak tata
kehidupan masyarakat. Dengan mengadakan serangkaian pengamatan, penelitian, integrasi dan analisa langsung terhadap kenyataan sosial,
diharapkan mereka akan mampu mengidentifikasi masalah, kebutuhan potensi masyarakat yang dikunjungi dalam pementasan teater rakyat dengan
tema yang merefleksikan situasi kehidupan masyarakat dan lingkungannya guna mengembangkan suatu kesadaran sosial.
c. Tahap III: Produksi Pementasan Teater Rakyat.
Pementasan kreasi para mahasiswa sendiri secara kelompok. Sumber cerita adalah kejadian nyata dari situasi masyarakat hasil kunjungan lapangan
yang disajikan dalam bermacam-macam corak penampilan teater rakyat seperti, sandiwara komedi, drama puisi, teater fabel, dan drama
eksperimental.
B. Metodologi Penelitian