91
menyatakan sangat setuju bahwa suatu proses katekese akan menarik apabila katekisnya pandai berkomunikasi dengan umat.
Dari hasil yang telah penulis dapatkan dari para responden, penulis dapat menyimpulkan
bahwa sebagian
besar mahasiswa
IPPAK-USD sudah
mendapatkan serta menikmati manfaat yang mereka peroleh setelah melalui pelatihan teater rakyat, yaitu berupa perkembangan kemampuan public speaking
walaupun masih ada sebagian mahasiswa yang merasa belum berkembang kemampuan public speaking-nya setelah mengikuti pelatihan teater rakyat.
Dengan memiliki kemampuan public speaking yang baik para mahasiswa IPPAK- USD yang merupakan calon katekis akan mampu menciptakan suasana katekese
yang menarik bagi umat, karena salah satu tuntutan seorang katekis untuk bisa menjadi katekis profesional adalah memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik, dan mahasiswa IPPAK-USD sebenarnya telah mendapatkan sarana untuk melatih kemampuan tersebut melalui pelatihan teater rakyat yang diberikan oleh
Prodi IPPAK-USD.
F. Analisis Tambahan
Dalam penelitian ini penulis juga melaksanakan penelitian tambahan berupa observasi dan wawancara guna memperoleh hasil maksimal dalam
peneltian ini. Penulis telah mendapatkan hasil penelitian dari responden yang telah penulis observasi selama mereka melaksanakan proses katekese dan penulis
juga telah mewawancarai beberapa responden yang menurut penulis responden tersebut bisa membantu penulis dalam memperoleh hasil yang penulis inginkan.
92
1. Observasi
Tabel 9 berisi hasil observasi yang penulis lakukan terhadap responden saat mereka melaksanakan proses katekese. Dapat dilihat bahwa para responden
yang merupakan mahasiswa IPPAK-USD dan telah mengikuti pelatihan teater rakyat memiliki hasil yang memuaskan dalam melaksanakan katekese di tengah
umat. Rata- rata mereka telah memiliki keterampilan berbicara yang cukup baik dan terlihat dalam tabel bahwa skor keterampilan berbicara yang mereka miliki
berkisar antara skor 9-6. Lalu untuk item berikutnya rata-rata skor yang penulis berikan saat observasi juga memuaskan, karena para responden ini sudah mampu
mengatur volume berbicara mereka saat berkatekese di tengah umat. Untuk item berikutnya mengenai kejelasan artikulasi, para responden kebanyakan sudah baik,
terbukti skor para responden ini berkisar di angka 8-6 yang artinya mereka memiliki kejelasan artikulasi yang cukup baik.
Dalam observasi penulis juga menilai bagaimana para responden ini mampu menggunakan bahasa tubuh mereka. Dari hasil observasi rata-rata para
responden mendapatkan skor 8, 7 dan 6. Hasil ini masuk dalam kategori cukup baik dan artinya para responden telah cukup baik mampu menggunakan bahasa
tubuh mereka saat berkatekese di tengah umat. Kepercayaan diri di depan umat juga masuk dalam bagian yang penulis observasi. Untuk masalah kepercayaan diri
di depan umat menurut penulis para responden ini telah cukup baik ini terbukti dengan skor yang penulis berikan berkisar dari angka 9-6, artinya para responden
telah mampu menciptakan kepercayaan diri dalam diri mereka sendiri saat tampil di depan umat. Penulis juga menilai sejauh mana penguasaan materi katekese
93
yang dimiliki oleh para responden saat mereka berkatekese di depan umat. Hasil yang diperoleh sangat baik karena skor yang didapatkan berkisar di angka 9 dan 8,
itu artinya untuk penguasaan materi katekese yang akan dibawakan telah dikuasai dengan sangat baik oleh para responden.
Tempo berbicara para responden saat berkatekese juga menjadi salah satu aspek yang penulis nilai dalam observasi ini. Para responden umumnya cukup
baik menguasai tempo saat mereka berbicara di depan umat, terbukti skor untuk tempo berbicara mereka berada di angka 8 dan 7 yang artinya penguasaan mereka
dalam tempo saat berbicara cukup baik. Aspek berikutnya yang menjadi penilaian dalam observasi ini adalah ekspresi saat berbicara. Penulis melihat beberapa
responden telah cukup baik karena mampu berekspresi berbicara di depan umat, walaupun ada satu responden yang kurang baik menggunakan ekspresi saat
berbicara. Untuk skor penilaian dalam aspek ini diperoleh angka 8-4. Aspek berikutnya yang menjadi penilaian adalah mengenai penampilan di depan umat.
Para responden dalam aspek ini mendapatkan skor angka antara 9-7, artinya penampilan mereka sudah baik saat tampil di depan umat. Penilaian terakhir
dalam observasi ini adalah mengenai kemampuan para responden menciptakan suasana katekese yang menarik bagi umat. Hasil yang diperoleh dalam penilaian
berada di angka 9-6, artinya para responden telah mampu menciptakan suasana katekese yang menarik bagi umat saat mereka berkatekese.
Kesimpulan yang penulis dapatkan dalam hasil observasi ini adalah rata- rata para responden yang merupakan mahasiswa IPPAK-USD, setelah mereka
mengikuti pelatihan teater rakyat mereka memiliki kemampuan public speaking
94
yang berkembang cukup baik ini terbukti dari bagaimana mereka mampu mengaplikasikan ilmu public speaking yang telah didapatkan lewat pelatihan
teater rakyat kedalam suatu proses katekese, sehingga mereka mampu menciptakan suasana katekese yang menarik.
2. Wawancara
Dari hasil wawancara yang telah penulis dapatkan penulis dapat mengetahui bahwa pelatihan teater rakyat yang diberikan oleh Prodi IPPAK-USD
ternyata sangat membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan public speaking mereka. Dari jawaban para responden penulis mengetahui bahwa
kebanyakan mahasiswa IPPAK-USD sebelum mengikuti pelatihan teater rakyat baru memiliki sedikit kemampuan public speaking dan tidak berani jika disuruh
berbicara di depan umum. Setelah mengikuti pelatihan teater rakyat mereka memiliki kemampuan public speaking yang lebih dari sebelumnya. Para
responden menyatakan bahwa setelah mengikuti pelatihan teater rakyat mereka mengetahui bagaimana cara untuk menggunakan bahasa tubuh dan juga mampu
berekspresi dengan baik saat mereka berbicara di depan banyak orang. Menurut para responden, sangat penting bagi mahasiswa IPPAK-USD
memiliki kemampuan public speaking, karena kemampuan public speaking akan banyak digunakan dalam melaksanakan praktik-praktik lapangan yang diberikan
di kampus, sehingga sangat sulit jika mahasiswa IPPAK-USD tidak memiliki kemampuan public speaking yang baik. Kemampuan public speaking bagi para
responden juga penting dimiliki oleh para katekis, karena dalam berkatekese seorang katekis akan berbicara di tengah umat untuk mewartakan dan mengajar,
95
jika tidak memiliki kemampuan public speaking yang baik, proses katekese yang diciptakan tidak akan menarik dan monoton. Selain itu juga kemampuan public
speaking dibutuhkan oleh katekis untuk bisa berkomunikasi dengan baik saat berkatekese di tengah umat. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang katekis
untuk memiliki kemampuan public speaking yang baik.
G. Kesimpulan Hasil Penelitian