8
BAB II TEATER RAKYAT DAN PUBLIC SPEAKING
Teater rakyat adalah sebuah seni pertunjukan yang kisahnya berasal dari realitas kehidupan masyarakat. Teater rakyat biasa dipentaskan di depan banyak
orang dalam bentuk suatu pertunjukan hiburan bagi masyarakat. Teater rakyat juga menuntut para pemainnya untuk melakonkan suatu peran yang berasal dari
gambaran masyarakat pada umumnya. Untuk dapat melakonkan peran yang didapat butuh suatu keahlian, keberanian serta mental untuk dapat melakukan itu
dari sang pemeran. Dalam bab II ini penulis akan memaparkan secara lebih mendalam pengertian teater rakyat dan public speaking.
A. Teater rakyat
Dalam bagian ini penulis akan memaparkan penjelasan mengenai teater rakyat dalam beberapa bagian yaitu: pengertian teater, pengertian tentang teater
rakyat, bentuk pelatihan teater rakyat, dan peran teater rakyat dalam pewartaan.
1. Pengertian Teater
Teater berasal dari kata Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya kata teater memiliki arti yang lebih luas
dan diartikan sebagai hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam batasan yang lebih sempit teater diartikan sebagai drama, yaitu lakon atau kisah
hidup manusia yang dipertunjukkan di atas pentas dan disaksikan orang banyak Murgiyanto dan Bandem, 1996: 9.
9
Dalam arti luas teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan banyak orang. Sedangkan dalam arti sempit teater merupakan drama, kisah hidup
dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak dengan media: percakapan, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor,
didasarkan pada naskah yang tertulis, dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian Tri, 2015: 3.
Teater secara umum sering disebut atau diartikan sebagai sebuah seni pertunjukan yang juga turut melibatkan banyak unsur kesenian lainnya seperti
tarian, musik, suara, puisi, drama dan lain sebagainya. Teater atau drama yang lebih dikenal dalam corak kesenian tradisional merupakan suatu pertunjukan yang
memaparkan segala bentuk kegiatan atau tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang dipentaskan di atas panggung dan ditonton oleh masyarakat.
Sedangkan menurut pandangan Augusto Boal dalam bukunya Teater Kaum Tertindas
, “teater adalah kumpulan orang yang bernyanyi bebas di udara terbuka”. Pertunjukan teater diciptakan oleh dan untuk masyarakat, dan karenanya
dapat disebut nyanyian dithyirambis syair pujian. “Ia merupakan perayaan di
mana semua dapat ikut serta secara bebas” Boal, 1974: 1.
Dari pandangan Augusto Boal ini dapat diartikan bahwa teater merupakan suatu pertunjukan yang dibuat oleh masyarakat dan disajikan kembali untuk
masyarakat. Teater juga merupakan suatu perayaan di mana semua orang dapat ikut serta secara bebas dalam suatu pertunjukan teater.
10
2. Pengertian Teater Rakyat
Dalam buku Media Memuliakan Kehidupan?, Sebuah Antologi Komunikasi, Iswarahadi
dan Tri mengatakan bahwa “pada awalnya teater rakyat adalah sebuah pesta. Di dalam pesta tersebut tidak ada batasan antara pemain dan
penonton. Dalam teater rakyat semua orang boleh terlibat untuk mengungkapkan perasaan dan ide mereka secara kreatif” Iswarahadi, 2010 : 58.
Teater rakyat bukan hanya sekedar seni pertunjukan, tetapi lebih merupakan seni yang ingin mengungkapkan realitas dengan menganalisis struktur
dalam masyarakat. Realitas yang diungkap lebih pada kehidupan masyarakat kecil yang tertindas oleh ketidakadilan yang terjadi dalam lingkup kehidupan
bermasyarakat. Dalam karya tulisnya, Ismarwanto 1994:29 mengatakan bahwa: Kata teater rakyat juga dikatakan sebagai sebuah sarana komunikasi dari,
oleh, dan untuk rakyat sendiri, informasi diterima, disampaikan dengan cara dan tempat yang pantas. Sebagai sarana komunikasi, teater rakyat
ingin mengangkat situasi penderitaan yang dialami oleh rakyat kecil serta mencari solusi. Sebagai seni, teater rakyat menunjukkan realitas dan
permasalahan sosial. Dalam hal ini untuk mencapai suatu penyadaran dan berujung perubahan pasti akan selalu mengalami konflik sosial yakni dari
pihak yang menderita dan dari pihak yang ingin menguasai. Oleh karena itu orang sering mengatakan teater rakyat identik dengan pembela rakyat
kecil.
Sedangkan dalam bukunya, Iswarahadi 2010:46 berbicara bahwa : Teater rakyat juga dipahami bukan sebagai seni pentas saja, tetapi juga
sebagai media pembebasan bagi rakyat. Pembebasan yang dimaksud adalah pembebasan dari budaya bisu yang semakin memiskinkan rakyat
dalam sebuah struktur yang tidak adil. Media murah menjadi sarana rakyat untuk mengekspresikan suara mereka melalui media yang mudah
terjangkau oleh masyarakat. Dalam teater rakyat rakyat dibiarkan untuk membicarakan nasib mereka sendiri.
Teater rakyat merupakan salah satu sarana atau media untuk berkomunikasi, menyampaikan pesan atau aspirasi lewat lakon-lakon serta dialog
11
yang dimainkan secara kreatif dan menarik. Lewat teater rakyat, peranan para rakyat kecil yang tertindas akan selalu diangkat menjadi sebuah cerita dan dari
situlah akan muncul pesan atau aspirasi dari rakyat kecil yang sering kali tidak tersampaikan kepada kalangan atas.
Teater rakyat tidak hanya diartikan sebagai kisah, seni, pesta, tontonan atau bahkan hiburan saja melainkan menyangkut seluruh kegiatan dan proses
terjadinya kegiatan tersebut mulai dari proses perkuliahan, pelatihan, pementasan, evaluasi, refleksi, diskusi, dan tindak lanjut serta aksi. Teater rakyat adalah alat
yang dapat membawa kesadaran sosial dalam masyarakat yakni mengembalikan suara rakyat itu sendiri Lapin, 2011: 91.
3. Bentuk Pelatihan Teater Rakyat
Sebuah seni pertunjukan tidak akan terjadi tanpa adanya proses latihan. Teater rakyat sebagai salah satu bagian dari seni pertunjukan juga memiliki
latihan dasar yang perlu diikuti oleh para pemainnya sebelum memulai atau memainkan sebuah pementasan. Pelatihannya tidak hanya berupa pelatihan yang
berkaitan dengan dasar-dasar permainan teater tapi juga sampai pada latihan pembuatan naskah pementasan. Terdapat tiga tahapan persiapan yang berisi
materi pelatihan untuk bisa sampai pada suatu pementasan teater rakyat.
a. Pendekatan dengan Seni Terpadu
Maksud dari pendekatan ini adalah untuk memberi kebebasan kepada para peserta dalam pengembangan potensi dalam bidang teater rakyat, khususnya dari
segi orientasi, artistik, dan organisasi. Dalam pendekatan ini terdapat lima bidang
12
subjek kesenian yang harus diberikan kepada peserta pelatihan teater rakyat yaitu: dinamika kelompok, ekspresi gerak, ekspresi vokal dan musik, ekspresi visual,
dan penulisan naskah improvisasi teater. 1
Dinamika kelompok
Maksud serta tujuan dari latihan dinamika kelompok ini adalah agar para peserta mengenal sifat masing-masing anggotanya, baik dari nama, bentuk fisik,
sifat maupun watak tiap anggota kelompok. Dengan saling mengenal peserta akan saling terbuka satu sama lain, sehingga nantinya bisa menghasilkan suatu
kerjasama yang baik dan solid antar peserta dalam suatu kelompok yang ada. Bila peserta mampu melaksanakan latihan ini, peserta pasti akan juga mampu belajar
dan memerankan suatu profesi dan kelas sosial yang berbeda dari yang peserta itu jalankan tiap harinya Boal, 1974: 101.
Latihan dinamika kelompok ini biasanya dilakukan lewat permainan- permainan yang sifatnya berkelompok. Pada akhir permainan biasanya peserta
diajak untuk menemukan makna dari permainan yang telah dilakukan dan makna yang ditemukan tersebut akan menjadi pegangan bagi peserta dalam permainan
teater nantinya. 2
Ekspresi gerak Dalam keseharian manusia lebih sering menggunakan kata-kata untuk
mengungkapkan segala sesuatunya dan membiarkan kemampuan ekspresif yang begitu besar dari tubuh tak berkembang. Latihan ekspresi gerak mengajak para
peserta untuk mampu mengungkapkan sesuatu hal bukan hanya dengan kata-kata
13
saja, melainkan menggunakan jasmani mereka lewat gerak tubuh Boal, 1974: 103.
a Latihan dasar- dasar gerak
Latihan dasar gerak bersumber dari gerak kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar peserta mampu menguasai kelenturan tubuh, karena bermain
teater berati juga bermain menggunakan seluruh anggota tubuh kita. Jika tubuh lentur tidak ada kendala bagi seorang aktor untuk melakukan perpindahan
blocking pada saat pementasan teater Tri, 2015:7. b
Ekspresi gerak “mencipta bentuk” Latihan ini dibuat untuk menjalin kerjasama dalam kelompok, membuat
komposisi dengan kesadaran ruang, mengenal unsur artistik, unsur komposisi dan teknik penampilan serta membantu mencitakan kelenturan tubuh .
Melalui proses latihan ini tidak hanya fisik saja yang dilatih namun juga melatih kemampuan berkreasi dengan meniru gejala alam. Latihan pertama yaitu
mencipta bentuk diam atau statis yang biasanya diambil dari bentuk meja, gelas, kursi, dan lain sebagainya.
Dalam latihan kedua peserta diajak untuk menciptakan bentuk bergerak tanpa figur manusia, misalnya: ikan dalam akuarium, kereta kuda, ikan digoreng
dan lain sebagainya. Dalam latihan ketiga peserta diajak untuk menciptakan bentuk bergerak dalam figur manusia, sebagai contoh: orang dalam mobil yang
berjalan, nelayan sedang mencari ikan dan lain-lain. Lewat latihan ini unsur- unsur yang dipelajari adalah: garis, ruang, tingkatan leveling, tekstur, warna,
gerak, suara, dan irama Tri, 2015:7.
14
c Ekspresi gerak, emosi dan motivasi
Dalam latihan ini peserta diajak untuk melakukan gerakan berdasarkan sugesti yang diberikan. Sugesti yang diberikan berupa cerita yang dibawakan oleh
pelatih teater. Tujuan latihan ini adalah untuk merangsang imajinasi peserta lewat sugesti cerita yang diberikan. Selain itu juga, peserta diajak pula untuk merangkai
emosi untuk menghasilkan ekspresi gerak yang baik, dilatihan terakhir dari ekspresi gerak ini, peserta diajak untuk bergerak berdasarkan irama musik yang
diputar Tri, 2015: 8. 3
Konflik Konflik berarti pertentangan antara dua pihak untuk saling berlawanan.
Konflik adalah jantung cerita drama yang berfungsi untuk menghidupi lakon drama. Terdapat tiga jenis konflik yang perlu dipelajari sebelum bermain drama,
yaitu: Konflik fisik: latihannya bisa dengan tarik tambang
Konflik verbal: suatu konflik yang latihannya dengan melontarkan kata-kata atau adu argumen dengan lawan main.
Konflik emosi: konflik yang latihannya atau memainkannya dengan hanya memainkan ekspresi wajah mimik.
4 Pernafasan olah vokal
Suara tidak hanya merupakan lagu saja, suara dapat mewujudkan warna tergantung pada perasaan orang yang mendengarkan suara tersebut Harymawan,
1993: 51.
15
Vokal atau suara merupakan unsur penting dalam memainkan sebuah pentas teaterdrama. Teknik vokal atau suara yang baik diperlukan untuk
menyampaikan gagasan para tokoh dalam bentuk dialog-dialog yang dimainkan dalam suatu pementasan teaterdrama. Untuk bisa menciptakan vokal atau suara
yang bagus dalam suatu pementasan maka diperlukan latihan terlebih dahulu, bentuk latihan untuk mengolah vokalsuara adalah sebagai berikut:
Senam mulut Latihan pernafasan
Melatih kejelasan ucapan artikulasi Menjiwai cerita
Latihan dinamika intonasi dan progresi teknik pengembangan suara Latihan irama bisa dilakukan dengan menyanyi
Dengan melakukan latihan-latihan ini seorang aktor atau pemain drama pasti akan memiliki vokalsuara yang bagus saat melakukan pementasan teaterdrama Tri,
2015: 9. 5
Penulisan naskah Naskah merupakan bagian yang penting juga dalam suatu pertunjukan
teaterdrama. Naskah berisi jalan cerita dari pertunjukan yang akan dimainkan, tema cerita, alur cerita, serta dialog-dialog yang perlu diucapkan oleh pemain
teater dalam pertunjukan teaterdrama. Oleh karena itu, sebelum melakukan pementasan, peserta wajib terlebih dahulu menciptakan naskah teaterdrama.
Latihan untuk menciptakan naskah adalah sebagai berikut:
16
a Dari cerpen ke tema dan sinopsis, langkah-langkahnya yaitu:
setiap peserta dibagikan satu buah cerpen yang ceritanya sama dan setelah itu diminta untuk membaca cerpen tersebut,
setelah peserta memahami cerita, peserta diajak untuk membuat ringkasan cerita dari cerpen yang telah dibaca tadi,
jika peserta sudah selesai membuat ringkasan cerita sinopsis, peserta dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
b Dari tema, sinopsis ke cerpen, langkahnya yaitu:
setiap peserta diberikan satu buah sinopsis yang berisi cerita sama dan diminta untuk membaca sinopsis tersebut,
setelah selesai membaca sinopsis, peserta diajak untuk menentukan tema cerita dari sinopsis dan membuat cerpen,
jika sudah selesai, peserta mempresentasikan hasil karyanya. c
Dari naskah drama ke tema, sinopsis dan treatment, langkah-langkahnya yaitu: peserta masing-masing diberikan satu buah naskah drama dan diminta untuk
membacanya, setelah memahami naskah yang dibaca, peserta diajak untuk menentukan
tema dan menjabarkannya ke dalam sinopsis serta treatment, setelah selesai, peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan apa yang
telah dibuat. d
Dari tema, sinopsis, treatment ke naskah drama, langkah pembuatannya yaitu: Ini merupakan latihan tahap akhir, oleh karena itu peserta diminta untuk
membuat tema, sinopsis, treatment dan naskah drama dalam kelompok.
17 Hasil penulisan naskah yang telah dibuat dalam kelompok diwujudkan
dalam bentuk pementasan Tri, 2015: 12.
b. Pengamatan dan Penilaian terhadap Situasi Masyarakat Kunjungan
Lapangan
Dalam tahap ini peserta diminta untuk terlibat langsung dalam kehidupan bermasyarakat guna mengamati berbagai macam corak kehidupan di dalam suatu
masyarakat, mulai dari keadaan masyarakat sampai segala permasalahan yang dialami dalam kehidupan masyarakat. Peserta diajak untuk mengadakan
serangkaian penelitian, pengamatan dan analisa yang dilakukan langsung dalam kunjungan lapangan. Dengan adanya interaksi langsung dalam masyarakat,
diharapkan peserta bisa mencari tema yang cocok untuk pementasan teater rakyat berdasarkan hasil refleksi pengamatan langsung peserta dalam suatu masyarakat
Tri, 2015: 3. c.
Produksi Pementasan Teater Rakyat
Setelah menjalani semua jenis pelatihan, peserta melakukan pementasan hasil kreasi sendiri yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sumber cerita
pementasan teater rakyat adalah kejadian nyata dari situasi masyarakat yang diperoleh dari kunjungan lapangan. Pementasan teater rakyat ini biasanya
dipentaskan di depan masyarakat umum dalam berbagai macam corak penampilan teater rakyat Tri, 2015: 3.
4. Peranan Teater Rakyat dalam Pewartaan
Teater rakyat memang memiliki peran dalam menyampaikan aspirasi atau keinginan masyarakat kecil yang tidak dapat tersampaikan secara langsung, di
18
balik itu pula teater rakyat ternyata juga memiliki peranan dalam proses
pewartaan. a.
Teater Rakyat sebagai Pengembangan Spiritualitas Injili.
Iswarahadi dalam bukunya Beriman dengan Bermedia mengatakan bahwa: Dalam diri setiap orang tentu sudah ada spiritualitas yang ditanam sendiri
oleh Allah. Kita punya kewajiban untuk mengembangkannya. Spiritualitas Injili tak lain tak bukan adalah kabar gembira. “You are the Good News”
Benih- benih kabar gembira sudah ada dalam diri kita masing- masing. Setiap pewarta sabda atau katekis hidup di tengah umat, dan harus di
tingkat basis. Seorang katekis mempunyai potensi untuk menggerakkan umat.
Iswarahadi lebih memandang teater rakyat sebagai suatu gerakan bukan sebagai organisasi. Teater rakyat berkaitan dengan katekis terutama dalam tugasnya untuk
mewartakan kabar gembira. Teater rakyat dalam menyajikan sebuah bentuk pementasan bukan semata-mata untuk meninabobokan orang, melainkan untuk
menggugat kemapanan. Gerakan yang dimaksud tersebut bisa tumbuh apabila di dalamnya ada “spiritualitas”.
Spiritualitas Injili dalam teater rakyat ditempatkan sama dengan spiritualitas yang dimiliki oleh para umat basis pertama yang hadir di Amerika
Latin, di mana mereka pada saat itu dipandang memiliki kehidupan yang sama dengan kehidupan jemaat Kristen pertama. Para umat basis ini sungguh- sungguh
menghayati hidup umat Kristen perdana dan bertindak atas sesamanya berdasarkan semangat Injil Iswarahadi, 2003: 56.
Dengan demikian teater rakyat memiliki peranan dalam pengembangan spiritualitas Injili, di mana teater rakyat hadir bukan hanya sebagai sarana hiburan
19
saja, melainkan lewat teater rakyat kabar gembira bisa sampai kepada umat dalam balutan pementasan teater rakyat.
b. Teater Rakyat sebagai Medium Komunikasi
Dalam pewartaan-Nya
Yesus seringkali
menggunakan banyak
perumpamaan. Apa yang dilakukan oleh Yesus ini juga harus diikuti oleh para pewarta dalam tugasnya di tengah umat. Teater rakyat adalah salah satu sarana
yang bisa dipakai dalam rangka pewartaan atau media komunikasi kepada umat. Dalam kenyataannya teater rakyat sudah lama digunakan sebagai salah satu sarana
pewartaan oleh para umat basis yang ada di Amerika Latin pada tahun 1970-an. Teater rakyat biasanya menyajikan permasalahan yang ada di antara umat.
Masalah tersebut disajikan dalam bentuk seni yang selanjutnya dijadikan bahan diskusi oleh umat dan dari diskusi tersebutlah menghasilkan suatu komunikasi
aktif antar umat dalam melihat dan merefleksikan perumpamaan atau permasalahan yang telah dihadirkan lewat pementasan teater rakyat Iswarahadi,
2003: 64.
c. Teater Rakyat sebagai Media Pewartaan Alternatif bagi Kaum Muda
Proses pewartaan yang biasa- biasa saja atau yang sudah kuno seringkali membuat banyak umat terutama kaum muda merasa enggan untuk melakukannya
bahkan menghindar untuk turut serta dalam rangka mewartakan Kerajaan Allah. Padahal peran serta kaum muda justru sangat dibutuhkan dalam rangka
pewartaan, oleh karena semangat yang dimiliki masih berapi-api. Budaya di
20
tengah zaman sekarang ini juga turut serta melunturkan semangat kaum muda untuk mau terlibat di dalam rangka karya pewartaan.
Teater rakyat merupakan salah satu media yang tepat untuk mengajak kaum muda terlibat dalam kegiatan pewartaan. Salah satu contoh dari bentuk
pewartaan yang dimaksud seperti pementasan teater atau drama dalam homili perayaaan ekaristi kaum muda di Gereja Santo Antonius Kotabaru. Pewartaan
yang dimaksudkan di sini yaitu bagaimana kaum muda ini ditantang untuk mengalami pengalaman yang jarang atau bahkan belum pernah sama sekali
mereka alami. Lewat teater rakyat kaum muda pertama-tama diajak untuk melihat terlebih dahulu realitas sosial masyarakat kecil dalam suatu kunjungan lapangan.
Dari pengalaman yang telah mereka dapatkan ini seringkali muncul rasa empati dari diri mereka tentang kehidupan yang barangkali tidak pernah mereka alami
selama ini. Setelah itu mereka ditantang untuk berdinamika dalam latihan teater rakyat untuk menampilkan kenyataan yang telah mereka lihat dalam sebuah
pementasan. Tantangan yang kaum muda hadapi selama latihan adalah bagaimana
mereka mampu untuk menghadirkan realitas sosial yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Apabila mereka telah mampu melewati tantangan tersebut,
seringkali mereka akan lebih membuka diri terhadap kehidupan kaum papa. Saat inilah pewartaan telah terjadi terhadap kaum muda. Lewat teater rakyat kaum
muda biasanya akan lebih memiliki sikap berani untuk berpihak dan membela kaum lemah, miskin serta tersingkir dan dari situlah Kerajaan Allah nampak lewat
apa yang kaum muda ini perjuangkan Tri, 2010: 62.
21
B. Public Speaking